Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 2 November 2024,  Katakan Saja Sepatah Kata, Maka Hambaku akan Sembuh

Mari simak renungan harian Katolik Senin 2 November 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan harian Katolik Senin 2 November 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari Senin dalam  minggu Advent pertama mengajak kita untuk merenungkan kedatangan Kristus yang penuh harapan. Bacaan Yeremia 2:1-5 dan Matius 8:5-11 menawarkan perspektif yang mendalam tentang kesetiaan Tuhan di tengah ketidaksetiaan manusia, sebuah tema yang sangat relevan dalam persiapan kita menyambut kedatangan-Nya. Nabi Yeremia dalam bacaan pertama mengingatkan Israel akan kesetiaan Tuhan yang tak pernah putus. Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir, tanah perbudakan, ke tanah yang subur dan berlimpah.

Namun, Israel melupakan kebaikan Tuhan dan berpaling kepada berhala-berhala, mengkhianati perjanjian mereka. Ayat-ayat ini menggambarkan betapa mudahnya manusia melupakan kebaikan dan kesetiaan Tuhan, menggantikannya dengan pencarian kepuasan sesaat dan semu. Kita pun seringkali demikian; diberkati dengan begitu banyak anugerah, namun seringkali kita lalai untuk bersyukur dan tetap setia kepada-Nya.  Dalam bacaan Injil, kisah perwira Romawi yang memohon kesembuhan hambanya memperlihatkan iman yang luar biasa. Ia tidak meminta Yesus datang ke rumahnya, tetapi cukup dengan satu perkataan dari Yesus, ia percaya hambanya akan sembuh. Iman perwira ini berbeda dengan keraguan dan ketidakpercayaan orang-orang Yahudi yang sering dijumpai dalam Injil.

Imannya yang tulus dan sederhana mengalahkan jarak, budaya, dan bahkan keraguan diri. Ia percaya pada kuasa Yesus, meskipun ia bukan orang Yahudi. Kedua bacaan ini saling melengkapi. Yeremia menunjukkan bagaimana ketidaksetiaan manusia dapat melupakan kebaikan Tuhan. Matius, sebaliknya, menunjukkan bagaimana iman yang tulus, meskipun di tengah ketidaksempurnaan manusia, dapat mengakses kuasa dan rahmat Tuhan. Advent mengajak kita untuk memeriksa hati kita. Apakah kita telah melupakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita memiliki iman yang teguh seperti perwira Romawi tersebut, yang mampu mengatasi keraguan dan ketidakpastian? Maka marilah kita merenungkan ini: Apa saja kebaikan Tuhan yang telah kita terima? Apakah kita telah bersyukur dan setia kepada-Nya? Apakah kita memiliki iman yang teguh untuk percaya pada kuasa Tuhan, bahkan dalam situasi yang sulit? Bagaimana kita dapat memperkuat iman kita dan tetap setia kepada Tuhan di tengah godaan dan tantangan hidup? Marilah kita belajar untuk rendah hati di hadapan Tuhan agar kita layak mendapat keselamatan yang Tuhan janjikan kepada kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus


Pesan untuk kita, pertama:  kita semua dipanggil  oleh Tuhan menjadi murid-murid Tuhan dengan memberi kesaksian tentang kasih dan kebenaran Tuhan. Itu tugas utama kita. Kedua, tugas ini harus dilandasi  oleh sikap kerendahan hati di hadapan Tuhan. Karena memberi kesaksian harus dengan sikap kerendahan hati karena di hadapan Tuhan kita bukanlah apa-apa. Ketiga, kerendahan hati akan ditopang oleh iman yang kuat kepada Tuhan akan membuat hidup kita sebuah kesaksian yang benar di hadapan Tuhan dan sesama.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved