Dubes Vatikan Ingatkan Umat Untuk Tetap Merawat Keberagaman dan Menjaga Perdamaian 

Laporan Reporter TribunFlores.Com, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, ENDE- Duta Besar (Dubes) Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo mengingatkan kepada umat agar merawat Keberagaman, menjaga perdamaian dan membuka pintu harapan.

Hal ini dikatakan Duta Besar (Dubes) Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo saat memberikan sambutan pada misa pentabisaan Uskup Agung Ende MGR Paul Budi Kleden, SVD yang berlangsung di gereja Katedral Ende, Kamis 22 Agustus 2024.

Kata dia, umat diharapkan untuk merawat Keberagaman, bahasa, ras, budaya, agama, memelihara perdamaian dan membuka pintu harapan.

"Umat diharapkan untuk selalu menjaga dan merawat Keberagaman antar agama, suku,ras dan budaya, menjaga perdamaian dalam Kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Baca juga: September, Penerbangan Internasional ke Labuan Bajo, Imigrasi Siap Beri Layanan Terbaik

Ia menuturkan, kehadirannya di Kota Ende, Kota Pancasila sebagai bentuk kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

"Pulang pergi dari Jakarta dalam satu hari, untuk hadir disini sebagai kasih sayang seorang ayah yang diutus bapak Suci untuk umat semua," ujarnya.

Kata dia, dalam waktu yang sangat singkat, Bapak Suci Paus Fransiskus memberikan seorang gembala baru untuk umat di Keuskupan Agung Ende.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Bapa Suci Paus Fransiskus yang sudah memilih Mgr Paul Budi Kleden, SVD sebagai Uskup Agung Ende kesembilan.

"Dan kita harus sangat berterima kasih untuk hari ini, Terimakasih Paus Fransiskus yang sudah memilih Uskup baru," ujarnya disambut tepuk tangan ribuan umat.

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo telah menahbiskan Mgr Paul Budi Kleden menjadi Uskup Agung Ende menjadi Uskup Agung Ende yang ke sembilan yang berlangsung di gereja Katedral Ende, Kamis 22 Agustus 2024.

Misa pentabisaan Uskup Agung Ende MGR Paul Budi Kleden yang berlangsung di gereja Katedral Ende dihadiri 38 uskup dan ribuan umat dari Kabupaten Ende, Nagekeo dan Ngada, Sikka dan Flores Timur.

Acara ini menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik di Ende dan juga seluruh Pulau Flores.