Berita Ngada

Inovasi dan Pemberdayaan: ITB Bantu Masyarakat Flores Maksimalkan Potensi Alam

Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat di Indonesia melalui program pengabdian yang b

Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
PEMBERDAYAAN-Institut Teknologi Bandung (ITB)  memberdayakan masyarakat di Ngada, Flores, NTT. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar 

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA-Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat di Indonesia melalui program pengabdian yang berlangsung di Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat mengelola kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut, namun sering kali tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan fasilitas, biaya, dan pengetahuan.

Dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng dari program studi Teknik Pangan, program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan tim Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB di Flores sejak tahun 2021.

Dalam program ini, ITB berfokus pada penerapan teknologi yang dapat dilaksanakan secara langsung oleh masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dari hasil pertanian, peternakan dan perikanan lokal.

Baca juga: Paus Fransiskus Kenang Kata-kata Yohanes Paulus II saat Kunjungan di Jakarta pada Oktober 1989 

 

 

Penerapan teknologi pengeringan buah dengan menggunakan mesin pengeringan bertenaga panel surya di Desa Inerie merupakan cara untuk memperpanjang umur simpan buah agar buah tetap mempunyai nilai jual yang baik di saat musim panen dan tetap dapat dinikmati meski di luar musim panen. 

Masyarakat setempat, terutama para pengrajin buah kering, diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Inerie.

Dengan banyaknya tanaman kelapa di desa Inerie, program pengabdian pada masyarakat dilaksanakan pula dengan memanfaatkan kelapa untuk menghasilkan minyak kelapa murni/virgin coconut oil (VCO). 

Mutu dari produk juga mendapat perhatian sehingga petani dilatih pula untuk memastikan bahwa produk VCO, termasuk minyak goreng yang sekarang diproduksi, memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk kelapa dan memberikan dampak positif bagi perekonomian petani kelapa di Flores.

Kegiatan lain dalam program ini adalah penyediaan alat pendingin ikan tangkapan bagi masyarakat di pesisir selatan Kabupaten Ngada. Nelayan di daerah ini sering menghadapi kesulitan dalam menjaga kesegaran hasil tangkapan mereka. Dengan bantuan alat pendingin dari ITB, nelayan setempat diharapkan dapat menyimpan ikan hasil tangkapan lebih lama, sehingga kualitas ikan tetap terjaga dan risiko kerugian dapat diminimalkan.

Bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Flores Bajawa, ITB mengembangkan teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi limbah sekaligus meningkatkan ketersediaan pakan ternak yang  sangat dibutuhkan di wilayah tersebut. Pakan ternak selama ini harus didatangkan dari P. Jawa dalam jumlah besar, sehingga sangat menyerap anggaran daerah. Kerja sama ini turut diapresiasi oleh Dr. Nicolaus Noywuli, S.Pt., M.Si, Rektor STIPER Flores Bajawa, yang sekaligus juga Kepala Bagian Perekonomian dan SDA pada Setda Ngada.

“Kami berharap kegiatan kerjasama seperti ini tetap dapat terus berlanjut sehingga kami dapat belajar lebih banyak dari ITB,” ujarnya, kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 04 September 2024.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved