Misa Hari Minggu
Tata Perayaan Ekaristi Minggu 22 September 2024 Pekan Biasa XIV Tahun B
Mari simak teks tata perayaan ekaristi hari Minggu 22 September 2024.Teks tata perayaan ekaristi hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus. Saudara-saudari, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (2Tes. 2:14)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Allah telah memanggil kita lewat Injil,sehingga kitab oleh menikmati kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 9:30-37)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar muridmurid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka
mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seoranganak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kisah Injil yang kita dengarkan hari ini penuh dengan ironi. Ada dua ironi yang ditampilkan. Para murid tidakmengerti perkataan Yesus, namun mereka tidak bertanya karena takut. Lalu mereka sendirimenghadirkansatu soal lain (tentang siapa yang terbesar), dan Yesus menempatkan seorang anak kecil ditengah-tengah mereka sebagai jawabannya. Mari kita dalami dua hal ini untuk kehidupan iman kita. Pertama,tidak mengerti tetapi tidak bertanya. Yesus sengaja memilih untuk berada hanya dengan para murid-Nya. Ia pun menyampaikan hal khusus tentang apa yang akan terjadi kelak terhadap diri-Nya. Pemberitahuan tentangpenderitaan-Nya tersebut pasti membingungkan para murid-Nya, apalagi Yesus mengatakan bahwa Ia akan dibunuh. Sayangnya, tidak ada satu orang pun yang bertanya kepada Yesus, Sang Guru, meskipun mereka tidak mengerti. Yesus tentu mengharapkan dialog khusus dengan mereka. Kesempatan itu hilang karena para murid takut. Keadaan yang sama bisa pula terjadi pada kita. Kadangkala kita menerima kenyataan hidup yang tidak kita duga-duga atau yang membuat kita bingung dan bertanya-tanya. Boleh jadi, kejadian seperti itu merupakan momen Tuhan sedang menyapa kita dan mau agar kita berdialog dengan-Nya. Kita bisamemanfaatkan momen itu untuk lebih mendalami maksud Tuhan dan sekaligus mengakrabkan diri dengan Tuhan. Pertanyaannya, apakah kita masih setia kepada Tuhan atau berdialog dan merenungkan kehendak-Nya, ketika kita berada dalam situasi yang mengejutkan dan menyesakkan hati kita? Tuhan tetap menanti kita untuk mendengarkan isi hati kita ketika kita mengalami kepanikan atau ketakutan dalam
hidup kita. Kedua, menempatkan anak kecil di tengah-tengah mereka. Para murid sepertinya tidak menaruh perhatian pada kata-kata atau pengajaran Yesus. Mereka sibuk bertengkar di antara mereka tentang siapa yang terbesar atau siapa yang paling hebat. Kali ini, Yesus memanggil mereka semua dan mengajarkan kepada mereka tentang siapa yang terbesar. Orang besar adalah orang yang melayani sesamanya dengan tulus, dan yang menempatkan orang lain sebagai yang utama. Ia menjadi orang yang paling belakang untuk diperhatikan. Yesus pun menempatkan seorang anak di tengah-tengah mereka. Orang besar adalah orang yang
menempatkan orang lain terutama yang kecil dan yang membutuhkan bantuan kita di tengah-tengah perjuangan hidup kita. Mereka tidak dipinggirkan. Kita diajak untuk saling melayani dengan tulus. Orang besar bukanlah orang yang memiliki jabatan atau pangkat. Orang besar adalah orang yang memperhatikan sesamanya dengan baik,
menempatkan mereka semua sebagai yang utama dan melayani mereka dengan sepenuh hati. Semoga kita semakin diteguhkan untuk melayani satu sama lain dengan baik, mulai dari dalam rumah kita. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa yang mahabaik selalu memperhatikan kita. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepadaNya.
P : Bagi Gereja. Semoga umat beriman tetap rukun dan bersatu padu serta saling mendukung dalam karyapelayanan bagi kesejahteraan dunia. Marilah kita mohon….
P : Bagi pemimpin masyarakat. Semoga mereka lebih mengutamakan pengabdian diri bagi kepentingan umum daripada mementingkan kekuasaan dan pangkat, sehingga semua warga merasakan keadilan, damai, dan sejahtera. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang berselisih dan bertikai. Kita berdoa agar mereka dapat menahan diri dengan sabar serta menemukan jalan untuk perdamaian, dan seia-sekata membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita yang hadir dalam perayaan ini memperbarui niat dan kehendak untuk saling memperhatikan dan saling mendukung sehingga terciptalah kemajuan bersama dalam cinta kasih persaudaraan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, Engkau senantiasa hadir di dalam hidup kami sebagai tanda kasih dan penyertaan-Mu kepada kami. Kabulkanlah doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.