Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu 16 November 2024, Jangan Bosan-bosan Berdoa
Mari simak renungan Katolik hari ini Sabtu 16 November 2024.Tema Renungan Katolik hari ini yaitu Jangan Bosan-bosan Berdoa.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan tentang pentingnya doa dengan
tidak jemu-jemu melalui perumpamaan tentang seorang janda dan hakim
yang tidak adil. Janda miskin itu mendapatkan apa yang dimintanya
karena kegigihannya yang selalu datang dan meminta. Hakim itu
akhirnya menyerah, sebab jika tidak dituruti, dia takut janda tersebut
akan terus-menerus datang dan menyusahkan dirinya.
Yesus
menggunakan contoh tindakan janda ini untuk menjelaskan tentang doa
yang terus-menerus tanpa jemu dalam segala situasi. Jika hakim yang
tidak adil saja menjawab permohonan janda yang selalu datang dan
meminta, apalagi Tuhan yang adil. Ia pasti menjawab doa-doa kita yang
siang malam berseru kepada-Nya.
Perumpamaan Yesus tentang hakim yang tidak benar, mau membawa
kita kepada satu kesadaran bahwa setiap kita yang selalu berdoa dengan
tekun, akan didengar oleh Allah. Setiap derita yang kita pikul, akan
dibantu oleh Allah. Dan setiap masalah yang kita hadapi, akan
diselesaikan dalam bimbingan Allah.
Mungkin dalam hidup, sudah banyak permohonan yang kita sampaikan
kepada Allah, tetapi kita merasa Allah seolah tidak peduli pada apa yang
kita minta. Terkadang perasaan kita demikian. Hal ini lalu membuat kita
merasa jenuh dan putus asa. Kisah si janda dalam bacaan Injil hari ini
menampilkan soal kesetiaannya dalam meminta bantuan kepada sang
hakim. Meskipun hakim itu bukanlah hakim yang jujur, namun Ia juga
tergerak hati mau membantu janda itu.
Hal ini mau menegaskan bahwa seorang hakim yang tidak jujur pun mau membantu perkara si janda,
apalagi Allah Bapa di surga. Tentu belas kasih Allah jauh lebih dalam dari
hakim itu.Terkadang dalam doa pun, Tuhan sedang menguji kesetiaan
kita. Tuhan mau melihat bagaimana kesetiaan kita untuk datang dan
berharap pada-Nya.
Kita juga mesti sadar bahwa jangan sampai selama
hidup ketika kita bahagia, kita seolah-olah lupa akan Tuhan. Ketika kita
mendapat musibah atau mengalami persoalan dalam hidup, kita baru
teringat akan Tuhan dan datang pada-Nya. Hanya dengan bersandar pada
Tuhan, segala kesulitan dan tantangan yang kita hadapi ada jalan
keluarnya. Hanya Tuhanlah yang mampu membuat sesuatu yang tidak
mungkin menjadi mungkin. Tuhan adalah Bapa yang penuh kasih setia
dan tak akan mengulur-ulur waktu untuk membantu orang-orang yang
berseru kepada-Nya.
Perumpamaan tentang hakim dan janda di dalam perikop ini menegaskan
beberapa pokok pikiran berikut. Pertama, kehendak Tuhan. Segala
macam permintaan manusiawi dipenuhi berdasarkan kehendak Allah
sendiri. Manusia mengajukan permohonan dan Tuhan menjawab
permohonan manusia sesuai rencana-Nya.Dengan itu, waktu dan cara
pemenuhan permohonan itu disesuai-kan menurut waktu dan cara Tuhan
sendiri. Kedua, kesabaran.
Doa orang beriman adalah doa yang sabar yaitu model doa yang dipanjatkan tanpa henti kepada Tuhan. Ketiga,
iman. Iman adalah fondasi dalam relasi manusia dengan Allah. Doa yang
didasari dengan iman menjadikan manusia bertahan di dalam perjuangan
hidupnya sambil terbuka kepada belas kasih dan penyelenggaraan Ilahi.
Namun, kita mungkin bertanya, “Bagaimana dengan doa kita yang tidak
terjawab atau yang tidak terkabul?” Ini selalu menjadi misteri yang harus
diserahkan ke dalam tangan Tuhan. Kita harus percaya bahwa doa kita
selalu dikabulkan, meski mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Tuhan
mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Karena itu, kita harus terus
berdoa dengan tidak jemu-jemu. Doa menjadi pusat hidup Yesus; kita
pun harus menjadikannya sebagai pusat hidup kita.
Missio:
Jangan bosan-bosan berdoa. Tuhan pasti mendengar dan Ia punya cara
tersendiri menjawab doa-doa kita. Jangan putus asa serahkan hidup doa
kita ke dalam kasih dan kebaikanNya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.