Misa Hari Minggu

Teks Misa Sore Hari Minggu 11 Agustus 2024, Pekan Biasa XIX Tahun B

Mari simak misa sore hari Minggu 11 Agustus 2024.Teks misa sore hari Minggu disiapkan hari Minggu biasa XIX Tahun B.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Para peziarah menanti giliran berdoa dan mencium Patung Tuan Ma.Mari simak misa sore hari Minggu 11 Agustus 2024.Teks misa sore hari Minggu disiapkan hari Minggu biasa XIX Tahun B. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUBFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak misa sore hari Minggu 11 Agustus 2024.

Teks misa sore hari Minggu disiapkan oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks misa sore hari Minggu disiapkan hari Minggu biasa XIX Tahun B.

Teks misa sore hari Minggu lengkap dengan renungan harian katolik.

Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 11 Agustus 2024, Akulah Roti Hidup

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 
U : Amin. 
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 
U : Sekarang dan selama-lamanya. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Sekali lagi dalam Minggu Biasa Kesembilan belas ini, Gereja mengajak kita untuk mendalami tema  tentang Roti Hidup. Dalam bacaan pertama, kita  akan mendengarkan kisah Nabi Elia yang berjalan  menuju gunung Horeb atau gunung Sinai. Ia merasa  lapar dan ingin mati saja. Namun, Tuhan mengutus  malaikat-Nya untuk memberi makan kepada Elia  sehingga Elia menjadi kuat selama empat puluh hari  empat puluh malam.  Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan Yesus  yang mengatakan bahwa Ia adalah Roti Hidup. Ia  adalah Roti yang turun dari Surga. Roti ini memberikan kekuatan bagi iman kita agar kita  bertahan di tengah dunia ini. Kita pun diminta untuk  menerima dan mempersatukan diri kita dengan Roti  Hidup ini. Rasul Paulus mengajak kita dalam bacaan kedua  untuk saling memaafkan dan ramah satu terhadap  yang lain. Itulah buah nyata dari persatuan kita  dengan Yesus yang mengorbankan diri-Nya bagi  kita. Semoga berkat kekuatan Roti Hidup, kita  diteguhkan untuk hidup rukun, damai dan saling  menolong dalam hidup harian kita.
[hening sejenak] 

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. 
U : Amin. 

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

P : Kemuliaan kepada Allah di surga 
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. 
P : Kami memuji Dikau, 
U : Kami meluhurkan Dikau. 
P : Kami menyembah Dikau, 
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. 
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. 
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. 
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. 
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. 
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. 
U : Karena hanya Engkaulah kudus. 
P : Hanya Engkaulah Tuhan. 
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. 
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Ami

05. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]Allah Bapa di surga, Engkau mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu, datang ke dunia sebagai Roti Kehidupan bagi kami. Kami mohon, bantulah kami agar semakin mengikuti dan menerima Putra-Mu sebagai sumber hidup dan kekuatan dalam perjalanan kami menuju kepada-Mu.Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U : Amin. 

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan]

07. BACAAN PERTAMA (1Raj. 19:4-8) 

L : Bacaan dari Kitab Pertama Raja-RajaSekali peristiwa, Elia masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti 
terlalu jauh bagimu."Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 98:2b) 

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9 

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. (Refren)

Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!Akutelah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. (Refren)

Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.(Refren)

Malaikat TUHAN berkemah  di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ef. 4:30 - 5:2) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus.Saudara-saudari, janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (Yoh. 6:51) 

P : Alleluia.
U : Alleluia
P : Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. * Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
U : Alleluia

11. INJIL (Yoh. 6:41-51) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 
Pada suatu kali, bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." 
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Dalam bacaan Injil yang kita dengarkan tadi, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Roti Hidup. Yesus membandingkannya dengan roti yang dimakan oleh nenek moyang Israel di padang gurun. Mereka 
menyebut roti manna itu sebagai roti yang diberikan oleh Allah. Yesus menyebut diri-Nya sebagai Roti 
Hidup. Ada dua pengertian dari Roti Hidup ini. Pertama, Roti itu Hidup. Berbeda dengan manna yang 
dimakan nenek moyang di padang gurun, Roti ini adalah roti hidup. Yesus menjadi Roti itu sendiri. Ia menyajikan Sabda-Nya, entah melalui perkataan-Nya, maupun melalui kehadiran-Nya. Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup kekal. Kita berterima kasih karena Yesus hadir sebagai Roti Hidup. Kita bisa mendengarkan suara Tuhan dan melihat-Nya menyapa kita, meneguhkan dan memberikan kita kekuatan. Kita bisa merasakan hal ini ketika kita membaca dan merenungkan Sabda-Nya dalam Kitab Suci. Selain menyantap Sabda-Nya, kita juga bisa meneladani-Nya. Kita bisa menjadi roti yang hidup seperti Yesus sendiri. 
Kedua, Roti itu menghidupkan. Yesus hadir di tengah dunia untuk membawa kehidupan. Oleh dosa, umat manusia jatuh binasa. Namun, Yesus datang dan memberikan diri-Nya bagi kita. Dia menumpahkan 
darah-Nya dan wafat demi menyelamatkan kita. Misteri penyelamatan ini kita rayakan dalam perayaan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi kita mendengarkandan menerima Sabda-Nya serta menyatukan diri kita dengan-Nya dalam komuni kudus. Oleh komuni ini, kita diharapkan untuk menerima Sabda-Nya hingga Sabda itu menjadi darah daging dalam hidup kita. Ketika Sabda Tuhan itu mendarahdaging dalam diri kita, maka kita menjadi hidup. Semoga kita semakin rajin dan setia menimba kekuatan dari Sang Sabda, Sang Roti Hidup. 

13. HENING 
14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Saudara-saudari terkasih, didorong oleh iman dan kesadaran akan belas kasih Allah, marilah kita menyampaikan doa-doa kepada-Nya.
P : Bagi Gereja di daerah misi. Semoga Allah Bapa selalu menuntun Gereja-Nya agar di tengah-tengah para bangsa, Gereja mampu menerjemahkan Injil ke dalam contoh hidup yang konkret sehingga memudahkan umat yang baru bertumbuh untuk mengenal dan mencintai Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi negara-negara yang miskin. Kita berdoa kepada Bapa di surga agar mengakhiri penjajahan sosial-ekonomi yang menindas supaya bertumbuhlah kesetiakawanan di antara bangsa-bangsa dalam membangun kesejahteraan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang menderita. Kita berdoa juga bagi semua orang yang mengalami penderitaan di dalam 
hidup mereka. Semoga Allah membangkitkan banyak orang yang membantu mereka dengan berbagai bentuk karya amal kasih. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita semua yang telah menikmati santapan surgawi dari meja Sang Sabda, semakin peduli dengan sesama, dan rela mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya Demi Kristus Tuhankami.
U : Amin

16. KOLEKTE 

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan  Berbagi. 

17. DOA PUJIAN 

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan 
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah mengutus Sang Sabda ke dunia untuk menerangi jalan hidup kita. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Allah, Sabda-Mu adalah pelita bagi Langkah kami dan terang bagi jalan hidup kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Sabda-Mu adalah Roh dan kehidupan. Setiap orang yang percaya kepada-Mu, akan hidup selamalamanya.Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau memanggil kami untuk mendengarkan Sabda-Mu. Engkau mendorong kami untuk merenungkan Sabda-Mu itu. Engkau menerangi budi kami untuk memahaminya dan menguatkan kehendak kami untuk melaksanakannya dengan tekun. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Sabda-Mu penuh daya, pangkal kebijaksanaan, sumber kehidupan dan bukti kehangatan cinta-Mu 
terhadap kami; karenanya kami memiliki pengharapan akan hidup baru. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Bapa, puji dan syukur atas Yesus, Sabda-Mu yang menolong kami, pembawa damai sejahtara. Maka, 
bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati  komuni batin/rindu (lihat cara B). 

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya  sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, 
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. 
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang  menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya 
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai. 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai  berikut: 
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih  karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).

[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku 
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR

21. MENDOAKAN MAZMUR 94 

[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]

Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,  bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya  dengan nyanyian syukur,  bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. Sebab TUHAN adalah Allah yang besar,  dan Raja yang besar mengatasi segala allah. Bagian-bagian bumi yang paling dalam  ada di tangan-Nya,  puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya,  dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita,  dan kitalah umat gembalaan-Nya  dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.  Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,  seperti pada hari di Masa di padang gurun, pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku,  menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku. Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,  maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat  hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:  "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan  sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, Yesus adalah Pengantara kita  kepada Allah, Bapa-Nya di surga. Dengan santapan 
Sabda ini, kita dipersatukan dalam Yesus Kristus,  sehingga kita pun dapat berjumpa dengan BapaNya. Semoga kita tetap merindukan dan berusaha  ambil bagian secara lengkap dalam perayaan  Ekaristi Kurdus, sehingga kita menikmati juga  santapan Tubuh dan Darah-Nya yang mulia. 

23. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa,  Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur  kepada-Mu karena Sabda-Mu yang sungguh  menggembirakan dan meneguhkan kami. Semoga  kami tetap bersatu dengan DIkau melalui Kristus,  Roti Hidup, yang menjadi bekal dalam perjalanan  kami kepada-Mu. Bantulah kami agar selalu  mengarahkan seluruh hidup kami kepada Yesus  Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita  menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. 
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita  terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang  kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. 

U : Amin. 
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah 

25. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus 
U : Amin. 

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved