Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Agustus 2024, Bunda Maria Teladan Orang Beriman

Mari simak renungan harian katolik Minggu 18 Agustus 2024.Tema renungan harian katolik yaitu bunda Maria teladan orang beriman.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATUNG TUAN MA - Mari simak renungan harian katolik Minggu 18 Agustus 2024.Tema renungan harian katolik yaitu bunda Maria teladan orang beriman. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Minggu 18 Agustus 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu bunda Maria teladan orang beriman.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Minggu 18 Agustus 2024 merupakan Hari Minggu, HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA, Santa Helena, Pengaku Iman,  dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Minggu 18 Agustus 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 18 Agustus 2024 Pekan Biasa

 

Bacaan Pertama Why. 11:19a; 12:1-6a,10ab

Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.

Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya.

Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita!

Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 45:10bc,11,12ab

Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia.

Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.

Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.

Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan Kedua 1Kor. 15:20-26

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 953

Ref. Alleluya, alleluya.

Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Bacaan Injil Luk. 1:39-56

Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus.

Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,

dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga yang kita rayakan hari ini telah diumumkan oleh Paus Pius Xll pada tahun 1950 sebagai ajaran iman kita. Sesungguhnya, ajaran yang secara resmi diumumkan oleh Paus ini bukanlah suatu ajaran baru, sebab sudah berabad-abad diperingati dan diteruskan dalam tradisi Gereja.

Paus Pius XII berkata, "Adalah suatu kebenaran iman yang diwahyukan oleh Allah bahwa Maria sebagai Bunda Allah, yang selalu perawan, sesudah menempuh hidupnya di dunia telah diangkat ke kemuliaan surgawi." 

Konsili Vatikan Il dalam dokumennya tentang Gereja meneguhkan lagi ajaran tentang Maria tersebut. "Perawan tak bernoda (yaitu Maria), yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. la telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala tuan (Why. 19: 16), yang telah mengalahkan dosa dan maut" (LG 59). 

Maria yang diangkat ke surga menjadi teladan bagi kehidupan umat beriman. Bunda Maria mendapat tempat di hati setiap orang beriman dan penghormatan secara istimewa lewat ungkapan-ungkapan atau lagu-lagu liturgis maupun lagu-lagu pop rohani. Dia menjadi teladan hidup kita sebagai umat Katolik. Mengapa? Karena kita melihat Bunda Maria begitu erat hubungannya dengan Yesus Kristus, Putranya. 

Bunda Maria juga adalah teladan orang beriman dalam menghadapi duka dan kecemasan di dunia ini. la sering kali bersedih dan berduka. Ketika dengan mata telanjang melihat Putranya disiksa dan dipaku pada palang salib, Bunda Maria hanya menatap dengan hati yang nanar.

la pasti mengalami kepedihan yang hebat dalam hatinya, namun ia tetap tenang dan menyimpan semua itu dalam hatinya. Patung Pieta Bunda Maria, yang sangat terkenal di Basilika Santo Petrus di Roma melukiskan kedukaan Bunda Maria dengan sangat baik. Di patung itu, terlihat sosok Bunda Maria sebagai seorang ibu yang dalam kepedihan memangku Putranya yang wafat demi menebus dosa-dosa kita umat manusia. 

Ketenangan Bunda Maria dalam menghadapi pergolakan hidup itu menjadi teladan kita. la tidak frontal. la tidak bersumpah serapah kepada Tuhan karena seolah-olah membiarkan itu terjadi padanya. Namun, Bunda Maria, di tengah situasi hidup yang pelik dan menggetirkan, tetap berpasrah pada Tuhan.

la tetap berpegang teguh pada janji Tuhan bahwa "segala keturunan akan menyebutnya berbahagia karena Yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadanya" (bdk. ay. 48-49). 

Tuhan, bantulah kami agar mampu mengikuti keteladanan Bunda Maria sehingga kelak kami pun bisa diangkat ke surga. Amin. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved