Injil Katolik
Bacaan Injil Katolik Minggu 13 Oktober 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak Bacaan Injil Katolik Minggu 13 Oktober 2024.Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”
Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan,
ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Minggu 13 Oktober 2024.
Dalam Bacaan Injil Markus 10:17-30 hari ini mengisahkan tentang Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah
Kebijaksanaan dan kekayaan sesudah doa.
Makna dari ungkapan “Maka itu” (ayat 7) adalah bahwa “Salomo” yang tidak memiliki keistimewaan dalam kelahiran, memilih untuk mengarahkan doa kepada Allah. Teks doa sendiri terdapat dalam 9:1-18, yang mencontoh 1Raj 3:6-7 dan 2Taw 1:8-10.
Sebagian jawaban atas doanya, ia menerima “pengertian” istilah lain untuk kebijaksanaan. “Salomo” menilai dengan kebijaksanaan bahwa harta dunia tiada artinya. Ia menilai emas/perak sama dengan pasir/Lumpur, kekuasaan, harta benda, ketampanan semua tiada artinya dibanding dengan Sang Kebijaksanaan atau Allah sendiri.
Karena hidupnya yang mengutamakan Allah dan menganggap segala kemewahan duniawi adalah sampah, justru segala hal duniawi yang ia ingkari, semua dikaruniakan Allah kepadanya. Ungkapan “datang pula kepadaku” dan “kekayaan” (ayat 11) mengulang kata-kata yang sama dalam ayat 7 dan 8.
Raja tidak sadar bahwa karena ia meninggalkan segala keinginan duniawi, justru Kebijaksanaan sebagai ungkapan lain dari Allah sendiri melimpahkan harta benda dunia yang sangat berlimpah yaitu kesehatan, kecantikan (keelokan rupa), kekuasaan panjang usia dan memerintah selama 40 tahun, harta benda yang melimpah, hingga dalam zaman pemerintahannya bisa dibangun Bait Allah yang megah (1Raj 11:42).
Hidup dan bertindak ‘dalam Dia/Allah’ memang tak terlepas dari doa. Dengan kata lain saya mengajak dan mengingatkan kita semua untuk tidak melupakan doa-doa harian sebagai umat beriman atau beragama. Hadapi dan sikapi aneka tugas, pekerjaan, masalah, tantangan dan beban dalam dan dengan doa alias bersama dan bersatu dengan Allah, karena dengan demikian pasti akan dapat kita laksanakan dengan baik dan sukses.
Mazmur, Menghitung hari.
Arswendo Atmowiloto, yang pernah diinapkan di LP Cipinang, menulis sebuah buku berjudul Menghitung Hari. Buku yang amat bagus ini merupakan cermin harapan hati, agar hari-hari cepat berlalu menyongsong waktu pembebasan.
Mazmur hari ini juga berbicara tentang menghitung hari. Bukan agar hari-hari segera lewat, tetapi supaya seseorang memiliki hati yang bijaksana (ayat 12). Mengapa pemazmur meminta agar Allah mengajar dia untuk menghitung hari?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.