Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 18 November 2024, Tuhan, Semoga Aku Melihat

Mari simak renungan harian Katolik Senin 18 November 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Tuhan, semoga aku melihat.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Senin 18 November 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Tuhan, semoga aku melihat. 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Senin 18 November 2024.

Tema renungan harian Katolik yaitu Tuhan, semoga aku melihat.

Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 18 November 2024, Tuhan, Semoga Aku Dapat Melihat

 

Senin 18 November 2024 merupakan Hari Senin Biasa XXXIII, Santo Romanus dari Antiokia, Martir, Santa Rosa Filipin Duchene, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 18 November 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Wahyu 1:1-4;2:1-5a

Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!

Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya.

Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat.

Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian.

Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu.

Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta.

Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 1:1-2.3.4.6

Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil Yoh 8:12

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil Lukas 18:35-43

Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat.

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat."

Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!"

Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Ungkapan semoga aku melihat adalah satu ungkapan penyerahan diri dalam permintaan yang paling mendasar dari seorang yang mau melihat menjadi satu pemberian diri yang sesungguhnya. Orang akan sangat merasa bahagia jika permintaannya dikabulkan apalagi untuk melihat. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita kembali memasuki hari pertama dari pekan ke XXXIII dalam masa liturgi gereja. Dan hari ini kita mulai membaca kitab wahyu yang menceritakan tentang penglihatan Yohanes tentang masa yang akan datang saat Tuhan menyatakan diriNya. Dalam penglihatannya, Yohanes mengajak umatnya untuk bertobat dan lakukanlah hal-hal yang baik yang sejak awal mula telah ditentukan oleh Tuhan yaitu perbuatan kasih. Dan perbuatan kasih itu tampak dalam kisah Yesus yang menyembuhkan seorang yang buta namanya Bartimeus.  

Dalam Lukas 18:35-43, kita membaca kisah Bartimeus, seorang pengemis buta yang duduk di pinggir jalan ketika Yesus melewati Jericho. Ketika mendengar keramaian dan mengetahui bahwa Yesus ada di dekatnya, Bartimeus berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Dalam kerendahan hati dan keputusasaannya, ia memanggil nama Yesus, meskipun banyak orang menyuruhnya untuk diam. Kisah ini mengajarkan kita beberapa pelajaran penting tentang iman dan pengharapan. Pertama, Bartimeus tidak membiarkan suara orang lain menghalanginya.

Dalam hidup kita, sering kali ada banyak suara yang mencoba membungkam kita, menghalangi kita untuk memanggil Tuhan dalam kesulitan kita. Namun, keteguhan hati Bartimeus mengingatkan kita untuk tetap setia pada panggilan kita kepada Tuhan, terlepas dari apa yang dikatakan orang lain. Kedua, Bartimeus menunjukkan keberanian dalam kerendahan hatinya. Ia tidak malu untuk mengakui kebutuhannya akan Tuhan. Dalam dunia yang sering menekankan kemandirian dan kekuatan, kita mungkin merasa sulit untuk mengakui kelemahan kita. 

Namun, seperti Bartimeus, kita dipanggil untuk datang kepada Yesus dengan semua kerentanan kita, meminta pertolongan dan penyembuhan. Ketiga, ketika Yesus memanggil Bartimeus untuk mendekat, kita melihat bagaimana Tuhan selalu siap mendengarkan dan merespon panggilan kita. Yesus tidak hanya mendengarkan seruan Bartimeus, tetapi Dia juga bertanya, "Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Ini adalah pengingat bahwa Tuhan ingin kita menyampaikan dengan jelas kebutuhan dan harapan kita. Akhirnya, setelah disembuhkan, Bartimeus mengikuti Yesus, memuliakan Tuhan di sepanjang jalan. 

Perubahan dalam hidupnya bukan hanya tentang penglihatan fisik, tetapi juga tentang penglihatan spiritual. Ia tidak hanya menerima anugerah, tetapi juga mengikut Tuhan dengan penuh syukur. Renungan ini mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita memanggil Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Apakah kita berani mengakui kebutuhan kita? Apakah kita mendengarkan panggilan-Nya dan mengikuti-Nya dengan hati yang penuh syukur? Semoga kita, seperti Bartimeus, dapat melihat dengan hati dan bertindak dalam iman, menerima kasih dan anugerah Tuhan dalam hidup kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:  semua kita telah dimerdekakan oleh Tuhan karena kita adalah pengikutNya dalam iman akan Kristus. Kedua, namun kita bisa mendapatkan anugerah Tuhan bukan karena kita telah berbuat baik tetapi terlebih karena kasih karunia Tuhan bagi kita. Ketiga, dan anugerah terbesar adalah supaya kita dapat melihat Tuhan muka dengan muka pada saat akhir zaman dan terlebih dapat melihat Tuhan dalam diri sesama kita.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved