Misa Hari Minggu

Teks Misa Sore Minggu 18 Agustus 2024 Pekan Biasa XX Tahun B

Mari simak teks misa sore hari Minggu 18 Agustus 2024.Teks teks misa sore disiapkan untuk pekan XX tahun B lengkap renungan harian katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Gereja Katolik Waioti Maumere. Mari simak teks misa sore hari Minggu 18 Agustus 2024.Teks teks misa sore disiapkan untuk pekan XX tahun B lengkap renungan harian katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa sore hari Minggu 18 Agustus 2024.

Teks teks misa sore disiapkan untuk pekan XX tahun B lengkap renungan harian katolik.

Teks teks misa sore juga disiapkan untuk hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga.

Teks teks misa sore disusun oleh Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti teks misa sore hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 Agustus 2024, Bunda Maria Teladan Orang Beriman

 

Para petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan  disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,  siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat  komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,  dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk bertemakan Bunda  Maria.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 
U : Amin. 
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih  Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 
U : Sekarang dan selama-lamanya. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Pada hari Minggu ini, Gereja Katolik Indonesia  merayakan secara khusus Santa Perawan Maria  diangkat ke surga, yang sebenarnya dirayakan pada  setiap tanggal 15 Agustus. Gereja menyadari  peranan Bunda Maria yang amat besar dalam karya  penyelamatan umat manusia. Kerendahan hati  Maria menerima tawaran Tuhan, membuka jalan  keselamatan bagi kita semua. Bunda Maria pun  diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya. 
Dengan ini, Gereja mengajak kita untuk belajar dan  meneladani sikap Bunda Maria dalam menerima  Sabda Tuhan. Bunda Maria tetap setia dalam  hidupnya dan mengikuti Yesus termasuk dalam saatsaat yang paling sulit. Kita semua diajak untuk setia  dalam iman kita kepada Tuhan.  Dalam perayaan ini, kita juga mengingat situasi  dunia kita yang sedang dilanda ketegangan, konflik dan perang. Semoga semangat kerendahan hati 
Bunda Maria menginspirasi juga para pemimpin  dunia agar mereka bersedia untuk menyelesaikan  masalah dengan hati yang terbuka dan damai.
[hening sejenak] 

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda 
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan  kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan  dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya  sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat  dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,  supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa  kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin. 

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

P : Kemuliaan kepada Allah di surga 
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. 
P : Kami memuji Dikau, 
U : Kami meluhurkan Dikau. 
P : Kami menyembah Dikau, 
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. 
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. 
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. 
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. 
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. 
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. 
U : Karena hanya Engkaulah kudus. 
P : Hanya Engkaulah Tuhan. 
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. 
P : bersama dengan Roh Kudus, 
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahamulia, Engkau berkenan pada 
kerendahan hati Bunda Maria dan memenuhinya  dengan rahmat, supaya ia layak menjadi Bunda  Yesus, Putera-Mu. Maka ia Engkau mahkotai dengan  kemuliaan tertinggi. Semoga berkat doa restunya,  kami pun Engkau selamatkan dan Engkau angkat ke  dalam kemuliaan-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang  hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam  persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin. 

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda  Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab) 

L : Bacaan dari Kitab Wahyu. Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan  tabut perjanjian kelihatan di dalamnya. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang  perempuan berselubungkan matahari, dengan  bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari  dua belas bintang di atas kepalanya.  Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan  lihatlah, seekor naga merah padam yang besar,  berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas  kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya  menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit  dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu  berdiri di hadapan perempuan yang hendak  melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera  sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia  melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan  menggembalakan semua bangsa dengan gada besi;  tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari  kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan itu lari  ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu  tempat baginya oleh Allah.  Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga  berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan  kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan  Dia yang diurapi-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Luk. 1:40):  Segala keturunan akan menyebut aku bahagia.
Mzm. 45:10c-12.16

Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,  Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!  Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu,  sebab dialah tuanmu!  Sujudlah kepadanya. (Refren)

Di antara mereka yang disayangi  terdapat puteri-puteri raja,  di sebelah kananmu berdiri permaisuri  berpakaian emas dari ofir. (Refren)

Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,  mereka masuk ke dalam istana raja. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:20-26) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada  jemaat di Korintus Saudara-saudari, yang benar ialah, bahwa Kristus  telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai  yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. 
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati  datang karena satu orang manusia. Karena sama  seperti semua orang mati dalam persekutuan  dengan Adam, demikian pula semua orang akan  dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan  Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:  Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka  yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.  Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia  menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah  Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan  dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua  musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bunda Maria diangkat ke surga,para malaikat bergembira.
U : Alleluia

11. INJIL [Luk. 1:39-56] 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda  salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan  langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah 
kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia  dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika  Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak  yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh  dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara  nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua  perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.  Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang  mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika 
salammu sampai kepada telingaku, anak yang di  dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang  dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan  hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala  keturunan akan menyebut  aku berbahagia, karena  Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah  kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang 
yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya  dengan perbuatan tangan-Nya dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari  takhtanya dan meninggikan orang-orang yang  rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada  orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya  pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel,  hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,  seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang  kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk  selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya  bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke 
rumahnya. 
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita baru saja mendengarkan kisah pertemuan Bunda  Maria dan Elisabeth. Kita juga mendengarkan madah pujian Maria, satu-satunya saat di mana Bunda Maria  mengungkapkan seluruh isi hatinya. Kita hendak 
belajar dua hal dari sikap Bunda Maria ini.  Pertama, Bunda Maria memiliki kepedulian dengan  sesama. Ketika mendengarkan berita bahwa Elisabeth  sanak saudaranya sedang mengandung, Maria pun langsung berangkat mengunjunginya. Kunjungannya  membawa kegembiraan bukan saja karena  kehadirannya akan membantu banyak hal tetapi juga  karena Maria membawa serta Tuhan Yesus dalam  kandungannya. Maria pun setia menemani Elisabeth  selama tiga bulan.  Kita pun diajak untuk meneladani sikap Maria ini. Kita  saling berbagi kegembiraan dan saling membantu.  Kegembiraan yang paling utama dalam kehidupan kita  bukanlah terletak pada harta atau hidup yang aman,  melainkan pada relasi yang baik dengan sesama.  Ketika orang lain merasakan kegembiraan karena  kehadiran kita, maka kita sebenarnya sudah  membawakan kehidupan. Rasul Paulus sendiri  berkata, “bertolong-tolonglah menanggung bebanmu.  Karena dengan itu, kamu memenuhi hukum Kristus!”.  Sadar atau tidak, kita sendiri diutus oleh Tuhan untuk saling membantu dan menolong. Atau pada  kesempatan lain, Rasul Paulus mengingatkan kita  demikian, “Kita, yang kuat, wajib menanggung 
kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita  mencari kesenangan kita sendiri“ (Rom. 15:1). Di  tengah situasi corona seperti sekarang ini, mari kita  saling peduli satu terhadap yang lain, untuk saling  menolong dan menghidupkan.  Kedua, Bunda Maria setia kepada Tuhan. Kita  mendengarkan madah pujian Maria. Maria merasakan  karya Tuhan yang luar biasa melalui dirinya yang hina. Maria terus mengikuti Putranya sampai di kayu salib.  Lalu ia masih juga berkumpul bersama para murid  Putranya, mengampuni dan meneguhkan mereka.  Semuanya karena ia setia kepada Tuhan.  Kisah ini mengajak kita untuk senantiasa berusaha 
tetap setia kepada Tuhan dalam hidup kita. Seringkali  terjadi bahwa ketika kita gembira, kita melupakan  Tuhan. Atau ketika kita amat menderita, kita  mempersalahkan Tuhan dan memilih untuk  meninggalkan-Nya, karena kita merasa bahwa Tuhan tidak mampu membantu kita. Maria membantu kita  untuk mengerti bahwa jalan Tuhan itu berbeda dengan  jalan kita. Tuhan tetap memberikan peneguhan dan  kekuatan kepada mereka yang berharap pada-Nya.  Mungkin kita lebih sering memenuhi doa-doa kita  dengan berbagai permohonan, namun kita lupa untuk  memuji Tuhan dan berterima kasih untuk segala hal yang kita terima daripada-Nya. Sekecil apapun yang  kita terima dari Tuhan, itu adalah pemberian yang  patut disyukuri. Maria tidak memohonkan apa-apa kepada Tuhan. Dia hanya berkata, “jadilah padaku, menurut perkataan-Mu!”. Semoga kita tetap setia  kepada Tuhan dan tahu bersyukur atas semua yang  Tuhan berikan kepada kita.

13. HENING SEJENAK 
14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku  percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Marilah kita berdoa kepada Tuhan kita, yang selalu berjalan bersama kita, agar kita mampu mengenal 
dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup harian kita. 
P : Semoga Sri Paus, para uskup dan para imam tetap teguh dalam segala cobaan dan kesulitan agar 
mampu menuntun umat Allah untuk kian kuat dalam iman akan Allah Tritunggal Mahakudus.
Marilah kita mohon…
P : Semoga para pemimpin masyarakat diresapi semangat pelayanan dan kerendahan hati dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Marilah kita mohon… 
P : Semoga dunia kita menjadi tempat yang ramah dan aman bagi perkembangan manusia. Semoga segala 
ketegangan dan konflik dapat diselesaikan dengan hati yang terbuka. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita selalu bersyukur atas penyertaan Tuhan, sebagaimana Bunda Maria yang memuji 
Tuhan atas karya agung Tuhan melalui dirinya.Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Bapa yang mahabaik, dengarkanlah doa-doa kami anak-anak-Mu, dan kuatkanlah iman kami agar kami tidak tenggelam dalam tantangan zaman kini.Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. 
U : Amin

16. DOA PUJIAN 

P : Saudara-saudari terkasih, Allah selalu mencintai kita dan menginginkan agar kita selamat dan bersatu dengan-Nya dalam hidup kekal. Maka marilah kita berseru: 
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Allah, Engkau telah menciptakan kami dan selalu memperhatikan hidup kami. Dengan berbagai cara, Engkau memelihara hidup kami. Maka kami berseru: 
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ketika kami lemah, tak berdaya dan jatuh ke dalam dosa, Engkau mengutus Yesus Putra-Mu. Ia datang ke dunia melalui rahim Santa Perawan Maria.Engkau menyiapkan Perawan Maria dan mengajarkan kami cara berpartisipasi dalam karya keselamatan-Mu. Maka kami pun berseru: 
U : Terpujilah Engkau di surga. 
P : Engkau mengangkat Santa Perawan Maria ke surga. Dialah permlaan dan gambaran Gereja yang 
sempurna. Dialah harpaan dan hiburan bagi kami umat manusia yang masih mengembara di dunia. Dia tidak Engkau biarkan mengalami kebinasaan dalam makam, sebab ia sudah melairkan Putra-Mu, yang menciptakan kehidupan. Maka kami berseru: 
U : Terpujilah Engkau di surga. 
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kamiberseru: 
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa 
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B). 

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di  atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah  mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu  Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki 
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti 
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, 
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu 
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. 

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.

Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati 
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati  kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, 
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai. 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: 
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari 
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke 
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan 
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. 
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur. 

20. MENDOAKAN MADAH PUJIAN MARIA [Luk. 2:46-55] 

[Didoakan bersama-sama] Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,  Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan  kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang 
segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.Dan rahmat-Nya turun-temurun 
atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya 
dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;Ia melimpahkan segala yang baik 
kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa,  Allah Bapa, kehidupan dan kebangkitan kami, kami 
telah Engkau perkenankan ikut serta dalam  perayaan ini untuk menghormati Santa Perawan  Maria yang diangkat ke surga. Semoga berkat  pertolongan Bunda Putera-Mu, kami Engkau hantar  kepada kebangkitan yang mulia. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami. 
U : Amin

22. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita  menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. 
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita  terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. 

U : Amin. 
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

23. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling berbagi dan saling menghidupkan.
U : Amin. 

24. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved