Misa Hari Minggu
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 20 Oktober 2024 Pekan XXIX
Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 20 Oktober 2024 lengkap renungan harian katolik.Ikuti perayaan ekaristi dengan penuh iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 20 Oktober 2024 lengkap renungan harian katolik.
Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk hari minggu misi sedunia dan pekan XXIX tahun B.
Teks panduan tata perayaan ekaristidisusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti perayaan ekaristi dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 20 Oktober 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Pada Minggu Biasa Keduapuluh Sembilan dalam Masa Biasa ini kita merayakan Minggu Misi Sedunia, dengan tema “Pergi dan Undanglah Semua Orang ke Perjamuan Itu” (Mat 22:9). Warna utama dari bacaan-bacaan hari ini adalah pelayanan. Bacaan pertama mengisahkan tentang seorang hamba Tuhan yang menderita demi menyelamatkan banyak orang. Ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan tentang Imam Agung kita, yakni Yesus Kristus, hadir di tengah kita dan turut merasakan penderitaan kita. Ia merendahkan diri-Nya sehingga sama dengan kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Itulah totalitas pelayanan dari Dia yang memiliki misi perutusan untuk menyelamatkan kita. Dalam bacaan Injil Yesus menasihati agar kita semua menjadi pelayan satu bagi yang lain. Ia sendiri datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Mari kita semua menimba kekuatan dari perayaan ini agar kita semakin semangat dalam melayani satu sama lain di dalam kehidupan kita, dengan cara semampu kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Bapa maha penyayang, Putra-Mu Yesus datang ke tengah-tengah kami bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Semoga seturut teladan-Nya, kami pun siap sedia melayani sesama kami dengan rendah hati dan penuh kerelaan. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 53:10-11)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak
TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 33:22) Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap pada-Mu.
Mzm. 33:4-5.18-19.20.22
Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. (Refren)
Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.(Refren)
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!Kasih setia-Mu, ya TUHAN,
kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ibr. 4:14-16)
L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-saudari, kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam
Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahankelemahan kita, sebaliknyasama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia
untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mrk. 10:4)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Anak Manusia datang bukan untuk dilayani,melainkan untuk melayani,dan untuk memberikan nyawa-Nya, menjadi tebusan bagi banyak orang.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 10:35-45)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan
yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus
memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsabangsa memerintahrakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN KATOLIK
Bacaan Injil hari ini secara jelas berbicara tentang pelayanan. Yakobus dan Yohanes meminta untuk mendapatkan posisi yang bagus kelak sebagai orang yang terpandang dan karenanya dilayani. Yesus pun memakai permintaan mereka ini untuk menjelaskan tentang pelayanan. Pertama, orang besar adalah orang yang memberikan
pelayanan. Yesus memperkenalkan hal baru yang tidak disangka-sangka oleh para murid. Ketika kedua murid itu meminta jabatan dan posisi, Yesus malah mengatakan bahwa yang terbesar adalah yang menjadi hamba, yang melayani. Posisi ini berbeda dengan pendapat dan praktek umum, yang menempatkan orang besar adalah orang yang memegang posisi tertinggi dan karenanya ia harus dilayani. Yesus memberikan pandangan baru bahwa
pelayanan merupakan jalan menuju kebesaran jiwa. Orang yang melayani adalah orang yang menunjukkan
kerendahan hati dan kebesaran jiwa. Dia tidak mencari apapun selain berupaya menjadikan semuanya baik. Inilah orang yang berjiwa besar. Kalau semua orang mau dilayani, maka siapa yang akan menjadi pelayan? Sebaliknya, kalau semua orang mau melayani, maka kita pun akan saling melayani dan akan saling memperhatikan. Orang yang melayani adalah orang yang berjiwa besar. Dialah yang terbesar dari semuanya. Kedua, melayani sampai tuntas. Yesus juga memberikan perbandingan antara pemerintahan yang menjalankan kuasanya dengan tangan besi dan pelayanan yang penuh pengorbanan sampai memberikan nyawa. Pelayanan selalu meminta pengorbanan, entah itu waktu, tenaga, finansial dan bakat. Hal ini berbeda dengan mereka yang menjalankan kuasa dengan keras. Mereka akan
menuntut orang lain berkorban, sedangkan mereka sendiri tidak mau dikorbankan. Kita diundang untuk menjadi pelayan satu bagi yang lain, dan melayani sampai tuntas. Artinya, kita mau agar orang lain itu baik dan karenanya kita
memberikan yang terbaik bagi kehidupannya. Kita memohonkan rahmat kesabaran dan kerendahan hati agar kita bisa saling memperhatikan satu sama lain dan melayani dengan sepenuh hati. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Sabda Allah yang tadi kita dengar memperkuat keyakinan kita akan belas kasih Allah. Karena itu, marilah kita menghadap Allah dengan membawakan doa-doa permohonan ini.
P : Allah telah mempercayakan bumi kepada kita untuk digarap sehingga hidup kita terjamin. Semoga harta kekayaan bumi kita olah dengan bijaksana demi generasi mendatang sehingga anak-anak kita dapat mewariskannya dengan utuh dan lestari. Marilah kita mohon….
P : Kita berdoa bagi komunitas Gereja basis, yaitu kelompok-kelompok doa, organisasi, dan perkumpulan. Semoga melalui kelompok kecil itu, karya Roh Kudus membawakan hasil guna yang berlimpah bagi perkembangan Kerajaan Allah. Marilah kita mohon….
P : Kita berdoa bagi keluarga-keluarga agar terhindar dari keretakan dan perselisihan yang berkepanjangan. Semoga antara suami dan istri serta antara orang tua dan anak-anak mereka terjalin ikatan cinta kasih yang membahagiakan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga Sabda Allah yang barusan didengar dan direnungkan meningkatkan suasana hidup yang lebih membahagiakan karena setiap orang berusaha memberi perhatian dan bersedia untuk bekerja sama, saling bantu-membantu. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Allah, doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu. Terimalah kami dan semua
permohonan yang kami haturkan melalui Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasuh kita. Maka marilah kita berseru:Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satudan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
21. MENDARASKAN MAZMUR 1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, kebesaran seseorang tidak terletak pada kedudukannya dalam masyarakat, tetapi pada apa yang diperbuatnya, yaitu pelayanannya kepada Tuhan dan sesama. Marilah kita meningkatkan pelayanan kita satu
sama lain dengan tulus dan penuh kerendahan hati di dalam hidup kita, mulai dari dalam rumah kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Bapa, Putra-Mu Yesus menawarkan kami untuk meminum cawan derita yang Ia minum. Semoga Engkau menguatkan kami dalam menghadapi godaan dan pergolakan hidup ini, dengan bantuan rahmat-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.