Wisata Labuan Bajo
Gali Potensi Wisata Goa Batu Cermin Labuan Bajo, Salah Satunya Story Telling
Dinding-dinding dalam Goa Batu Cermin terdapat fosil binatang laut menyerupai ikan dan penyu. Menurut penelitian goa ini pernah terendam air.
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO- Goa Batu Cermin salah satu destinasi wisata yang terletak di Labuan Bajo. Gua alam ini memiliki dinding batu stalkit yang indah.
Dinding-dinding bagian dalam Goa Batu Cermin terdapat fosil binatang laut menyerupai ikan dan penyu. Menurut penelitian Goa Batu Cermin pernah terendam air laut pada zaman dulu.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan menggandeng akademisi untuk melakukan kajian secara ilmiah terkait keberadaan destinasi wisata Goa Batu Cermin Labuan Bajo.
Kajian ilmiah itu diharapkan akan ada story telling yang bisa berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisata.
Baca juga: Goa Batu Cermin dan Goa Rangko, Destinasi Wisata Pilihan Saat Libur di Labuan Bajo
Untuk mewujudkan itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Badan Riset Daerah (Brida), terus berinovasi dan berkomitmen dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan di daerah Super Premium.
Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda Kabupaten Manggarai Barat, Aloysius Lahi mengatakan, kerja sama dengan pihak UGM dilangsungkan sebagai upaya meningkatkan jumlah wisatawan.
"Pemkab bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada untuk melakukan kajian guna menggali potensi-potensi yang ada di Gua Batu Cermin yang dapat diangkat untuk dijadikan daya tarik bagi wisatawan," kata Aloysius di Labuan Bajo Jumat (22/11/2024).
Adapun kajian itu dilihat dari berbagai disiplin keilmuan seperti, geologi, arkelogi, antropologi serta herbarium.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Sekitar Labuan Bajo: Suguhkan Keindahan Alam, Budaya, dan Keunikan Kuliner
“Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan narasi yang utuh tentang keberadaan Batu Cermin, baik secara keilmuan maupun legenda," sambung dia.
Juga, membuat story telling yang utuh dan lengkap, sehingga bisa disampaikan para pemandu wisata kepada para wisatawan.
"Sehingga wisatawan yang berkunjung memiliki pengalaman yang berbeda dan unik bila dibandingkan dengan destinasi wisata yang lain,” ujar Aloysius.
Ia mengharapkan agar Tim Ahli dari UGM mampu memaparkan hasil kajiannya yang memberikan gambaran terkait bagaimana sejarah terbentuknya Goa Batu Cermin, serta fosil purba apa saja yang ada di dalamnya.
Selain itu, diharapkan agar tim ahli dapat mengidentifikasi tumbuhan dan proses herbarium dalam kawasan wisata Goa Batu Cermin, juga dapat membuat interpretasi terkait obyek-obyek yang ada, serta membuat narasi (story telling) yang utuh tentang Goa Batu Cermin.
Watu Sermeng, adalah nama dalam bahasa daerah setempat, yaitu bahasa Manggarai. Watu artinya batu dan sermeng artinya cermin sehingga diterjemahkan Batu Cermin.
Dinding-dinding bagian dalam Goa Batu Cermin terdapat fosil binatang laut menyerupai ikan dan penyu. Menurut penelitian Goa Batu Cermin pernah terendam air laut pada zaman dulu.
Goa Batu Cermin naik ke permukaan karena adanya aktivitas gempa bumi membuat gua tersebut naik. Posisinya pun lebih tinggi daripada pantai.
Menurut sejarah yang dituturkan penjaga Goa Batu Cermin, awalnya gua ini ditemukan oleh seorang misionaris sekaligus arkeolog asal Belanda pada 1951 yaitu Theodore Verhoven. Goa Batu Cermin awalnya berada di dasar laut.
Sumber: Kompas.Com
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.