Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan-bacaan Liturgi Senin 5 Agustus 2024, Hari Biasa Pekan XVIII

Mari simak Bacaan-bacaan Liturgi Senin 5 Agustus 2024.Bacaan-bacaan liturgi katolik untuk Hari Biasa Pekan XVIII.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Mari simak Bacaan-bacaan Liturgi Senin 5 Agustus 2024.Bacaan-bacaan liturgi katolik untuk Hari Biasa Pekan XVIII. 

Yl 1:17 Biji-bijian menjadi kering di dalam tanah, lumbung-lumbung sudah licin tandas, rengkiang-rengkiang sudah runtuh, sebab gandum sudah habis.

Yl 1:18 Betapa mengeluhnya hewan dan gempar kawanan-kawanan lembu, sebab tidak ada lagi padang rumput baginya; juga kawanan kambing domba terkejut.

Yl 1:19 Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.

Yl 1:20 Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu, sebab wadi telah kering, dan apipun telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun.

Yl 2:1 Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;

Yl 2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.

Yl 2:3 Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput.

Yl 2:4 Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari.

Yl 2:5 Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.

Yl 2:6 Terhadapnya bangsa-bangsa gemetar, segala muka bertambah menjadi pucat pasi.

Yl 2:7 Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya;

Yl 2:8 mereka tidak berdesak-desakan, mereka berjalan terus masing-masing di jalannya; mereka menerobos pertahanan dengan tombak, mereka tidak membiarkan barisannya terputus.

Yl 2:9 Mereka menyerbu ke dalam kota, mereka berlari ke atas tembok, mereka memanjat ke dalam rumah-rumah, mereka masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri.

Yl 2:10 Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.

Yl 2:11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?

Peringatan Santu dan Santa Pelindung Senin 5 Agustus 2024

Pesta Tabhisan Basilika Santa Perawan Maria di Roma

Pada abad ke-4 sewaktu Paus Liberius (352-366) memegang pucuk pimpinan Gereja Kristus, ia merobah dan menjadikan sebuah rumah di bukit Eskuilina menjadi tempat ibadat bagi umat.

Gereja ini kemudian dinamakan Basilika Liberiana.

Pada abad berikutnya gereja ini diperluas oleh Paus Sixtus III (432-440) dan disebut Basilika Santa Maria Maggiore.

Menurut cerita tindakan Paus Liberius ini didasarkan pada suatu peristiwa penampakan Bunda Maria di halaman rumah itu. Bulan Agustus adalah bulan terpanas di Roma.

Pada suatu ketika, dalam bulan itu, halaman rumah itu berselimutkan salju.

Tiba-tiba Bunda Maria menampakkan dirinya kepada dua orang saleh yang menghuni rumah itu dan meminta supaya di atas tanah yang bersalju itu dibangun sebuah gereja. Oleh karena itu, gereja itu kemudian lazim juga disebut Basilika Bunda Maria di Salju.

Santa Ia, Martir

Ia seringkali didera karena usahanya menobatkan banyak orang kafir ketika meringkuk di dalam penjara.

Semua penderitaannya itu tak pernah mampu memadamkan semangatnya untuk mewartakan Kristus. Oleh karena itu akhirnya ia dihukum mati pada masa pemerintahan Schapur II, Raja Persia.

Santa Nonna, Pengaku Iman

Ibu Santo Gregorius Muda ini berhasil mengkristenkan suaminya, Santo Gregorius Tua dari Nazianz.

Nonna terkenal sebagai seorang ibu yang beriman dan penuh semangat pengabdian kepada anak-anaknya dan kepada Tuhan. (sumber iman katolik.com) (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved