Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024, Hari Biasa Pekan XXX Tahun B

Mari simak Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024.Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XXX Tahun B.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024.Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XXX Tahun B. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Minggu 27 Oktober 2024.

Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XXX Tahun B.

Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD .

Ikut misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 27 Oktober 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa BIASA.  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita memasuki Minggu Biasa ketiga puluh dalam masa Biasa. Bacaan-bacaan hari ini menggambarkan tentang Tuhan yang berupaya menyelamatkan umat manusia. Dalam bacaan pertama, melalui pewartaan Nabi Yeremia, kita 
akan mendengarkan tentang tentang Allah yang hendak menyelamatkan umat Israel. Tuhan akan mengumpulkan kembali umat Israel yang tercerai berai. Bacaan kedua menegaskan tentang Yesus yang menjadi Imam Agung yang menjadi pengantara kita dengan Allah. Bahkan Dia sendiri yang menyelamatkan kita manusia dari dosa. Dialah Imam Agung kita selama-lamanya. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah penyembuhan seorang buta bernama Bartimeus. Kita pun diajak untuk membuka mata hati kita dan melihat kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Tuhan membutuhkan partisipasi kita dalam misi 
keselamatan-Nya. Mari kita bekerja sama dan mendukung satu sama lain demi keselamatan kekal. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur atas rahmat penebusan atas diri kami yang terjadi dalam dan melalui Yesus Putra-Mu. Semoga kami pun senantiasa terbuka untuk melihat kehadiran-Mu 
dalam hidup kami dan berpartisipasi meneruskan misi keselamatan-Mu itu.  Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  [Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Yer. 31:7-9) 

L : Bacaan dari Kitab Yeremia Beginilah firman TUHAN: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang 
pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel! Sesungguhnya, Aku akan membawa mereka dari tanah utara dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antaramereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan yang mengandung bersama-sama 
dengan perhimpunan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari! Dengan menangis mereka akandatang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 126:3) Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6 

Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion,  keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,  dan lidah kita dengan sorak-sorai.  (Refren) 

Pada waktu itu  berkatalah orang di antara bangsa-bangsa:  "TUHAN telah melakukan perkara besar  kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita,  maka kita bersukacita. (Refren) 

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,  seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur  
dengan mencucurkan air mata,  akan menuai dengan bersorak-sorai.  (Refren) 

Orang yang berjalan maju dengan menangis  sambil menabur benih,  pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya.  (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 5:1-6)  

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-saudari, setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban 
karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada 
hari ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (2Tim. 1:10) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan menerangi hidup kita berkat Injil. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Mrk. 10:46-52)   

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia 
memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus 
kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Dalam Injil ini, kita melihat bagaimana Tuhan amat menaruh perhatian pada setiap teriakan minta tolong kita. Mari kita dalami kisah Bartimeus ini untuk kehidupan iman kita. Pertama, seorang buta tetapi mengenal Yesus. 
Bartimeus adalah seorang buta. Profesinya adalah pengemis. Mungkin karena tidak bisa lagi bekerja, maka satu-satunya cara adalah memohonkan belaskasihan orang lain. Yang menarik adalah ia tahu tentang Yesus dan bahkan memanggil Yesus dengan identitas-Nya yang lengkap. Itu berarti, Bartimeus mendengar tentang Yesus dan berusaha mencari tahu 
siapa Yesus itu. Dia pun akhirnya tahu bahwa Yesus memiliki kuasa menyembuhkan. Makanya, ketika ia mengetahui bahwa Yesus sedang lewat, maka ia berteriak berulang-ulang tanpa menghiraukan orang lain, agar ia bisa disembuhkan.  Kisah Bartimeus ini menginspirasi kita untuk mengenal Yesus lebih baik lagi. Pengenalan Yesus yang baik, akan membuat kita mampu mengenal dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita, terutama dalam momen-momen paling kelam dalamhidup kita. Bartimeus memang mengalami kegelapan mata, tetapi hatinya terarah seluruhnya kepada Yesus. Kita bisa mendayagunakan indra kita untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.   Kedua, Anak Timeus di pinggir jalan dan Anak Daud yang berjalan lewat. Penginjil mengisahkan bahwa Bartimeus duduk di pinggir jalan. Posisi di pinggir 
mengindikasikan bahwa ia memang dipinggirkan dalam kehidupannya. Bahkan ketika ia memanggil Yesus, banyak orang menegurnya supaya diam. Mungkin mereka malu, atau bisa jadi juga mereka tidak mau Bartimeus itu merepotkan Yesus yang sedang berjalan lewat. Yesus pun akhirnya berhenti berjalan dan memanggil Bartimeus. Sesudah disembuhkan, 
orang itu pun langsung mengikuti Yesus. Ia tidak lagi merasa dipinggirkan tetapi bergabung dengan semua orang lain mengikuti Yesus.  Ada banyak orang yang berada di pinggir jalan seperti Bartimeus. Orang-orang ini adalah mereka yang kecil, 
tidak berdaya atau disisihkan dari masyarakat. Teriakan mereka kadangkala dibungkam atau tidak didengarkan. Kita ditegur oleh Yesus untuk mendengarkan suara teriakan minta tolong mereka karena mereka pun seorang anak manusia. Gelar Anak Timeus dan Anak Daud adalah gelar dari seorang manusia. Semua orang itu sama. Yesus meminta kita agar membantu orang-orang pinggiran tersebut berada bersama kita di tengah perjalanan hidup kita. Baiklah kita memikirkan cara-cara tertentu yang bisa kita buat untuk membantu orang-orang kecil di sekitar kita. Perhatian kita akan membantu mereka menjadi orang yang tidak merasa berada di pinggir jalan kehidupan kita.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari seiman, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa, yang telah membekali hidup kita dengan Sabda Putra-Nya.  
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para imam. Semoga Bapa di surga selalu membimbing para pemimpin Gereja agar tetap berusaha mengajak umat untuk semakin mengimani Yesus dan dengan sukacita mengikuti Dia. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pejabat pemerintahan. Kita berdoa juga untuk semua orang yang mengemban jabatan dalam pemerintahan, agar Tuhan senantiasa mendorong hati mereka untuk memperjuangkan kesejahteraan umum dan memperhatikan rakyat kecil dan miskin. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang cacat. Semoga mereka tetap tabah dan menyadari bahwa dirinya berharga, serta masih dapat berbuat baik dan berperan di tengah masyarakat. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua.  Kiranya Tuhan menyembuhkan kebutaan mata hati kita terhadap keperluan sesama dan selalu terbuka untuk memberi perhatian kepada mereka. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan 
Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.] 
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasuh kita. Maka marilah kita berseru: Terpujilah Engkau di Surga 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah 
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman 
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki 
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI     

Berdiri P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti 
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu 
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: 
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------------------------------------------------- 

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di 
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari 
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, 
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di 
sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur 

21. MENDARASKAN MAZMUR 23 

TUHAN adalah gembalaku,  takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku  
di padang yang berumput hijau,  Ia membimbing aku ke air yang tenang; 
Ia menyegarkan jiwaku.  Ia menuntun aku di jalan yang benar  oleh karena nama-Nya. 
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 
Engkau menyediakan hidangan bagiku,  di hadapan lawanku;  
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;  pialaku penuh melimpah. 
Kebajikan dan kemurahan belaka  akan mengikuti aku, seumur hidupku;  dan aku akan diam dalam rumah TUHAN  sepanjang masa. 
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Yesus berkata kepada Bartimeus: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Yesus juga menyapa kita dengan sapaan yang sama. Kita semua diutus oleh iman kita untuk menjadi saksi keselamatan Tuhan. Mari kita berusaha untuk membantu satu 
sama lain agar kita semua dituntun kepada kehidupan kekal.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Allah, kami telah merenungkan Sabda-Mu. Bantulah kami untuk mengamalkan Sabda-Mu 
dalam kehidupan kami, sehingga kami dapat sampai kepada-Mu, Sumber kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai 
U  : Syukur kepada Allah

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved