Misa Hari Minggu
Teks Misa Sore Minggu 6 Oktober 2024 Hari Biasa Pekan XXVII
Mari simak teks misa sore Minggu 6 Oktober 2024 hari biasa XXVII tahun B. Teks misa sore lengkap renungan harian katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Cristin Adal
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa sore Minggu 6 Oktober 2024 hari biasa XXVII tahun B.
Teks misa sore lengkap renungan harian katolik.
Teks misa sore disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa sore dengan penuh iman.
Baca juga: Tata Perayaan Ekaristi Minggu 6 Oktober 2024 Pekan Biasa XXVII Tahun B
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa BIASA;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Pada Minggu Biasa Kedua puluh tujuh ini, kita semua diajak untuk melihat kembali komitmen kehidupan berumah tangga kita. Sudah pasti, dalam kehidupan bersama, kita menemui banyak kesulitan. Kadangkala tantangan dan kesulitan itu membuat kita merasa tidak mampu menjalani kehidupan bersama. Bacaan pertama di hari Minggu ini mengingatkan kita akan kisah penciptaan. Sejak dari awal, Tuhan sendiri melihat kebutuhan manusiawi kita bahwa
kita tidak dapat hidup sendirian. Kita mesti ada satu sama lain dan saling menolong. Kita membutuhkan penolong yang sepadan dengan kita. Bacaan Injil juga menegaskan hal yang sama. Kehidupan berumah tangga itu merupakan berkat dari Tuhan. Tuhan yang mempersatukan kedua orang tersebut. Masing-masing pihak pun diajak untuk memeliharanya dengan tekun dan kadangkala harus meninggalkan juga ego masing-masing.Yesus sendiri meninggalkan surga untuk datang dan menjadi salah satu anggota keluarga kita. Hal ini akan kita dengarkan dalam bacaan kedua nanti. Kita
belajar untuk saling mendengarkan dalam keluarga agar keluarga kita menjadi kuat. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam kemurahanMu, Engkau menciptakan manusia. Engkau juga menginginkan agar kami saling menolong dalam hidup kami. Semoga keluarga-keluarga Kristen yang Engkau persatukan, tetap Engkau teguhkan dalam perjalanan hidup berumahtangga. Semangatilah
keluarga yang kurang beriman dan teguhkanlah yang mulai goyah.Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita daon tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kej. 2:18-24)
L : Bacaan dari Kitab Kejadian.TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 98:2b)
Kiranya Tuhan memberkati kita seumur hidup kita. Mzm. 128:1-2,3,4-5,6
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! (Refren)
Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu! (Refren)
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu. (Refren)
Engkau boleh melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel! (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ibr. 2:9-11)
L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-Saudari, Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah, Ia mengalami maut bagi semua manusia.Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah –yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan – yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan,
dengan penderitaan. Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (1Yoh. 4:12)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita,dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 10:2-16)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan istrinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab
pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap istrinya itu. Dan jika si istri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi muridmurid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesusmelihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orangorang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang keluarga. Pada bagian awal, konsentrasi pembicaraannya adalah tentang relasi suami-istri; sedangkan pada bagian kedua tentang anak-anak. Mari kita dalami bersama kedua pokok tersebut.Pertama, relasi suami-istri. Yesus menegaskan bahwa persatuan suami-istri tidak boleh diceraikan oleh manusia. Menurut Yesus, sudah sejak dari awal Tuhan memiliki rencana atas setiap orang. Ketika dua orang bersatu, mereka dipersatukan oleh Allah, dan konsekuensinya, hanya Allah-lah yang memisahkan mereka. Manusia tidak diperkenankanmenceraikannya. Di zaman kini, kita menjumpai dan mengalami banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga-keluarga. Persoalan itu muncul baik karena tekanan ekonomi maupun karena kurang adanya komunikasi yang baik.Untuk menghindari kerumitan masalah rumah tangga, Yesus sendiri mengajak kita untuk datang kepada Tuhan. Berdoa bersama mesti menjadi kebiasaan dalam setiap rumah tangga karena itulah cara keluarga menghadirkan Tuhan yang mempersatukan mereka semua. Keluarga yang berdoa bersama akan menghadapi tantangan secara bersama-sama. Yesus mengatakan bahwa ketegaran hati atau keras kepala bisa menyebabkan persoalan yang besar dalam rumah tangga. Baiklah kita selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, agar Tuhan selalu menguatkan keluarga yang dipersatukan-Nya.Kedua, anak-anak dan Kerajaan Allah. Yesus memarahi para murid-Nya yang menghalang-halangi orang banyak
menghantar anak kecil kepada-Nya. Yesus menerima mereka dan memberkati mereka karena menurut
Yesus, merekalah yang menjadi pemilik Kerajaan Allah. Mengapa? Karena anak-anak dikenal polos, jujur dan apa adanya. Di zaman sekarang, mungkin kesan akan kepolosan dan kejujuran anak-anak menjadi kurang terasa. Orangtua
bahkan tidak tahu secara pasti lagi sifat dasar anakanaknya. Pengaruh media sosial dan teknologi amat kuat sehingga kadangkala kita tidak mengetahui lagi kebiasaan-kebiasaan anak-anak kita. Kita tentu tidak dapat melarang anak-anak untuk tidak mengenal teknologi atau media sosial. Namun, kita perlu menghantar mereka kepada Tuhan. Kita tidak boleh menghalang-halangi mereka untuk datang kepada Yesus. Ketika kita tidak berdoa bersama atau mengajak
anak-anak kita berdoa, kita sebenarnya sudah menghalang-halangi mereka untuk disapa oleh Yesus. Mari kita memulai kebiasaan untuk menghantar dan memperkenalkan anak-anak kita dengan Tuhan, sehingga mereka tahu apa yang menjadi perintah Tuhan dan yang menjadi larangan dari Tuhan. Biarkanlah anakanak itu datang kepada Tuhan,dukunglah mereka untuk berdoa, dan ajarkanlah mereka ajaran Tuhan. Tuhan pasti menjamah dan memberkati mereka.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah selalu mendampingi dan membantu kita, sehingga kita tak perlu merasa takut. Karena percaya akan kebaikan-Nya itu, marilah kita panjatkan doa-doa permohonan kepada-Nya.
P : Bagi para pengurus dan pemuka umat awam dalam Gereja. Semoga mereka, dalam melaksanakan pelayanan bagi umat, selalu dijiwai oleh semangat Injil, dan dengan tekun dan setia melakukan kerasulan mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang muda. Kiranya Tuhan membimbing dan meneguhkan iman orang muda kita, sehingga di
dalam diri mereka bertumbuh rasa tanggung jawab dan cinta terhadap Gereja. Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga yang mengalami keretakan. Kita berdoa bagi pasangan-pasangan suami-istri
yang mengalami keretakan dan bahaya perpecahan, agar mereka dengan sabar dan tekun berusaha memulihkan hubungan antar pribadi, berusaha saling menerima dan memaafkan dalam sikap, harap, dan kasih. Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga kita. Semoga oleh berkat dan rahmat Tuhan, keluarga-keluarga kita semakin
berkembang dalam kasih setia, iman, dan pengharapan akan kebaikan dan kebahagiaan sejati. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Allah, doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu. Terimalah kami dan semua permohonan yang kami haturkan melalui Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia:
Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Biasa]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
21. MENDOAKAN MAZMUR 8
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu,
untuk membungkamkan musuh dan pendendam.Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya?Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.Ya TUHAN, Tuhan kami,
betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Tuhan menghendaki agar kita mampu membangun kebersamaan dalam keluarga kita. Ketika ada perselisihan, kita diajak untuk mengurangi ego kita dan dengan hati terbuka menerima satu sama lain. Semoga hiduplah hati Yesus dalam hati kita dan dalam hati semua orang, sehingga kita bisa dihantar kepada persatuan yang
sejati dalam iman.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, kami telah merenungkan Sabda-Mu. Semoga kami semua saling membantu agar rumah tangga dan keluarga kami menjadi tempat kami merasakan kehadiran cinta-Mu di dunia ini. Murnikanlah hati kami selalu agar kami selalu seia sekata dalam kehidupan keluarga kami.Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.