Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 5 Oktober 2024, Selalu Bersyukur

Mari simak renungan harian katolik Sabtu 5 Oktober 2024.Tema renungan harian Katolik selalu bersyukur.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak renungan harian katolik Sabtu 5 Oktober 2024.Tema renungan harian Katolik selalu bersyukur. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Sabtu 5 Oktober 2024.

Tema renungan harian Katolik selalu bersyukur.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Sebelum menyimak renungan harian katolik bacalah bacaan berikut ini:

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024 Pekan XXVI

 

Sabtu 5 Oktober 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXVI, Peringatan fakultatif Santa Faustina Kowalska Rasul kerahiman ilahi, Santa Anna Maria Gallo, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 5 Oktober 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Ayb 42:1-3.5-6.12-17

Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Maka aku mencabut perkataanku.

Ayub berkata kepada Tuhan, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Sabda-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah berceritera tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. 

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”

Maka Tuhan memberkati Ayub dalam kelanjutan hidupnya lebih daripada dalam hidup yang dahulu. Ayub mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. 

Di seluruh negeri tidak terdapat wanita yang secantik anak-anak Ayub. Ayub mewariskan kepada mereka bagian milik pusaka seperti kepada anak-anaknya laki-laki. Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya. ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka Ayub meninggal dunia pada usia yang tua dan lanjut.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved