BPJS Kesehatan Ende
Cerita Warga Ende, Agustiningsih Tanpa Biaya saat Operasi Berkat JKN BPJS Kesehatan
Meskipun hidup berkecukupan, ia mengakui betapa pentingnya perlindungan kesehatan bagi setiap orang, terlepas dari status ekonomi.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Di tengah upaya pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, kisah Agustiningsih (56), seorang ibu rumah tangga asal Ende, Nusa Tenggara Timur, menjadi bukti nyata manfaat besar dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Agustiningsih, yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan melalui tanggungan perusahaan suaminya, merasa sangat bersyukur atas keanggotaannya.
Meskipun hidup berkecukupan, ia mengakui betapa pentingnya perlindungan kesehatan bagi setiap orang, terlepas dari status ekonomi.
"Saya sangat bersyukur bisa terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Hari ini saya ke kantor BPJS untuk mengecek status keanggotaan saya. Kalau pun tidak aktif, saya siap beralih ke peserta mandiri karena BPJS sangat penting bagi saya dan keluarga," ujarnya.
Baca juga: Ibu Bersalin di Labuan Bajo NTT Rasakan Manfaat JKN BPJS Kesehatan
Pengalaman tak terlupakan terjadi pada akhir tahun 2023, ketika Agustiningsih mengalami gangguan pada telinganya. Awalnya, ia merasakan telinganya berdengung dan kesakitan, yang dikiranya hanya gejala ringan.
Namun, setelah tiga hari, rasa sakit semakin parah hingga mengganggu tidurnya. Setelah memeriksakan diri ke dokter, ia harus dirujuk ke poli THT di rumah sakit.
"Dokter mengatakan saya harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit, dan ternyata kondisi telinga saya cukup berisiko. Jika tidak dioperasi, saya bisa kehilangan pendengaran. Karena keterbatasan alat di Rumah Sakit Umum Ende, saya harus dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah di Bali untuk operasi," cerita Agustiningsih.
Proses rujukan ke Bali berjalan cepat, dan yang paling melegakan bagi Agustiningsih adalah semua biaya pemeriksaan dan operasi ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
"Kami tidak perlu khawatir soal biaya. Semua ditanggung BPJS, jadi fokus kami hanya pada kesembuhan pasca operasi. Bahkan administrasinya sangat mudah, tanpa menyulitkan kami," ungkapnya dengan rasa syukur.
Tak hanya dirinya, Agustiningsih juga menceritakan bagaimana suaminya pun pernah menjalani operasi ginjal di Rumah Sakit Siloam, Kupang, pada bulan Juni lalu, dan seluruh biayanya juga ditanggung BPJS Kesehatan.
Pengalaman ini semakin memperkuat keyakinan Agustiningsih akan manfaat besar yang diberikan program JKN.
“Saya sangat puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Saya bahkan merekomendasikan teman dan kerabat untuk mendaftar karena manfaatnya sangat luar biasa. Terima kasih BPJS Kesehatan, jaminanmu menjaminkan kesehatanku,” pungkas Agustiningsih.
Kisah Agustiningsih menjadi salah satu dari sekian banyak bukti bahwa Program JKN tidak hanya memberikan jaminan kesehatan bagi mereka yang kurang mampu, tetapi juga menjadi solusi bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan berkualitas tanpa perlu khawatir akan biaya tinggi.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News