Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Selasa 15 Oktober 2024, Luar Bersih, Dalam Penuh Rampasan
Mari simak renungan Katolik Selasa 15 Oktober 2024.Tema renungan Katolik yaitu luar bersih, dalam penuh rampasan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pater John Lewar SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Selasa 15 Oktober 2024.
Tema renungan Katolik yaitu luar bersih, dalam penuh rampasan.
Renungan katolik disusun oleh Pater John Lewar SVD.
Renungan katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Selasa 15 Oktober 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Selasa 15 Oktober 2024 merupakan hari Selasa biasa XXVIII, Perayaan Wajib Santa Teresia dari Avilla, Perawan, dengan warna liturgi putih.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 15 Oktober 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Galatia 4:31b-5:6
Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih.
Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan.
Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 119:41.43-45.47.48
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.
Bait Pengantar Injil Ibrani 4:12
Ref. Alleluya, alleluya.
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
Bacaan Injil Lukas 11:37-41
Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan.
Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan.
Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan
dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”
(Luk 11:39)
Penginjil Lukas mengisahkan bahwa ketika menghadiri suatu perjamuan,
Yesus makan tanpa terlebih dahulu mencuci tangan. Bagi orang Farisi,
tangan yang tidak dicuci adalah tangan yang najis. Tangan yang kotor ini
akan membuat semua makanan yang disentuh menjadi najis. Orang yang
makan dengan tangan yang najis akan membuat seluruh dirinya najis.
Orang Farisi heran melihat tindakan Yesus tersebut.
Yesus mengkritik sikap orang Farisi yang munafik, cuma mementingkan
penampilan luar. Mereka menampilkan diri sebagai orang yang sopan,
religius, dan agamis. Tetapi jiwa dan perilaku sehari-hari sangat berbeda.
Hati mereka tidak peduli. Mereka tampak bagus dari penampilan luar,
tetapi bagian dalam diwarnai kejahatan.
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan
dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”,
tegas Tuhan Yesus.
Unsur-unsur lahiriah dari praktek keagamaan kadang menjadi beban bagi
umat, sehingga mereka menjadi tidak fokus dalam melaksanakan hidup
keagamaannya dengan baik dan benar. Yesus mengajarkan bahwa
praktek keagamaan dalam dirinya bukanlah tujuan, karena praktek
tersebut harus dikaitkan dengan cintakasih kepada Allah dan sesama.
Allah menghendaki belas kasihan dalam tindakan konkrit.
Kecaman yang dikemukakan Yesus menunjukkan betapa sering manusia
memoles sikap, hidup dan tindakannya hanya karena aturan, gaya, ikutikutan, martabat ataupun demi keuntungan diri. Dalam keseharian terungkap dengan istilah "hanya casing nya saja". Yesus mengecam sikap
demikian. Sikap hidup dan perbuatan hendaknya selaras dengan hati.
Yesus menekankan pentingnya kebersihan hati bukan kebersihan tangan
dalam menghayati dan mengamalkan kehidupan beragama.
Dia mengkritik sikap mereka yang mau menonjolkan kesalehan di bagian luar
tetapi hati mereka penuh dengan kesombongan, iri dan keserakahan.
Yesus mengajak kita agar lebih memperhatikan sedekah. Sebab sedekah
adalah ungkapan hati yang penuh kasih dan perhatian kepada orang lain,
tidak diisi dengan kebencian, kemarahan, kecemburuan dan kesombongan.
Yesus mengingatkan supaya orang Farisi yang memiliki banyak kekayaan
memberikan sedekah. Dengan memberi sedekah, mereka menggunakan
harta mereka untuk menolong orang-orang yang mengalami kesulitan.
Tentu saja bukan supaya orang banyak melihat perbuatan itu dan memuji
mereka.
Kita dapat belajar dari peringatan Yesus ini bahwa apa yang kita lakukan
seharusnya mencerminkan isi hati kita. Jangan sampai kita melakukan
hal-hal yang baik untuk menyembunyikan kejahatan yang ada di dalam
diri kita. Yesus mengingatkan kita agar membuat hati kita bersih, dan
hendaknya kita memancarkan kebersihan hati itu dalam kasih kepada
sesama.
Missio:
Secara lahiriah kita tampil sebagai orang saleh, tetapi hati kita tidak
bersih, tidak menampakkan kasih. Yang tampak lahiria kita anggap lebih
penting. Mari kita berusaha menyeimbangkan hal jasmani dan rohani.
Doa:
Bapa, Engkau telah menciptakan seluruh alam semesta ini dengan
beraenka ragam segalanya kautempatkan dalam tata ciptaan-Mu.
Sungguh amat baiklah seluruh alam semesta ini: semoga aku semakin
memahami kebijaksaan ilahi-Mu. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.