Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024, Hari Biasa Pekan XXX Tahun B

Mari simak Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024.Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XXX Tahun B.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024.Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XXX Tahun B. 

Orang yang berjalan maju dengan menangis  sambil menabur benih,  pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya.  (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 5:1-6)  

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-saudari, setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban 
karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada 
hari ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (2Tim. 1:10) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan menerangi hidup kita berkat Injil. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Mrk. 10:46-52)   

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia 
memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus 
kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Dalam Injil ini, kita melihat bagaimana Tuhan amat menaruh perhatian pada setiap teriakan minta tolong kita. Mari kita dalami kisah Bartimeus ini untuk kehidupan iman kita. Pertama, seorang buta tetapi mengenal Yesus. 
Bartimeus adalah seorang buta. Profesinya adalah pengemis. Mungkin karena tidak bisa lagi bekerja, maka satu-satunya cara adalah memohonkan belaskasihan orang lain. Yang menarik adalah ia tahu tentang Yesus dan bahkan memanggil Yesus dengan identitas-Nya yang lengkap. Itu berarti, Bartimeus mendengar tentang Yesus dan berusaha mencari tahu 
siapa Yesus itu. Dia pun akhirnya tahu bahwa Yesus memiliki kuasa menyembuhkan. Makanya, ketika ia mengetahui bahwa Yesus sedang lewat, maka ia berteriak berulang-ulang tanpa menghiraukan orang lain, agar ia bisa disembuhkan.  Kisah Bartimeus ini menginspirasi kita untuk mengenal Yesus lebih baik lagi. Pengenalan Yesus yang baik, akan membuat kita mampu mengenal dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita, terutama dalam momen-momen paling kelam dalamhidup kita. Bartimeus memang mengalami kegelapan mata, tetapi hatinya terarah seluruhnya kepada Yesus. Kita bisa mendayagunakan indra kita untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.   Kedua, Anak Timeus di pinggir jalan dan Anak Daud yang berjalan lewat. Penginjil mengisahkan bahwa Bartimeus duduk di pinggir jalan. Posisi di pinggir 
mengindikasikan bahwa ia memang dipinggirkan dalam kehidupannya. Bahkan ketika ia memanggil Yesus, banyak orang menegurnya supaya diam. Mungkin mereka malu, atau bisa jadi juga mereka tidak mau Bartimeus itu merepotkan Yesus yang sedang berjalan lewat. Yesus pun akhirnya berhenti berjalan dan memanggil Bartimeus. Sesudah disembuhkan, 
orang itu pun langsung mengikuti Yesus. Ia tidak lagi merasa dipinggirkan tetapi bergabung dengan semua orang lain mengikuti Yesus.  Ada banyak orang yang berada di pinggir jalan seperti Bartimeus. Orang-orang ini adalah mereka yang kecil, 
tidak berdaya atau disisihkan dari masyarakat. Teriakan mereka kadangkala dibungkam atau tidak didengarkan. Kita ditegur oleh Yesus untuk mendengarkan suara teriakan minta tolong mereka karena mereka pun seorang anak manusia. Gelar Anak Timeus dan Anak Daud adalah gelar dari seorang manusia. Semua orang itu sama. Yesus meminta kita agar membantu orang-orang pinggiran tersebut berada bersama kita di tengah perjalanan hidup kita. Baiklah kita memikirkan cara-cara tertentu yang bisa kita buat untuk membantu orang-orang kecil di sekitar kita. Perhatian kita akan membantu mereka menjadi orang yang tidak merasa berada di pinggir jalan kehidupan kita.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari seiman, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa, yang telah membekali hidup kita dengan Sabda Putra-Nya.  
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para imam. Semoga Bapa di surga selalu membimbing para pemimpin Gereja agar tetap berusaha mengajak umat untuk semakin mengimani Yesus dan dengan sukacita mengikuti Dia. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pejabat pemerintahan. Kita berdoa juga untuk semua orang yang mengemban jabatan dalam pemerintahan, agar Tuhan senantiasa mendorong hati mereka untuk memperjuangkan kesejahteraan umum dan memperhatikan rakyat kecil dan miskin. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang cacat. Semoga mereka tetap tabah dan menyadari bahwa dirinya berharga, serta masih dapat berbuat baik dan berperan di tengah masyarakat. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua.  Kiranya Tuhan menyembuhkan kebutaan mata hati kita terhadap keperluan sesama dan selalu terbuka untuk memberi perhatian kepada mereka. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan 
Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved