Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Selasa 19 November 2024, Melihat ke Atas dan Memanggil
Mari simak renungan Katolik Selasa 19 November 2024.Tema renungan Katolik yaitu Melihat ke atas dan memanggil.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Selasa 19 November 2024.
Tema renungan Katolik yaitu Melihat ke atas dan memanggil.
Renungan katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 19 November 2024 Pekan Biasa
Selasa 19 November 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XXXIII, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 19 November 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Wahyu 3:1-6,14-22
Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia.
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu:
Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati.
Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah!
Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu.
Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah:
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang,
maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya,
agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat.
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah,
Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil 1Yoh 4:10b
Ref. Alleluya, alleluya.
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
Bacaan Injil Lukas 19:1-10
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus.
Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ.
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun.
Hari ini aku mau menumpang di rumahmu. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Di kota Yerikho, tinggal seorang kepala pemungut pajak, Zakheus. Nama
Zakheus berarti “yang murni dan saleh”. Tetapi kemurnian diri Zakheus
telah tercoreng di kalangan masyarakat banyak. Dia sangat dibenci oleh
orang banyak. Dia adalah koruptor, dan penghianat bangsa, karena dia
menarik uang lebih daripada yang seharusnya, dan dia bekerja pada
pemerintah Roma, yang pada waktu itu menjajah bangsa Yahudi. Semua
orang tidak mau berteman dengannya, walaupun dia sangat kaya. Orang
orang memandang dia sebagai seorang pendosa yang harus dijauhi.
Dengan memanjat pohon Ara, Zakeus berharap bisa melihat Yesus secara
lebih jelas.
Ternyata yang terjadi di luar dugaannya. Dia tidak hanya
dapat melihat Yesus secara lebih jelas, tetapi dia malah disapa oleh
Tuhan Yesus secara pribadi. Bahkan Tuhan Yesus menawarkan diri mau
menumpang di rumahnya dan memberkati keluarga dan seisi rumahnya.
Dan bagaimana pertemuan Yesus dengan Zakheus? Yesuslah yang
terlebih dahulu mengadakan inisiatif. Dia yang terlebih dahulu membuka
pembicaraan dengan Zakheus. Yang Yesus lakukan adalah:
BERHENTI. Yesus berhenti di bawah pohon tempat Zakheus ada. Dia
mau berhenti dimana saja, juga di tempat kita ada. Yesus berhenti
setiap saat di dalam kehidupan kita, lebih-lebih pada saat kita benar
benar membutuhkan uluran tangan kasih-Nya,
MELIHAT KEATAS. Pada saat semua orang memandang rendah
Zakheus, Yesus justru melihat ke atas, kepada Zakheus. Pada saat
mata Yesus bertemu dengan mata Zakheus, mata-Nya bukanlah mata
yang benci dan menuduh, seperti yang dilakukan oleh orang-orang
Yahudi. Tatapan mata yang dipancarkan oleh Yesus adalah tatapan
penuh kasih. Yesus menghargai manusia sebagai pribadi yang bebas.
Yesus tidak pernah merendahkan kita walau kita berdosa.
MEMANGGIL. Bayangkan, tidak ada orang yang memanggil Zakheus
dengan namanya. Semua orang memanggil Zakheus dengan sebutan
“pemungut
cukai”.
Yesuslah yang juga memanggil kita dengan nama kita masing-masing,
“John, Heri, Doni, …” Terlebih dia juga memanggil kita dengan sebutan
“sahabat”, karena meskipun kita adalah hamba, namun Dia
menganggap kita adalah sabahat-Nya. Yang terpenting, adalah Dia
memanggil kita dengan sebutan “anak-anak Allah”. Sebutan yang
memungkinkan kita untuk memanggil Allah, sebagai Abba, Bapa, Papa,
Bapak.
MEMINTA. Jangankan meminta untuk menjadi teman, berbicarapun
orang segan kepada Zakheus. Yesus meminta kepada Zakheus untuk
dapat tinggal di rumahnya. Mungkin pada saat ini, Tuhan Yesus,
meminta sesuatu kepada kita. Dan mungkin juga itu adalah
permintaan yang sama, yaitu untuk turun dari tempat kita, tempat di
mana kita biasa berada. Tempat di mana dosa dan kebiasaan buruk
harus ditanggalkan.
TINGGAL. Yesus mau tinggal menginap di rumah Zakheus. Tuhan,
pencipta langit dan bumi, mau memilih untuk tinggal di rumah
Zakheus, sang pendosa, sementara orang menganggap najis untuk
menginjakkan kaki rumah di rumah sang pendosa.
Yesus juga mau tinggal di hati kita, di kehidupan kita, di permasalahan kita. Dia sudah menawarkan diriNya kepada kita. “….. Aku mau tinggal di hatimu”. Lalu apakah jawaban kita?.
Apakah kita punya pengalaman seperti Zakheus yang mengalami Yesus yang penuh kasih, mau menerima kita apa adanya? Pada saat kita sakit, kita dapat mengalami Yesus yang begitu baik, yang memberikan kekuatan kepada kita. Dimana Dia selalu
memberikan kekuatan.
Pada saat kita menerima merayakan ekaristi, lihatlah Yesus yang
merendahkan diri-Nya dalam rupa roti dan anggur, supaya kita dapat
menerima-Nya di dalam keberadaan kita.
Saat kita menerima sakrament pengakuan dosa, alamilah Yesus
yang penuh belas kasih, dan mau menerima segala kekurangan kita,
dan merangkul kita kembali kepada-Nya dan gereja-Nya.
Missio: mari kita membangun rasa hormat terhadap sesama dan berhenti
berbicara, menilai kelemahan-kelemahan orang lain.
Doa:
Tuhan Yesus, aku berterima kasih kepadaMu melalui SabdaMu
tentang Zakeus. Engkau mengingatkan aku bahwa Engkau adalah Allah
yang berbelas kasih. Engkau tidak mau satupun dari umatMu hilang.
Bantulah aku untuk menyadari bahwa aku pun sama seperti Zakeus yang
merindukan jahaman kasihMu...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.