Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 13 Oktober 2024 Hari Biasa XXVIII Tahun B

Mari simak teks ibadah sabda Minggu 13 Oktober 2024 pekan biasa XXVIII.Teks ibadah sabda minggu lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-CICI DARUS
GEREJA ROH KUDUS MATALOKO - Gereja Paroki Roh Kudus Mataloko di Ngada, NTT.Mari simak teks ibadah sabda Minggu 13 Oktober 2024 pekan biasa XXVIII.Teks ibadah sabda minggu lengkap renungan harian Katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks ibadah sabda Minggu 13 Oktober 2024 pekan biasa XXVIII.

Teks ibadah sabda minggu lengkap renungan harian Katolik.

Teks ibadah sabda minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti ibadah sabda minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Hari Biasa Pekan XXVIII

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat 
komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, 
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 
U : Amin. 
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 
U : Sekarang dan selama-lamanya. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Hari ini kita merayakan Minggu Keduapuluh delapan dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk memilih kebijaksanaan dan berlaku bijak dalam hidup kita. Kitab Kebijaksanaan mengatakan bahwa karunia kebijaksanaan adalah karunia yang amat berharga, jauh lebih berharga daripada tongkat kerajaan, tahta maupun 
kekayaan. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan bahwa Firman Allah itu ibarat pedang bermata dua, memisahkan jiwa dan roh. Firman Allah adalah sumber kebijaksanaan bagi kita. Firman itu menembusi jiwa kita dan mengarahkan kita kepada kebenaran. Dengan karunia kebijaksanan ini, kita semua diajak untuk memilih yang terbaik dalam hidup kita, yang berguna bagi perkembangan iman kita. Dalam bacaan Injil akan kita dengar kisah dari seorang 
kaya yang susah melepaskan hartanya untuk mengikuti Yesus. Orang bijak akan memilih Tuhan dan memakai apa yang ia punyai untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Mari kita memohonkan karunia kebijaksanaan yang menuntun hidup kita setiap hari. [hening sejenak] 

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam 
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan 
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. 
U : Amin. 

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

P : Kemuliaan kepada Allah di surga 
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. 
P : Kami memuji Dikau, 
U : Kami meluhurkan Dikau. 
P : Kami menyembah Dikau, 
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. 
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. 
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. 
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. 
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. 
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. 
U : Karena hanya Engkaulah kudus. 
P : Hanya Engkaulah Tuhan. 
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. 
P : bersama dengan Roh Kudus, 
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang kekal dan kuasa, kami memuji keagungan dan keluhuran-Mu yang maha bijaksana untuk menyelamatkan kami. Semoga kami selalu membuka hati kami bagi Sabda-Mu, yang adalah sumber kebijaksanaan bagi kami, sehingga kami dapat diarahkan menuju ke keselamatan kekal.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U : Amin. 

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan]

07. BACAAN PERTAMA (Keb. 7:7-11) 

L : Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan. Aku berdoa, dan aku pun diberi pengertian, aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan 
dengannya, kekayaan kuanggap bukan apa-apa. Permata yang tak terhingga nilainya tidak 
kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya. Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia 
daripada cahaya, sebab kemilaunya tidak kunjung henti. Namun demikian besertanya datang pula kepadaku segala harta milik, dan kekayaan tak terhitung ada di tangannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

08. MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 98:2b) Kenyangkanlah kami dengan kasih setia-Mu,supaya kami bersorak-sorai semasa hari-hari kami.
Mzm. 90:12-13,14-15,16-17 

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.Kembalilah, ya TUHAN berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu! (Refren)

Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami,  seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka. (Refren)

Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu,dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 4:12- 13)

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-saudari, firman Allah hidup dan kuat dan  lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup  membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (Mat. 5:3) 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 10:17-30) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 
Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan  perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari 
mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapanNya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus  kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak 
seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah:  Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu  lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang  miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu  pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di  sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke  dalam Kerajaan Allah." Murid-murid-Nya tercengang  mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah  sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari  pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan  Allah." Mereka makin gempar dan berkata seorang  kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang  dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka  dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin,  tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah  meninggalkan segala sesuatu dan mengikut  Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan  karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya  laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau  bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu  sekarang pada masa ini juga akan menerima  kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki,  saudara perempuan, ibu, anak dan ladang,  sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan  pada zaman yang akan datang ia akan menerima  hidup yang kekal. 
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang hidup yang kekal dan bagaimana mencapainya. Jalan menuju hidup kekal adalah dengan melaksanakan hukum cinta yaitu mencintai Tuhan dan mencintai sesama. Dalam injil hari ini, pelaksanaan hukum cinta kasih ini diungkapkan Yesus melalui tindakan-tindakan konkret.  Mari kita dalami bersama. Pertama, mencintai sesama. Jalan menuju kehidupan kekal adalah dengan mencintai sesama, karena sesama adalah makhluk ciptaan Tuhan, gambar Allah yang kelihatan seperti kita. Penghargaan dan cinta kepada sesama tampak dalamperbuatan-perbuatan nyata seperti jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengurangi hak orang dan hormat kepada orangtua. Kehidupan kekal itu dimulai dengan hidup di dunia sekarang ini. Mencintai sesama dengan sepenuh hati membuat kita bersatu dengan Allah karena Allah amat mencintaikita. Ketika kita mencinta, Allah hadir di tengah kita. Itulah jalan menuju kehidupan kekal, hidup dalam keabadian bersama Tuhan. Kedua, mencintai Tuhan. Dalam Injil disebutkan bahwa orang tersebut ingin menjadi lebih baik lagi. Yesus memintanya untuk menjual hartanya, melepaskan semuanya, dan mengikuti Dia. Permintaan Yesus ini sebenarnya memiliki maksud agar orang itu sungguhsungguh hanya mencintai Tuhan. Cinta akan Tuhan menjadi landasan hidup setiap orang, sehingga ia tidak 
mendewakan yang lain. Kitab Injil menyebutkan bahwa orang itu pergi dengan kecewa karena banyak hartanya. Hartanya yang banyak membuat dia terpenjara dan tidak lagi mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Yesus pun selanjutnya mengatakan alangkah sukarnya orang yang memiliki uang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Perkataan Yesus ini dipahami dalam konteks pendewaan terhadap barang duniawi. Kita bisa 
memiliki harta atau kekayaan, tetapi ketika barangbarang duniawi itu menutup hati kita untuk mencintai Tuhan, maka kita sudah mengarahkan diri kita menuju kebinasaan. Orang yang bijaksana akan memilih jalan menuju kehidupan kekal. Sedangkan yang tidak bijak adalah dia yang memilih jalan menuju kebinasaan. Maka marilah kita dengan bijak mendayagunakan harta kekayaan kita untuk meningkatkan iman kita kepada Tuhan dan bukan sebaliknya menutupi hati kita untuk mencintai Tuhan. Mulailah mengenal dan mencintai Tuhan di dunia ini, agar kelak bisa berjumpa Tuhan dalam kehidupan abadi, karena Dia adalah empunya kehidupan kekal yang selalu menanti kedatangan kita. 
Tuhan memberkati.

13. HENING 
14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku  percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga, yang senantiasa 
memperhatikan dan berkenan mendengarkan doadoa kita.
P : Bagi para imam dan biarawan-biarawati. Semoga mereka yang telah mengikrarkan janji setia kepada Allah, tetap teguh dan setia dalam menghayati panggilan mereka.. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang muda kita. Semoga mereka tidak tenggelam dalam kenikmatan diri dan hanya mencari apa yang menyenangkan diri mereka sendiri. Semoga mereka tetap membuka diri untuk mengusahakan nilai-nilai iman dan ajaran kristiani demi masa depan mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang yang bersusah-payah mencari nafkah hidup. Semoga mereka tidak kehilangan jati diri mereka sebagai orang beriman, meskipun harus menghadapi berbagai godaan dan ketidakjujuran
Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita tidak terbawa oleh kecenderungan mengejar kemewahan dan kenikmatan tanpa batas, dan berusaha selalu membatasi diri dalam hal-hal yang membahayakan iman dan kesusilaan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu menginginkan yang terbaik bagi kami. Oleh sebab itu, berkenanlah menerima permohonan umat-Mu ini, yang kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami..
U : Amin

16. KOLEKTE 

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi. 

17. DOA PUJIAN 

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasuh kita. Maka marilah kita berseru: Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran 
dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu berseru: 
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Biasa]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati  komuni batin/rindu (lihat cara B). 

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti 
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati 
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri 
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai. 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai 
berikut: 
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah 
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.

21. MENDOAKAN MAZMUR 98:1-9 

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; 
keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya 
di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, 
bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, 
dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, 
yakni TUHAN! Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya!Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-samadi hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."Ungkapan ini mengingatkan kita untuk tidak menggantikan Kerajaan Allah dengan hal-hal materi. Marilah kita berusaha untuk menghidupi Firman Tuhan dalam hidup kita. Orang yang mencari Tuhan adalah orang yang bijak. Sedangkan orang 
yang tidak bijak adalah yang meninggalkan dan tidak mendengarkan Tuhan.

23. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah merenungkan Sabda-Mu. Semoga kami selalu mencari Dikau, Sumber segala kebijaksanaan agar kami selalu mengarahkan diri kami kepada jalan yang benar menuju keselamatan 
abadi. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. 

U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal. 

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. 

U : Amin. 
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah

25. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus 
U : Amin. 

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved