Gunung Lewotobi Meletus

Lontaran Kerikil Gunung Lewotobi Laki-laki Flores Timur Mencapai 7 Kilometer

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu, 9 November 2024 Pukul 08.50 Wita, melontarkan meterial pasir dan kerikil. Radiusnya pun semakin jauh

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KABELEN
Fransiskus Ama Deka Liwu (29) menunjuk beberapa butir kerikil di depan rumahnya di Desa Boru Kedang, Kecamatan Wulanggitang. Desa ini dilanda hujan kerikil saat terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu, 9 November 2024 

 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu, 9 November 2024 Pukul 08.50 Wita, melontarkan meterial pasir dan kerikil. Radiusnya pun semakin jauh, terasa hingga Desa Boru Kedang, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Boru Kedang cukup jauh dengah pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level IV (Awas). Sempat aman dari ancaman bencana, namun wilayah berjarak sekira 7 kilometer itu telah dihujani kerikil selama dua hari terakhir.

Fransiskus Ama Deka Liwu (29), warga Dusun Bola Wolo, Desa Boru Kedang, memungut lima kerikil di garasi depan rumahnya. Bersamaan dengan itu, hujan kerikil semakin deras disusul sambaran guntur dan petir.

"Letusan Minggu malam (erupsi besar tanggal 3 November 2024) itu hanya dapat abu, tetapi sejak dua hari ini kerikil sudah sampai ke sini, ada atap yang jebol," katanya.

 

Baca juga  Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terus Bertambah, Saat Ini Ada 10 Ribu Lebih

 

 

 

 

 

 

 

Hantaman benda padat membuat atap pada rumahnya semakin keropos. Kadar material bertambah tebal. Sepanjang jalan sangat licin jika turun hujan. Warga mulai meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke tempat aman.

Sebagian besar warga Boru Kedang sudah mengungsi ke tempat aman. Beberapa orang yang masih bertahan berkumpul di halaman depan Kantor Desa.

Jumlahnya ada puluhan, termasuk kelompok rentan bencana seperti balita, anak-anak, dan lansia. Mereka bersiap-siap mengungsi saat cuaca sedang ekstrem disertai gemuruh kuat dari Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Warga pergi ke Kabupaten Sikka. Pemerintah Desa sudah arahkan untuk amankan diri dulu," ucapnya.

 

 

Baca juga: Perindo Peduli Korban Erupsi Lewotobi, Sabinus Nabu : Tanggungjawab Sosial Partai

 

Selain itu, sebagaian warga Desa Boru, Waiula, Hewa, dan Pululera, berjarak 7-9 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki juga mengungsi ke Larantantuka sejak beberapa hari lalu. Bahkan ada warga Hewa dan Ojandetun mengungsi ke Pruda, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, melaporkan erupsi Pukul 08.50 setinggi 6.000 meter di atas puncak atau 7.584 meter di atas permukaan laut (MDPL).

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 6 menit 56 detik," demikian isi laporannya.

Selama 13 jam terakhir, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami 6 kali erupsi dengan ketinggian kolom abu 1.000-9.000 meter di atas puncak. Erupsi disertai lontaran lava pijar dan awan panas guguran ke arah barat dan barat laut. 

.Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved