Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 22 Oktober 2024, Pelitamu Tetap Menyala
Mari simak renungan harian Katolik Selasa 22 Oktober 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu pelitamu tetap menyala.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 22 Oktober 2024.
Tema renungan harian Katolik yaitu pelitamu tetap menyala.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Selasa 22 Oktober 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XXIX, Santa Salome, Wanita Pelayan Yesus, Santo Contardo Ferrini, Pengaku Iman, Santo Filipos, Hermes dan Severus, Uskup dan Martir, Santa Nunila dan Alodia, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 22 Oktober 2024 Pekan XXIX
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 22 Oktober 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Ef 2:12-22
Kristuslah damai sejahtera kita yang mempersatukan kedua belah pihak.
Saudara-saudara, ingatlah bahwa kalian dahulu tanpa Kristus. Waktu itu kalian tidak termasuk warga umat Allah dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Waktu itu kalian tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dunia. Tetapi sekarang dalam Kristus Yesus, kalian yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus.
Dialah damai sejahtera kita, yang mempersatukan kedua belah pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru dalam diri-Nya.
Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib dan mengakhiri permusuhan pada salib itu.
Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kalian yang jauh dan kepada mereka yang dekat. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh. Demikianlah kalian bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah.
Kalian dibangun atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan yang rapi tersusun menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan.
Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14
Ref: Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil Luk 21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.
Bacaan Injil Luk 12:35-38
Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu.
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilahkan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya untuk berjaga-jaga. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala" (ay. 35). Jangan sampai bosan, terlena, santai seenaknya atau tertidur. Berjaga-jaga berarti bertanggung jawab dan siap melaksanakan tugas dalam situasi apa pun.
Kita dapat membayangkan tugas berjaga para dokter, para petugas pemadam kebakaran, para petugas BMKG, para tentara di perbatasan, atau polisi. Mereka harus selalu waspada walaupun keadaan tampak aman dan baik-baik saja. Waspada membuat kita peka akan situasi yang tampaknya berbeda dan kita dapat mengambil sikap yang tepat. Sikap tidak berjaga-jaga akan mengakibatkan banyak korban dan mungkin termasuk kita sendiri.
Sikap berjaga-jaga juga dapat kita terapkan dalam hidup perkawinan. Walaupun pasangan kita adalah penjaga hidup kita, kitalah yang paling bisa menjaga hidup perkawinan kita sendiri. Kadang-kadang kita berbenturan dengan pasangan kita karena ia seakan membatasi dan mengekang kita. Seharusnya, kita jaga pergaulan kita dari sikap merasa diri single dan selalu sadar bahwa kita ada bersama pasangan. Bahaya jika pasangan kita lelah karena merasa tidak didengarkan dan permisif karena tidak mau konflik sehingga kita berjalan sendiri. Cepat atau lambat, kita jatuh dan merusak relasi.
Dalam hidup religius pun berlaku hal yang sama. Kita adalah penjaga anggota komunitas kita. Sikap permisif, cuek, takut berbeda pendapat, dan masa bodoh akan membuat rekan kita tenggelam dalam kesibukan, dan kemudian jatuh. Namun, kita sendirilah yang harus menjaga hidup kita. Semakin kuat kita mengikatkan diri pada komunitas, semakin kuat juga kita mampu merasul dan menghidupi panggilan religius kita. Jangan jadi religius single fighter walaupun kita hebat dan mampu dalam banyak hal.
Ya Bapa, semoga kami senantiasa berjaga-jaga dan saling menjaga satu sama lain dalam panggilan hidup kami masing-masing. Jangan biarkan kami sibuk, terlelap, dan lupa menyambut-Mu ketika Engkau mendatangi kami. Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.