Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Kamis 31 Oktober 2024, Kenakanlah Perlengkapan Senjata Allah Melawan Orang Jahat

Mari simak renungan Katolik Kamis 31 Oktober 2024.Tema renungan Katolik kenakanlah perlengkapan senjata Allah melawan orang jahat.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik Kamis 31 Oktober 2024.Tema renungan Katolik kenakanlah perlengkapan senjata Allah melawan orang jahat. 

Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” 

Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 

Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! 

Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! 

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio: 

Dalam sebuah latihan, seorang guru bela diri memberi wejangan kepada 
murid-murid asuhannya. Dalam wejangannya ia berkata, bahwa tindakan 
pertama yang terbaik untuk membela diri adalah lari atau menghindar. 
Pesan ini tentu benar, artinya orang yang mau hidup damai sedapat 
mungkin menghindari bentrokan dengan orang yang mengancamnya.  
Orang yang mau hidup damai sadar bahwa kekerasan bukan jalan keluar 
untuk mengatasi persoalan. Bagaimana dengan Yesus? 

Injil Lukas pada hari ini memperlihatkan bahwa Yesus terang-terangan 
mendapat teror untuk segera menghentikan aktivitas kemanusiaan yang 
sedang dijalankanNya. Ia mendapat ancaman akan dibunuh oleh Herodes, 
demikian yang disampaikan oleh beberapa orang Farisi. Oleh karena itu 
mereka meminta supaya Yesus meninggalkan Yerusalem.  

Yesus menghindari? Yesus dengan tegas menolak untuk pergi.  Yesus 
tidak gentar sedikit pun. Yesus adalah seorang yang punya prinsip. Ia 
tidak mau didikte oleh siapa pun. Yesus tetap teguh dengan 
peruutusanNya. Ia terus melanjutkan perutusanNya. Kepada beberapa 
orang Farisi Yesus balik berkata, Pergilah, dan katakanlah kepada si 
serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini 
dan esok dan pada hari ketiga Aku akan selesai.

Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah 
semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem (Luk 13:32-33). 
Yesus menyebut Herodes Antipas sebagai “si serigala”. Serigala adalah 
lambang sebuah kelicikan yang keji. Selain itu, serigala juga dilukiskan 
sebagai makhluk yang tak berarti, apalagi jika diperlawankan dengan 
singa yang selalu tampil gagah, penuh wibawa dan perkasa. Serigala 
tidak ada apa-apanya. Artinya, Yesus tidak takut sedikit pun dengan 
ancaman Herodes Antipas. 

Kehadiran Yesus, ajaran-ajaranNya yang penuh semangat pembaharuan 
dan pengikut yang banyak, semakin meresahkan sejumlah kalangan yang 
terancam hak-hak khususnya. Yesus tahu  bahwa Ia harus menderita dan 
harus mati di Yerusalem, Ia pun tidak ingin meninggalkan Yerusalem. 
Yesus setia pada tugasNya, karena untuk itulah Ia datang. Ancaman 
pembunuhan Herodes sekalipun tidak menghentikan langkahNya. Ia 
sadar betul akan nasib-Nya yang segera digenapi: Kematian demi 
pengampunan dosa manusia (bdk. Mat 1:21; Ef 1:7).

Dengan demikian, akan tergenapilah sejarah keselamatan bagi umat manusia. Ia sadar 
bahwa Kota Yerusalemlah tujuan perjalanan-Nya dan di sanalah tempat 
kematian-Nya. Di sanalah tempat Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Di 
sanalah tempat Dia menyelesaikan seluruh kehendak Bapa-Nya yakni 
lewat jalan kematian, dibunuh. Ia adalah  seorang nabi yang berani. Ia 
tidak takut mati. Ia berani mati asal orang-orang berdosa beroleh hidup 
lewat darah-Nya. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved