Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Selasa 15 Oktober 2024, Luar Bersih, Dalam Penuh Rampasan
Mari simak renungan Katolik Selasa 15 Oktober 2024.Tema renungan Katolik yaitu luar bersih, dalam penuh rampasan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan
dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”
(Luk 11:39)
Penginjil Lukas mengisahkan bahwa ketika menghadiri suatu perjamuan,
Yesus makan tanpa terlebih dahulu mencuci tangan. Bagi orang Farisi,
tangan yang tidak dicuci adalah tangan yang najis. Tangan yang kotor ini
akan membuat semua makanan yang disentuh menjadi najis. Orang yang
makan dengan tangan yang najis akan membuat seluruh dirinya najis.
Orang Farisi heran melihat tindakan Yesus tersebut.
Yesus mengkritik sikap orang Farisi yang munafik, cuma mementingkan
penampilan luar. Mereka menampilkan diri sebagai orang yang sopan,
religius, dan agamis. Tetapi jiwa dan perilaku sehari-hari sangat berbeda.
Hati mereka tidak peduli. Mereka tampak bagus dari penampilan luar,
tetapi bagian dalam diwarnai kejahatan.
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan
dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”,
tegas Tuhan Yesus.
Unsur-unsur lahiriah dari praktek keagamaan kadang menjadi beban bagi
umat, sehingga mereka menjadi tidak fokus dalam melaksanakan hidup
keagamaannya dengan baik dan benar. Yesus mengajarkan bahwa
praktek keagamaan dalam dirinya bukanlah tujuan, karena praktek
tersebut harus dikaitkan dengan cintakasih kepada Allah dan sesama.
Allah menghendaki belas kasihan dalam tindakan konkrit.
Kecaman yang dikemukakan Yesus menunjukkan betapa sering manusia
memoles sikap, hidup dan tindakannya hanya karena aturan, gaya, ikutikutan, martabat ataupun demi keuntungan diri. Dalam keseharian terungkap dengan istilah "hanya casing nya saja". Yesus mengecam sikap
demikian. Sikap hidup dan perbuatan hendaknya selaras dengan hati.
Yesus menekankan pentingnya kebersihan hati bukan kebersihan tangan
dalam menghayati dan mengamalkan kehidupan beragama.
Dia mengkritik sikap mereka yang mau menonjolkan kesalehan di bagian luar
tetapi hati mereka penuh dengan kesombongan, iri dan keserakahan.
Yesus mengajak kita agar lebih memperhatikan sedekah. Sebab sedekah
adalah ungkapan hati yang penuh kasih dan perhatian kepada orang lain,
tidak diisi dengan kebencian, kemarahan, kecemburuan dan kesombongan.
Yesus mengingatkan supaya orang Farisi yang memiliki banyak kekayaan
memberikan sedekah. Dengan memberi sedekah, mereka menggunakan
harta mereka untuk menolong orang-orang yang mengalami kesulitan.
Tentu saja bukan supaya orang banyak melihat perbuatan itu dan memuji
mereka.
Kita dapat belajar dari peringatan Yesus ini bahwa apa yang kita lakukan
seharusnya mencerminkan isi hati kita. Jangan sampai kita melakukan
hal-hal yang baik untuk menyembunyikan kejahatan yang ada di dalam
diri kita. Yesus mengingatkan kita agar membuat hati kita bersih, dan
hendaknya kita memancarkan kebersihan hati itu dalam kasih kepada
sesama.
Missio:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.