Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Agustus 2024, Gambar dan Tulisan Kaisar
Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 17 Agustus 2024.Tema renungan harian Katolik Gambar dan Tulisan Kaisar.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 17 Agustus 2024.
Tema renungan harian Katolik Gambar dan Tulisan Kaisar.
Renungan harian katolik disiapkan oleh Bruder Pio Hayon, SVD.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Sabtu 17 Agustus 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XIX, hari raya kemerdekaan republik Indonesia , Santo Hyasintus, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Agustus 2024, Bersyukur Atas Perjuangan Para Pahlawan
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 17 Agustus 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Sir 10:1-8
Para penguasa bertanggung-jawab atas rakyatnya.
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya.
Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya.
Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.
Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7
Ref: Kamu dipanggil untuk kemerdekaan, maka abdilah satu sama lain dalam cintakasih.
Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela. Aku hendak hidup dalam ketulusan hati, tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila.
Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan, supaya mereka diam bersama-sama aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku.
Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.
Bacaan Kedua 1Ptr 2:13-17
Berlakulah sebagai orang yang merdeka.
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan mengganjar orang-orang yang berbuat baik.
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Mat 22:21
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Bacaan Injil Mat 22:15-21
Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar,dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama para pendukung Herodes bertanya kepada Yesus,
“Guru, kami tahu, Engkau seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.Katakanlah kepada kami pendapat-Mu:Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus.
Yesus pun bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Gambar dan tulisan adalah juga bagian tak terpisahkan dari sebuah simbol bagi satu bangsa atau negara atau juga satu kelompok tertentu atau bahkan setiap kita juga punya satu gambar atau tulisan yang menjadi simbol dari kita sendiri. Mengapa? Karena dibalik gambar dan tulisan itu langsung berhubungan dengan satu ciri khas tertentu yang miliki oleh setiap bangsa atau kelompok atau diri seseorang. Gamba dan tulisan itu langsung mewakili diri atau kelompok atau bangsa tertentu.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini adalah hari spesial bagi bangsa dan negara kita karena kita merayakan hari kemerdekaan kita. Saat di mana bangsa kita mermproklamasikan kemerdekaan yang dilakukan oleh Soekarno dan Hatta. Sebagai satu sejarah dapat diringkas demikian: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang (kōki) (17 Agustus Shōwa 20 dalam penanggalan Jepang itu sendiri) pukul 10:00 waktu Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta di sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.
Chairul Basri, yang bekerja pada kantor propaganda Jepang, disuruh mencari rumah yang berhalaman luas. Rumah Pegangsaan Timur 56 milik orang Belanda ditukar dengan rumah lain di Jalan Lembang. Jadi rumah itu memang disiapkan Jepang untuk Bung Karno. Chairul tidak menyebut nama pemilik rumah itu. Saat diambil alih pemerintah Jepang untuk Sukarno, rumah itu milik Mr. Jhr. P.R. Feith seperti disebut Kwee Kek Beng, pemimpin redaksi koran Sin Po dari 1925 sampai 1947, dalam Doea Poeloe Lima Tahon Sebagi Wartawan, 1922–1947 (1948).
Dari pemberitaan di koran Sin Po 5 Juli 1948 diketahui bahwa rumah tersebut merupakan rumah bersejarah bagi bangsa Indonesia karena menjadi tempat diproklamasikannya kemerdekaan. Rumah tersebut juga pernah dipakai sebagai rumah pertemuan. Belanda juga pernah memfungsikan rumah tersebut sebagai rumah tawanan juga. Rumah itu pun berubah lagi menjadi Gedung Republik.
Hingga akhirnya pemiliknya yang orang Belanda menjualnya seharga 250 ribu gulden (ƒ). Rumah ini akhirnya dibeli oleh pemerintah Indonesia. Proklamasi yang dibacakan dari rumah Pegangsaan Timur 56 tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.
Naskah Proklamasi ditandatangani oleh Sukarno (yang menuliskan namanya sebagai "Soekarno" menggunakan ortografi Belanda) dan Mohammad Hatta, yang kemudian ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden berturut-turut sehari setelah proklamasi dibacakan. Kisah ini mau mengingatkan kita tentang saat sejarah itu. Kita secara resmi menjadi sebuah negara yang berdaulat. Maka karena dia berdaulat, setiap pemimpin yang telah dipilih oleh rakyanya harus bertanggung jawab penuh atas rakyat yang dipimpinnya dan dinasihati dalam kitab Putera Sirakh agar “jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.”
Karena nafsu akan menghantar orang pada ketamakan dan kesombongan. Hasilnya rakyat tetap saja dijajah walau sudah merdeka. Dan Petrus dalam suratnya menegaskan agar setiap orang untuk: “hiduplah sebagai orang yang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Supaya di dalamnya kita tahu bertindak sebagai warga yang baik dan benar seperti membayar pajak kepada negara dan tetap setia kepada Tuhan seperti yang disampaikan Yesus untuk kita hari ini: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah, apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Maka marilah terus kita menjaga keseimbangan dalam hidup berbangsa dan hidup sebagai umat Tuhan.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah dilahirkan dalam sebuah bangsa atau negara dan sekaligus menjadi umat Tuhan dari satu agama tertentu. Kedua, maka kita harus tetap setia menjalankan tugas-tugas kita sebagai warga negara dan juga sebagai umat. Ketiga, dengan demikian kita menjadi warga yang merdeka dan tak lagi dijajah oleh kepentingan apapun dalam satu bangsa dan pada saat yang sama tetap setia pada Tuhan. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Agustus 2024
Gambar dan Tulisan Kaisar
Tribun Flores.com
Bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 17 Agustus 2024, Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia |
![]() |
---|
Peringatan Santu dan Santa Pelindung Hari Ini Sabtu 17 Agustus 2024 |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Sabtu 17 Agustus 2024, Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 17 Agustus 2024 Pekan Biasa XIX |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.