Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 24 September 2024, Membangun Hubungan Baik dengan Orang Lain

Mari simak renungan harian Katolik Selasa 24 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Membangun Hubungan Baik dengan Orang Lain.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak renungan harian Katolik Selasa 24 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Membangun Hubungan Baik dengan Orang Lain. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 24 September 2024.

Tema renungan harian Katolik yaitu Membangun Hubungan Baik dengan Orang Lain.

Renungan harian katolik ada di bagian akhir artikel ini.

Selasa 24 September 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XXV, Santo Gerardus dari Hungaria, Uskup dan Martir, Santo Vinsensius Maria Strambi, Uskup, Santo Pasifikus, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 24 September 2024 Pekan Biasa

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 24 September 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Ams 21:1-6.10-13

Bermacam-macam pepatah.

Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa. 

Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.

Hati orang fasik mengingini kejahatan dan tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya. Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Maha adil mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 119:1.27.30.34.35.44

Ref: Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu.

Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,yang hidup menurut Taurat Tuhan.

Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu,supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

Aku telah memilih jalan kebenaran,dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Hukum-Mu;dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.

Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu,sebab aku menyukainya. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa,untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil Luk 11:28

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Bacaan Injil Luk 8:19-21

Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Pada suatu hari datanglah Ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.

Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Allah tidak menghendaki kita untuk hidup sendirian, tetapi bersama orang lain. 

Dia memberi kita banyak kesempatan untuk membangun hubungan dengan keluarga, teman, sesama, dan rekan kerja. Mengapa Yesus tampaknya mengabaikan sanak saudara-Nya sendiri ketika mereka mendesak untuk bertemu dengan Dia? Yesus tidak pernah kehilangan kesempatan untuk mengajarkan kepada murid-murid-Nya pelajaran rohani atau kebenaran tentang Kerajaan Allah. 

Pada kesempatan ini, ketika banyak orang berkumpul untuk mendengarkan Yesus, la hendak menunjukkan kekerabatan rohani dalam tingkat yang lebih tinggi, yaitu keluarga Allah. Seorang martir pada abad-abad pertama pernah mengatakan bahwa "satu-satunya kerabat seorang Kristen adalah orang-orang kudus". Mereka yang mengikuti Yesus Kristus dan yang mencari kehendak Allah masuk ke dalam sebuah keluarga yang baru, sebuah keluarga "orang-orang kudus" di bumi dan di surga. Yesus mengubah tatanan hubungan sambil memperlihatkan bahwa kekerabatan yang sejati bukan hanya masalah darah dan daging. Pengangkatan kita sebagai putra dan putri Allah mengubah semua hubungan kita dan menuntut tatanan baru kesetiaan kepada Allah dan kerajaan-Nya. 

Kita tentu saja harus berdoa untuk mereka, mengusahakan kebaikan bagi mereka, dan mencari cara untuk mewartakan sukacita Injil bagi mereka. Persahabatan sejati di antara pengikut Kristus seharusnya menguatkan kita dalam kasih kita kepada Allah dan sesama. Apakah kita mencari sahabat yang benar dan apakah kita sedang mencari cara untuk menolong orang lain agar bertumbuh dalam pengetahuan dan hikmat akan Allah dan kehendak-Nya bagi kehidupan mereka? 

Bapa Surgawi, Engkau memberkati kami dengan keluarga dan teman-teman, baik yang rohani maupun yang jasmani. Tolonglah kami untuk mengasihi mereka dengan cinta kasih. Semoga kami selalu memilih kehendak-Mu dan berusaha melakukan apa yang benar dan baik dalam semua relasi kami. Amin. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved