Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Selasa 26 November 2024, Tidak Ada yang Abadi di Dunia Ini   

Mari simak renungan Katolik Selasa 26 November 2024.Tema renungan katolik yaitu tidak ada yang abadi di dunia ini.  

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik Selasa 26 November 2024.Tema renungan katolik yaitu tidak ada yang abadi di dunia ini.   

Oleh: Pastor John Lewar SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Selasa 26 November 2024.

Tema renungan katolik yaitu tidak ada yang abadi di dunia ini.  

Renungan katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan katolik ada dibagian akhir artikel ini. 

Selasa 26 November 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XXXIV, Santo Yohanes Berchmans, Pengaku Iman, Santo Silvester Gozzolini, Abbas dan Pengaku iman, Santo Leonardus Porto Morizio, Pengaku Iman, Santo Sarbel Maklouf, Pengaku  Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Selasa 26 November 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 26 November 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Wahyu 14:14-20

Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak.

Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya.

Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.”

Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam.

Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.”

Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 96:10,11-12,13

Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.

Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.

Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil Wahyu 2:10c

Ref. Alleluya, alleluya.

Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil Lukas 21:5-11

Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”

Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.

Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut.

Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.

Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik


Meditatio: 

Penginjil Lukas 21:5-11 mengisahkan tentang nubuat kehancuran Bait Allah dan kota Yerusalem. Dalam sejarah, nubuat itu memang terjadi. Pada tahun 70 sesudah masehi bangunan suci itu dihancurkan oleh kerajaan Romawi dan menyisakan sebuah tembok yang saat ini dikenal sebagai tembok ratapan. Di tembok itulah orang-orang Yahudi seringkali mengadakan ibadat denganmemegang temboknya sambil meratapinya.

Itulah tembok ratapan, yang kini menjadi suatu tempat ziarah yang terkenal di Yerusalem dan banyak peziarah datang ke sana. Nubuat Yesus tentang kehancuran Bait Allah dan kota Yerusalem tersebut memberi pengertian kepada kita bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. 

Meski semegah apa pun suatu bangunan berdiri atau semelimpah apa pun harta yang dimiliki seseorang di dunia ini, semuanya akan hancur. Tidak terkecuali dengan tubuh kita sendiri yang hari ini masih bisa berdiri tegak namun suatu saat akan terbaring kaku dan membusuk di tanah. Hal itu hendak menunjukkan bahwa segala peristiwa yang ada di dunia ini sifatnya sementara. Akan tiba saatnya semuanya akan binasa dan hancur. Semua ada batasnya. Semua ada masa berakhirnya dan 
digantikan dengan kerajaan lain. Hanya kerajaan Allah yang abadi 
sifatnya.

Maka, manusia sejatinya tidak punya alasan untuk menjadikan kekuasaan sebagai jaminankesejahteraannya; untuk mendatangkan keuntungan sebanyak-banyaknya, bahkan 
menyalahgunakan kewenangan demi ambisi semata. Selanjutnya, Yesus meminta kita supaya memiliki sikap iman yang tegas. Kita harus beriman yang benar akan Yesus. Jangan sampai iman kita keliru bahkan sesat. Kita harus waspada akan muncul banyak nabi palsu yang mengklaim kebenaran iman secara keliru. Mereka akan cenderung mengajarkan akhir zaman 
yang membuat banyak hati gelisah.

Berhadapan dengan oknum seperti itu, kita hendaknya selalu berpegang pada ajaran resmi Gereja. Gereja adalah persekutuan kita. Di dalamnya, kita menemukan kebenaran iman akan Yesus dan harus menghayatinya dengan sungguh-sungguh sesuai tradisi para Rasul yang hidup bersama Yesus. Kita juga harus waspada terhadap peperangan dan bencana alam. Semua peristiwa semacam ini 
dapat menggoyahkan iman manusia, tetapi Yesus hari ini mengingatkan kita supaya tetap memiliki iman dan harapan yang teguh. Semua itu bukanlah akhir dari segala sesuatu yang direncanakan bagi kita.

 Akhir akhir ini, Allah seolah membuka mata hati kita untuk menyaksikan dan 
merasakan kebenaran Firman ini di tengah pergolakan politik dunia. 
Perang antara Ukraina dan Rusia terus membara. Perang antara Palestina 
(Hamas) dan Israel terus berlangsung. Demikian juga dengan situasi 
politik yang terjadi di negeri kita tercinta ini.

Semua ini hendaknya menjadi undangan bagi kita semua untuk menghadirkan harapan bagi 
banyak orang lewat teladan hidup yang benar, adil dan berbelaskasih bagi 
mereka yang membutuhkan. Mari kita menyelamatkan banyak orang 
tanpa kecenderungan untuk memonopoli atau memanipulasi sesuatu. 
Mari kita berkarya semata-mata demi kemanusiaan dan kemuliaan Allah 
yang lebih besar. Semua akan berlalu. Mari kita memaksimalkan kasih 
Allah bagi sesama. 

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita akan tiga hal. Pertama, bersikap bijaksana. Hendaknya kita bersikap bijaksana terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jangan terbuai dengan kemewahan harta. Jangan pula menaruh sikap kagum yang berlebihan terhadap hal-hal materi di dunia ini. Ingatlah semuanya akan binasa. Saat kita mati, semuanya akan kita tinggalkan di dunia ini dan saat waktunya tiba yaitu akhir zaman semuanya akan binasa.

Semuanya akan berakhir. Hal yang perlu senantiasa kita bangun dan pupuk di dunia ini ialah perbuatan baik dan sikap saling mengasihi satu sama lain. Itulah hal yang kedua.  Hidup di kemudian hari itu sifatnya kekal dan abadi. Hiduplah dengan melakukan kebaikan dan menebar cinta kasih sebanyak dan selama mungkin Setelah masa hidup kita di dunia ini berakhir kita akan memasuki masa hidup yang takkan binasa dan di sanalah kita akan diganjari sesuai dengan perbuatan dan sikap hidup kita di dunia ini. Ketiga, tidak ada yang abadi di dunia ini.

Segala sesuatu di atas muka bumi ini akan lenyap. Semuanya sementara saja! Termasuk diri kita, jiwa dan raga kita. Semuanya rapuh, terbatas dan tidak abadi. Dalam iman yang teguh kita yakin jiwa kita akan abadi di surga.  

Missio:

Mari kita berbuat kebajikan dan hidup dalam iman yang teguh 
sebagai bekal hidup kekal. 

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesa alam, Engkau bertakhta di sisi 
kanan Bapa namun tetap hadir di tengah-tengah kami. Llindungilah dan 
bimbinglah kami keselamatanMu...Amin. untuk ikutserta melaksanakan karya 

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved