Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Rabu 4 September 2024, Bijak Menghadapi Masalah
Mari simak renungan harian Katolik Rabu 4 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu bijak menghadapi masalah.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Rabu 4 September 2024.
Tema renungan harian Katolik yaitu bijak menghadapi masalah.
Rabu 4 September 2024 merupakan Hari Rabu Biasa XXII, Musa, Nabi, Santa Rosa dari Viterbo, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 4 September 2024 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 4 September 2024 Pekan Biasa
Bacaan Pertama 1Kor 3:1-9
Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah;kalian adalah ladang Allah dan bangunannya.
Saudara-saudara,dahulu aku tidak dapat berbicara kepada kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan,
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata, “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani?
Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman,masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram,melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 33:12-13.14-15.20-21
Ref: Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik-pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka,dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.Dialah penolong dan perisai kita.Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil Luk 4:18-19
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.
Bacaan Injil Luk 4:38-44
Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil,sebab untuk itulah Aku diutus.
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum,Yesus pergi ke rumah Simon.Adapun ibu mertua Simon sakit deman keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu,lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka.
Ketika matahari terbenam,semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus.Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias.
Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Kehidupan manusia memang tidak pernah terpisahkan dengan segenap persoalan dan kesulitan. Dari percekcokan dalam keluarga, perseteruan antartetangga sampai perang antarbangsa, dari penyakit ringan sampai pandemi global, dari kerusuhan massal sampai bencana.
Singkatnya, persoalan hidup manusia seolah-olah telah menjadi persoalan abadi yang tak pernah selesai. Terkadang, semua itu di luar kemampuan kita untuk menanggungnya, bahkan untuk mencari solusinya. Jika demikian, kepada siapakah kita membawa segenap persoalan dan kesulitan hidup kita?
Para murid Yesus membawa persoalan mereka kepada Yesus, Tuhan dan Guru mereka, karena mereka meyakini bahwa Yesus siap dan mampu mengatasi segala kesulitan, penderitaan, atau penyakit yang mereka hadapi. Ketika Simon membawa Yesus ke rumahnya, ibu mertuanya langsung disembuhkan karena Yesus mendengar permohonan Simon. Sama halnya, banyak orang membawa orang yang sakit kepada Yesus dan la menyembuhkan mereka.
Apakah kita terbuka dan mengizinkan Yesus menjadi Tuhan dan Penyembuh dalam hidup kita, keluarga kita, dan komunitas kita? Datanglah kepada-Nya dengan iman yang penuh pengharapan. Kuasa penyembuhan Tuhan memulihkan kita tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk pelayanan dan kepedulian kepada orang lain. Tidak ada masalah yang tidak dapat ditolong oleh-Nya dan tidak ada belenggu yang tidak dapat dibebaskan-Nya. Apakah kita mau membawa segenap persoalan kita kepada-Nya dengan iman yang penuh pengharapan bahwa Dia akan menolong kita?
Tuhan Yesus Kristus, bebaskanlah kami untuk melayani-Mu dengan sukacita serta untuk mengasihi dan melayani sesama dengan murah hati. Semoga tidak ada yang menghalangi kami untuk memberikan diri sepenuhnya kepada-Mu. Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.