Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Agustus 2024, Tidak Ada Kepalsuan
Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Agustus 2024. Tema renungan harian Katolik yaitu tidak ada kepalsuan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Renungan Katolik
Meditatio:
Hari ini kita rayakan Pesta Santo Bartolomeus, satu dari 12 Rasul Yesus.
“Bar” berarti “anak dari”. Bartolomeus berarti “anak dari Tolmay”. Injil
synoptik menyebut nama Bartolomeus. Sedangkan Injil Yohanes
menyebut Nathanael. Diyakini bahwa Bartolomeus adalah orang yang
sama dengan yang disebut dalam Yoh 1: 45 – 51. Namanya muncul
dalam daftar keduabelas rasul (Mk 3:16-19; Mat 10:2-4; Lk 6:14-16) dan
dalam Kis 1: 13.
Dalam Injil Synoptik, ia selalu disebut bersama dengan
Filipus. Demikian juga dalam Injil Yohanes. Nama Nathanael (Nathan-el)
berarti “Allah telah memberi” atau “diberikan oleh Allah”. Menurut tradisi,
Ia mewartakan Injil sampai di India dan Armenia dan wafat sebagai
martir dengan dikuliti hidup-hidup di Albanopolis, pantai barat laut
Kaspia.
Natanael menerima pujian yang indah dari Putera Allah sendiri. “Lihat,
inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1:
47). Yesus sendiri melihat kejujuran dan ketulusan serta integritasnya.
Sang Hamba Allah yang menurut nabi Yesaya “tipu tidak ada dalam
mulutnya” (Yes 53: 9), melihat seorang yang dipuji dalam Mazmur 32: 2:
“yang tidak berjiwa penipu!” Apakah kita juga “transparan” di hadapanNya dan sesama? Atau kita penuh kepalsuan?
Apa yang dapat kita pelajari dari Bartolomeus? Pertama, panggilan itu
adalah sebuah pertemuan dan pengalaman pribadi, tepatnya pengalaman
perjumpaan dengan Yesus sendiri yang memanggil. Fakta bahwa Andreas
dan Simon yang semula mengikuti Yohanes Pembaptis dan menjadi
muridnya kini memutuskan mengikuti Yesus menegaskan bahwa Yesus
memiliki pesona, dan daya pikat tersendiri. Apa yang mereka kagumi dan
alami mengkonfirmasi keyakinan mereka, bahwa Yesus bukanlah seorang
guru biasa.
Dia adalah seorang Mesias, seorang Anak Allah. Kedua,
pengalaman mengenal, mengalami sendiri Allah, dan meyakini siapa Dia
pada akhirnya harus diwartakan. Ini adalah sebuah pengalaman suka cita
yang harus dinyatakan kepada orang lain supaya kabar suka cita itu
dapat menyebar dan diterima. Bahwa Allah telah hadir dalam hidup
manusia, bahwa cinta kasih Allah telah dinyatakan (kembali) dengan
menyerahkan anak-Nya untuk menjadi Juru Selamat. Bagian dari paket
pewartaan itu adalah kemungkinan kegagalan dan penolakan, atau
setidak-tidaknya kemungkinan orang menjadi skeptis akan status
keilahian dan kemesiasan Yesus, dan Nathanael mewakili sikap semacam
ini.
Ketiga, bersikap kritis. Bartolomeus orangnya kritis, tetapi juga
berpikiran terbuka. Ia bersikap kritis ketika Filipus mengatakan
kepadanya bahwa ia telah bertemu dengan Mesias. “Mungkinkah sesuatu
yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh 1: 46) katanya kepada Filipus.
Tetapi ia juga berpikiran terbuka ketika Filipus mengajaknya: “Mari dan
lihatlah!”. Jujur, kritis, tetapi pikiran terbuka, sikap-sikap terbaik bagi
siapa saja dalam mencari kebenaran.
Sebagai murid-murid Kristus, kita diharapkan menampilkan kesejatian
diri. Dengan menjadi diri sendiri, dengan bersikap jujur dan setia, kita
memancarkan jatidiri sebagai orang Kristiani. Tentu lebih menyenangkan
ketika kita bertemu dengan orang yang terus terang, jujur,
terbuka, polos, lugas, tulus, dan bersahaja; seorang yang dapat
menerima dan menghargai nilai-nilai hidup. Kejujuran dan integritas kita
sebagai orang-orang Kristiani akan berbicara lebih banyak dalam
kesaksian hidup kita.
Hari ini kita belajar dari Bartolomeus-Nathanael untuk menjadi diri
sendiri, untuk menjadi pengikut Yesus bukan dalam kepura-puraan dan
kemunafikan – misalnya menjadi pengikut Yesus karena tidak enak
dengan teman, atasan, mertua, pasangan hidup dan sebagainya. Bahwa
kita kadang-kadang menjadi skeptis dan tidak yakin, itu adalah bagian
dari dinamika keberimanan kita.
Missio:
Semoga kita dapat seperti Santo Bartolomeus, jujur, tulus, terbuka dan
punya integritas. Transparan di hadapan Allah dan sesama.
Doa:
Allah Bapa, Raja mahamulia, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di dalam diri kami. Dengan iman itu Rasul Bartolomeus sudah terpaut pada Kristus dengan hati tulus ikhlas. Semoga berkat doanya Gereja-Mu menjadi tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa. Demi Yesus Kristus … Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Pesta Santo Bartolomeus. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.