Misa Hari Minggu

Teks Misa Sore Minggu 29 September 2024 Pekan XXVI Tahun B

Mari simak teks misa sore Minggu 29 September 2024 hari bisa pekan XXVI tahun B.Teks misa sore minggu lengkap dengan renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /ARNOL WELIANTO
GEREJA -Mari simak teks misa sore Minggu 29 September 2024 hari bisa pekan XXVI tahun B.Teks misa sore minggu lengkap dengan renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa sore Minggu 29 September 2024 hari bisa pekan XXVI tahun B.

Teks misa sore minggu lengkap dengan renungan harian Katolik.

Teks misa sore disiapkan P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa sore Minggu dengan penuh iman dan kidmat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 September 2024, Kamu Adalah Pengikut Kristus


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat  komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa BIASA.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 
U : Amin. 
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 
U : Sekarang dan selama-lamanya. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Biasa Keenambelas dalam Masa Biasa. Gereja mengajak kitauntukmelihat karya agung Allah dalam diri setiap orang. Tuhan memakai semua orang untuk maksud dan tujuan-Nya. Meskipun ada yang dipilih secara khusus, namun semua kita memiliki tugas yang sama untuk terlibat dalam rencana agung Tuhan. Bacaan pertama dan bacaan Injil mengajarkan kita bahwa Tuhan mengundang semua orang untuk berpartisipasi dalam karya-Nya. Dia bisa berkarya melalui orang-orang yang tidak kita duga, karena semuanya merupakan ciptaan Tuhan. Kita pun diundang untuk meningkatkan rasa hormat kita satu terhadap yang lain. Kita juga diharapkan untuk menampilkan sikap dan tutur kata kita sebagai orang yang dipanggil Tuhan untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya. Dalam bacaan kedua, rasul Yakobus mengecam sikap-sikap yang tidak membangun. Kadangkala ketika orang merasa kuat, mapan dan berkuasa (yang diibaratkan dengan menjadi orang kaya), ia menindas yang lain. Mari kita hilangkan sikap-sikap demikian agar kita semua menjadi penolong satu sama lain. [hening sejenak] 

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. 
U : Amin. 

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

P : Kemuliaan kepada Allah di surga 
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. 
P : Kami memuji Dikau, 
U : Kami meluhurkan Dikau. 
P : Kami menyembah Dikau, 
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. 
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. 
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. 
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. 
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. 
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. 
U : Karena hanya Engkaulah kudus. 
P : Hanya Engkaulah Tuhan. 
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. 
P : bersama dengan Roh Kudus, 
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa, kami bersyukur atas karya agung penyelamatan umat manusia melalui Yesus Putra-Mu. Semoga kami membuka hati kami untuk melihat kehadiran-Mu dan semoga kami pun senantiasa dikuatkan untuk berpartisipasi dalam karya agung itu dalam hidup kami setiap hari. 
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U : Amin. 

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan]

07. BACAAN PERTAMA (Bil. 11:25-29) 

L : Bacaan dari Kitab Bilangan. Sekali peristiwa, turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!" Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!" 
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

08. MENYANYIKAN LAGU 

Refren (Mzm. 19:9a) 

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.Mzm. 19:8,10,12-13,14 

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja. (Refren)

Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya. (Refren)

Hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.  (Refren)

Lindungilah hamba-Mu, terhadap kecongkakkan,janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela 
dan bebas dari pelanggaran besar.(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Yak. 5:1-6) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus. Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ketelinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (Yoh. 17:17, 6a) 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Tuhan, firman-Mu adalah kebenaran,kuduskanlah mereka dalam kebenaran.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 9:38-43,45,47-48) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.""Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anakanak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batukilangandiikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, 
penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan.Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena 
lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Ada banyak refleksi yang bisa muncul dari bacaanbacaan hari ini. Namun demikian, mari kita dalami dua poin yang bisa kita pelajari dari Injil hari ini. Pertama, bekerja sama dengan semakin banyak orang. Rasul Yohanes mewakili murid yang lain menyatakan bahwa mereka mencegah orang yang mengusir setan dengan memakai nama Yesus. Mereka menyangka bahwa Yesus menyetujui perbuatan mereka. Padahal Yesus sendiri mendukung 
orang itu, karena orang itu pasti memiliki kehendak yang baik. Yesus pun menyebut orang itu sebagai 
orang yang berada di pihak-Nya. Perkataan Yesus ini membuka pikiran para murid dan kita semua untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, demi terwujudnya Kerajaan Allah. Kadangkala kita temukan bahwa ada orang yang tidak menyebut dirinya sebagai pengikut Kristus, namun ia melakukan ajaran Kristus. Kita pun diajak untuk bekerjasama dan belajar dari orang-orang seperti ini. Kita bisa membantu mereka dan menguatkan perjuangan mereka yang baik, yang sesuai dengan ajaran Kristus. Dengan sendirinya, kita pun 
diteguhkan untuk meningkatkan Kerjasama dan saling mendukung di antara kita yang menamakan diri dan dibaptis sebagai Pengikut Kristus. Kedua, memakai nama Tuhan dengan sebaik-baiknya. Para murid mencegah orang itu karena ia memakai nama Yesus ketika menyembuhkan orang. Bisa saja para murid merasa khawatir bahwa nama Sang Guru dipakai untuk tujuan yang tidak benar atau untuk kepentingan pribadi. Kecemasan ini beralasan juga karena banyak orang yang memakai nama Tuhan untuk kemapanan atau kenyamanan dirinya. 
Di tengah zaman kini, bisa terjadi bahwa orang memang memakai nama Tuhan untuk kepentingan dirinya sendiri. Banyak kali terjadi bahwa orang memakai nama Tuhan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, kemapanan status dan keuntungan-keuntungan lainnya. Perbuatan seperti ini bukanlah perbuatan seorang pengikut Kristus. Ia malah merendahkan dirinya sendiri, karena yang utama bukanlah Kristus, melainkan dirinya sendiri. Kita tidak boleh menyebut nama Tuhan dengan sembarangan saja, apalagi memakainya untuk membenarkan perbuatan kita yang salah. Semoga kita sekalian memakai nama Tuhan dengan baik, demi perkembangan iman kita dan sesama kita.

13. HENING 

14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda: “Tiada orang yang dapat sampai kepada Bapa kecuali melalui Aku”. Oleh sebab itu, marilah kita berdoa kepada Bapa dengan pengantaraan-Nya.
P : Bagi para pemimpin umat kristiani. Semoga mereka terbuka untuk saling menghargai dan bekerja sama dalam tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka untuk melayani kedatangan Kerajaan Allah. 
Marilah kita mohon….
P : Bagi seluruh warga masyarakat. Kita berdoa kepada Bapa agar seluruh warga masyarakat selalu berupaya membangun kerukunan, kedamaian, dan kesejahteraan bersama, serta saling mengakui dan menghargai berbagai perbedaan yang ada di antara warga Marilah kita mohon….
P : Bagi orang-orang yang menyimpan rasa benci terhadap sesama. Semoga Tuhan membebaskan mereka dari rasa benci yang berkepanjangan dan mendorong mereka untuk saling mengampuni sehingga tercipta kedamaian sejati dalam hidup bersama. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kiranya bertumbuh semangat kesetiakawanan, sehingga kita memiliki 
kepedulian dan kemauan yang kuat untuk membangun masyarakat yang lebih adil, Makmur dan sejahtera. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang maharahim, terimalah doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE 

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang 
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi. 

17. DOA PUJIAN 

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia:Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. 
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan 
kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Biasa]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati  komuni batin/rindu (lihat cara B). 

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti 
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu 
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. 
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri 
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai. 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari  yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: 
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari 
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak 
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di 
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.

21. DOA JIWA KRISTUS 

Salah seorang peserta membawakan doa ini dengan suara lantang dan tanpa tergesa-gesa. Jika memungkinkan, bagian yang dimiringkan itu dijawab secara bersama-sama oleh yang lain.
P : Jiwa Kristus, kuduskanlah kami.Tubuh Kristus, selamatkanlah kami.Darah Kristus, sucikanlah kami.
Air lambung Kristus, basuhlah kami.Sengsara Kristus, kuatkanlah kami.
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami.Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami.Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan.Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami.Di waktu ajal, terimalah kami.
Supaya bersama para Kudus, kami memuji Engkau untuk selama-lamanya.
U : Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, seringkali kita menemukan orangorang yang tidak menyebut diri sebagai pengikut Kristus, tetapi melakukan ajaran Kristus. Bersama mereka kita membangun dunia yang semakinsesuai dengan kehendak Allah. Semoga Sabda Tuhan yang kita dengar dan renungkan pada hari ini semakin mendorong dan 
membuka hati kita untuk bekerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik. Roh Tuhan juga berkarya dalam diri orang-orang lain di luar kalangan kita, dan menuntun mereka menerima serta mengikuti Yesus Kristus.

23. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang kuasa dan kekal, kami bersyukur atas Sabda Yesus, Putra-Mu, yang mengingatkan kami atas kuasa Roh-Mu yang berkarya di tengah umat manusia. Semoga Roh-Mu menjiwai dan 
mendorong hati kami untuk mengakui dan menghargai segala amal baik yang dilakukan oleh 
orang-orang lain meskipun mereka bukan dari kalangan kami. Semoga kami semakin mampu 
bekerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik bagi terwujudnya kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. 

U : Amin. 

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai

U : Syukur kepada Allah 

25. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus 

U : Amin. 

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved