Santu dan Santa
Peringatan Santu-Santa Pelindung Hari Ini Minggu 4 Agustus 2024
Mari simak Peringatan Santu-Santa Pelindung hari ini Minggu 4 Agustus 2024.Santo Yohanes Maria Vianney, Pengaku Iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Peringatan Santu-Santa Pelindung hari ini Minggu 4 Agustus 2024.
Santo Yohanes Maria Vianney, Pengaku Iman.
Mulanya ia dianggap remeh karena kelambanannya dan kebodohannya.
Setelah ditabhiskan menjadi imam, ia tidak diperkenankan uskup melayani sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberi bimbingan rohani.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Agustus 2024, Makanan dan Minuman Rohani yang Cukup
Setelah beberapa, ia ditempatkan di paroki Ars, sebuah paroki yang terpencil, dan tak terurus.
Di paroki ini Yohanes Maria Vianney mengabdikan dirinya dan menjadikan desa Ars sebuah tempat ziarah bagi umat di segala penjuru.
Yohanes Maria Vianney lahir pada tanggal 8 Mei 1786 di desa Dardilly, Lyon-Prancis.
Ayahnya, Mateus Vianney, seorang petani miskin. Ibunya serorang yang taat beragama.
Masyarakat setempat kagum dan suka pada mereka karena cara hidup mereka yang benar-benar mencerminkan kebiasaan hidup Kristiani.
Semenjak kecil, Yohanes sudah terbiasa dengan kerja keras dan doa yang tekun berkat telandan orangtuanya. Dibandingkan dengan kelima orang saudaranya, ia memang trampil dan rajin bekerja namun lamban dan bodoh.
Ia baru bisa membaca pada usia 18 tahun. Meskipun begitu, ia bercita-cita menjadi imam.
Pada umur 20 tahun, ayahnya dengan berat hati mengizinkan dia masuk Seminari di desa tetangganya, Ecully.
Hal ini bukan karena ayahnya tidak mengijinkan dia menjadi imam tetapi semata-mata karena kelambanan dan kebodohannya. Pendidikannya sempat tertunda karena kewajiban masuk militer yang berlaku di Prancis pada masa itu.
Baru pada tahun 1812, ia melanjutkan lagi studinya. Ia mengalami kesulitan besar sepanjang masa studinya di Seminari. Hampir semua mata pelajaran, terutama bahasa Latin, sangat sulit dipahaminya. Namun ia tidak putus asa. Ia rajin berziarah ke Louveser untuk berdoa dengan perantaraan Santo Fransiskus Regis agar bisa terbantu dalam mempelajari semua bidang studi. Berkat doa-doanya, ia berangsur-angsur mengalami kemajuan hingga menamatkan pendidikan Seminari Menengah Verriores dan masuk Seminari Tinggi. Di jenjang Seminari Tinggi, ia harus berjuang lebih keras lagi agar lolos dari kegagalan. Meskipun begitu ia terus menerus harus mengulangi setiap ujian. Pemimpin seminari sangat meragukan dia, namun mereka pun tidak bisa mengeluarkan dia karena kehidupan rohaninya sangat baik. Ia seorang calon imam yang saleh. Akhirnya Yohanes pun dianggap layak dan ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1815.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.