Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Minggu 17 November 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak bacaan Injil Katolik Minggu 17 November 2024.Bacaan Injil Katolik lengkap Renungan Harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA CENTRUM DANGA - Gereja Katolik Centrum Paroki Stellamaris Danga di Kota Mbay, Nagekeo, Flores, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Injil Katolik Minggu 17 November 2024.

Bacaan Injil Katolik lengkap Renungan Harian Katolik.

Minggu 17 November 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XXXIII, Santa Elisabeth dari Hungaria, Janda, Santo Gregorius Thaumaturgos, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Gregorius dari Tours, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Dionisius Agung, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Minggu 17 November 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu 17 November 2024 Hari Biasa Pekan XXXIII Tahun B

 

Bacaan Pertama Dan 12:1-3

Pada waktu itu bangsamu akan terluput.

Pembacaan dari Nubuat Daniel: Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, “Pada waktu itu akan muncul Mikhael, pemimpin besar, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu. Akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. 

Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni siapa saja yang didapati namanya tertulis dalam kitab. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang abadi. 

Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran, akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 16:5.8.9-10.11

Ref: Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah

Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan Kedua Ibr 10:11-14.18

Oleh satu kurban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kkurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. 

Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Luk 21:36

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil Mrk 13:24-32

Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia.

Sekali peristiwa, dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 

Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pula Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. 

Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Minggu 17 November 2024.

Dalam Bacaan Injil Markus 13:24-32 hari inihttps://www.thekatolik.com/2024/11/bacaan-injil-hari-minggu-17-november-2024.html mengisahkan tentang Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia.

Keadaan masa depan
Keadaan masa depan bukanlah suatu keadaan yang menyenangkan sesuai dambaan setiap insan, seperti dikatakan: akan ada suatu waktu kesesakan, di mana terjadi banyak penderitaan. 

Bagaimana Orang Kristen sebagai orang-orang percaya menghadapi keadaan ini? Apakah dilingkupi perasaan takut dan gentar, sehingga kehilangan pengharapan di dalam Tuhan? Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang percaya mengalami keadaan yang berat ini sendirian. 

Ada jaminan penyertaan yang Allah sediakan bagi orang-orang percaya, sehingga dimampukan untuk tetap memiliki pengharapan dan keteguhan iman dalam menghadapi segala penderitaan dan kesesakan. Rencana Allah tidak pernah gagal. 

Bagaimanapun manusia dan musuh Allah berusaha menggagalkan rencana keselamatan bagi orang percaya, namun rencana Allah tidak dapat digagalkan oleh siapa pun. Seringkali kita kecewa dan putus asa ketika mengalami kenyataan bahwa kejahatan dan penindasan semakin merajalela tak terkendali. 

Pelakunya pun seolah tak berdosa dengan segala rencana dan perbuatannya. Sesungguhnya kita jangan hanya terpaku pada peristiwa yang nampak, karena akan melemahkan iman pengharapan kita.

Keyakinan bahwa Allah akan bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang tidak pernah gagal, akan memurnikan iman pengharapan kita sehingga kita dimampukan mengerti setiap kejadian yang akan terjadi dari kaca mata yang benar dan tepat. 

Setia dan tekun. Sikap yang seharusnya mewarnai kehidupan orang percaya dalam menghadapi keadaan masa depan yang penuh penderitaan adalah kesetiaan dan ketekunan berdasarkan iman pengharapan kepada Allah yang rencana-Nya tidak pernah gagal.

Kesetiaan dan ketekunan adalah sikap orang Kristen yang telah mengalami anugerah Allah dan senantiasa hidup bertumbuh dalam firman-Nya. 

Doa 
Siapkan umat-Mu untuk menghadapi masa depan yang sulit, penuh tantangan, dan pergumulan, dengan firman-Mu yang memberi kekuatan, agar umat-Mu memiliki kesetiaan dan ketekunan sampai kedatangan-Mu.

Mazmur, Sukacitaku, warisanku
Ada dua ancaman yang harus dihadapi oleh orang beriman. Pertama, ancaman daya tarik ilah-ilah lain (ayat 4). Kedua, ancaman kematian (ayat 10). Di awal permohonannya, pemazmur meminta agar Tuhan melindungi dia dari kedua ancaman tersebut. Permohonan ini menunjukkan keyakinan dan harapan pemazmur. 

Pernyataan “Engkaulah Tuhanku” (ayat 2) menunjukkan pengakuan pemazmur bahwa Allah ialah “Tuan” dan “Penguasa hidupnya”. Pemazmur sadar bahwa memiliki Allah dan bersekutu dengan Dia merupakan pengalaman yang tiada duanya. Oleh sebab itu, ia senang bersama-sama dengan komunitas orang kudus yang menyembah Allah (ayat 3). 

Sebaliknya, ia menjauhi para penyembah berhala. Ia tidak mau menyebut nama allah lain (ayat 4), beribadah, atau bersumpah di dalam namanya. Godaan untuk menyembah ilah lain kehilangan daya tarik sebab Allah menjadi kesukaan bagi pemazmur. 

Daud menegaskan bahwa Tuhanlah warisannya dan Tuhan juga yang memberikan tanah warisan kepada dia (ayat 5-6). Pengalaman Israel beroleh tanah perjanjian menjadi petunjuk bagi warisan lain yang lebih berharga, yaitu persekutuan kekal dengan Allah. 

Inilah yang memberi pemazmur keyakinan penuh, yang mengatasi rasa takut karena ancaman kematian (ayat 10). Pemazmur yakin bahwa di dalam berbagai situasi hidup, Allah ada di sebelah kanannya sebagai pelindung, pemimpin, dan penjamin. 

Bahkan di malam hari yang kegelapannya bisa melambangkan ketidakpastian dan maut, Allah menjadikan hati nurani pemazmur sebagai alat yang mengajari dia hal-hal penting tersebut. Tak heran bila Daud bersukacita (ayat 9). 

Dia tahu bahwa Allah akan memberikan hidup kekal. Hidup dekat Allah menjadi sumber hidup dan kesukaan pemazmur.

Begitu pulakah kita? Mengaku diri sebagai pengikut Tuhan membuat sebagian orang memenuhi pikirannya dengan batasan dan larangan yang menghilangkan sukacita mengiring Tuhan. 

Kiranya kita menikmati dinamika hidup bersama Tuhan, serta keindahan memiliki dan dimiliki Tuhan.

Bacaan kedua, Karya Kristus bagi masa lalu dan masa depan Anda.
Sebuah pertanyaan kritis dan menentukan bagi sebuah agama adalah bukan apa yang diminta oleh agama dari pengikutnya, tapi apa yang diberikan oleh agama bagi pengikutnya. Bahkan Hukum Taurat dengan segala korban yang diminta, justru lebih mengungkapkan dosa mereka yang memberikan persembahan. 

Korban yang berulang-ulang dilakukan tidak membuat seorang pun sempurna di hadapan Allah. Itulah sebabnya Allah mengatakan bahwa Aku tidak berkenan kepada persembahan manusia (1-8).

Hanya korban persembahan yang dikerjakan oleh Kristus dengan tubuh dan darah-Nya yang dapat menyempurnakan dan menguduskan manusia berdosa, sekali untuk selama-lamanya (9-10). 

Kekudusan yang dikerjakan oleh Kristus (10) bukanlah konsep kekudusan yang menyeramkan atau berbau mistis. Namun kekudusan di sini adalah Allah di dalam Kristus telah memisahkan manusia untuk menjadi milik-Nya. 

Menjadi milik Allah berarti menjadi kudus dan memanifestasikan kualitas moral yang merupakan karakteristik Allah sendiri. Ini berarti kekudusan yang aktif bukan ‘sekadar’ pantang terhadap perbuatan jahat, namun juga mengekspresikan secara aktif kepada dunia belas kasihan dan kasih yang menjadi karakter utama Yesus. 

Tidak seperti para imam yang tetap berdiri setelah mempersembahkan korban, Yesus, setelah mempersembahkan korban, duduk di sebelah kanan Allah. Ini menandakan bahwa karya-Nya sudah sempurna, tidak perlu lagi ada korban sebab Allah tidak hanya mengampuni namun juga tidak lagi mengingat dosa dan kesalahan manusia (17). 

Inilah kemenangan yang sejati karena merupakan kemenangan yang mempunyai dampak ganda. 

Pertama, karya Kristus membawa orang-orang tebusan-Nya ke dalam proses menjadi manusia sejati seperti Dia (17). 

Kedua, karya Kristus juga mengalahkan musuh-musuh-Nya yaitu Setan, sekaligus menjadi tumpuan kaki-Nya (13).

Renungkan
Semua itu bukanlah hasil khayalan manusia karena diteguhkan dengan kesaksian yang sempurna dan benar-benar valid yaitu Roh Kudus, berdasarkan apa yang pernah dikatakan oleh Perjanjian Lama. Itulah yang diberikan Kekristenan yang dibangun di atas dasar yang teguh, yaitu karya keselamatan Kristus. Anda dapat melupakan apa pun masa lalu Anda dan mendedikasikan masa depan Anda untuk melayani Allah.

Injil hari ini, Dia datang!
Kedua kata ini bisa diucapkan dengan berbagai ekspresi dan intonasi. Baik dalam intonasi gemetar penuh ketakutan ataupun intonasi kegembiraan yang luar biasa. Frase yang sama, dengan intonasi yang berbeda memberitahukan pesan yang berbeda pula. 

Yesus mengajarkan kedatangan Anak Manusia dalam nas ini dalam “intonasi” yang berbeda. Jika sebelumnya dalam Injil Markus kedatangan Sang Anak Manusia bermakna penghakiman yang menakutkan karena diberitakan bagi mereka yang belum percaya, bahkan menolak Yesus, kini kedatangan Sang Anak Manusia adalah sesuatu yang menjadi pengharapan dan dinantikan oleh Kristen. 

Saat itu adalah saat di mana orang-orang pilihan dikumpulkan (ayat 27). Sekali lagi, Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya (dulu dan sekarang!) untuk terus berjaga-jaga (ayat 28-31, 33- 37). Artinya, berjaga-jaga jangan sampai masing-masing pengikut Kristus sedang lalai tidak mengerjakan tugasnya pada saat Tuhan datang (ayat 36). 

Dengan melakukan tugas panggilan pelayanannya dengan sungguh-sungguh, seorang murid sedang memenuhi perintah Tuhannya untuk berjaga-jaga. Dari sini ada sesuatu hal yang perlu dipertanyakan: adakah orang Kristen sedang berjaga-jaga? 

Ataukah terlena? (bdk. dengan Mrk. 14:37- 40). Pertanyaan ini penting untuk kita tanyakan pada diri kita sendiri setiap hari dari kehidupan kita. Berjaga-jaga bukanlah mencari-cari tahu dengan perhitungan spekulatif kapan Yesus datang. 

Yesus tegas menyatakan tidak seorangpun yang tahu, perlu tahu, dan dapat tahu kapan waktunya. Penentuan waktunya adalah rencana Allah Bapa (ayat 32). Tugas kita adalah berjaga-jaga dan melayani Allah dalam kehidupan kita dengan sungguh-sungguh.

Renungkan
Orang Kristen yang terlena adalah orang Kristen yang tidak mengharapkan dan tidak menduga jika seandainya Yesus Kristus datang hari ini, kini dan di sini.

Doa Penutup
Tuhan Yesus, aku menyembah dan memuji Engkau, teristimewa untuk karya agung-Mu demi menyelamatkan umat manusia.

Aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah menjamin keanggotaan kami, para murid-Mu, sebagai warga Kerajaan-Mu. Amin. (sumber the katolik.com)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved