Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 6 Desember 2024, Ya Tuhan, Kami Percaya

Mari simak renungan Katolik Jumat 6 Desember 2024.Tema renungan Katolik Ya Tuhan, Kami Percaya.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan Katolik Jumat 6 Desember 2024.Tema renungan Katolik Ya Tuhan, Kami Percaya. 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 6 Desember 2024.

Tema renungan Katolik Ya Tuhan, Kami Percaya.

Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Renungan katolik ada di bagian akhir artikel ini.

Bacalah bacaan berikut sebelum menyimak renungan harian katolik.

Hari Jumat pekan I adven dan pesta fakultatif Santu Nikolaus dengan warna liturgi ungu.

Bacaan hari Jumat: Yes. 29:17-24; Mzm. 27:1,4,13-14; Mat. 9:27-31 dan BcO Yes. 11:10-16.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 6 Desember 2024, Perjumpaan dengan Tuhan

 

Bacaan pertama: Yes. 29:17-24


Yes 29:17    Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?

Yes 29:18    Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.

Yes 29:19    Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!

Yes 29:20    Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan,

Yes 29:21    yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, dan yang memasang jerat terhadap orang yang menegor mereka di pintu gerbang, dan yang mendesak orang benar dengan alasan yang tidak-tidak.

Yes 29:22    Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan Abraham: "Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat.

Yes 29:23    Sebab pada waktu mereka, keturunan Yakub itu, melihat apa yang dibuat tangan-Ku di tengah-tengahnya, mereka akan menguduskan nama-Ku; mereka akan menguduskan Yang Kudus, Allah Yakub, dan mereka akan gentar kepada Allah Israel;

Yes 29:24    orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran."

Mazmur Tanggapan:


Mzm 27:1    Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?

Mzm 27:4    Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Mzm 27:13    Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!

Mzm 27:14    Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!


Injil Matius: 9:27-31

Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Ungkapan ini: ‘Ya Tuhan, kami percaya’ adalah satu ungkapan yang lahir dari keinginan paling dalam orang-orang yang percaya kepada Tuhan ketika dihadapkan pada situasi batas dalam hidup. Semua kita yang percaya kepada Tuhan tentu juga mengalami situasi batas dan membiarkan Tuhan yang melaksanakan apa yang menjadi kehendakNya. Iman dan kepercayaanlah yang akan menentukan nasib hidup kita di hadapan Tuhan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari ini, kita merenungkan dua bacaan yang menekankan kekuatan iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Bacaan dari Yesaya dan Injil Matius mengajak kita untuk menyelami arti sebenarnya dari percaya dan bagaimana iman kita dapat membentuk hidup kita. Dalam bacaan dari Yesaya (Yes. 29:17-24), Tuhan menjanjikan pemulihan bagi umat-Nya.

Dia berjanji akan membawa kembali orang-orang yang tersesat dan memberikan penghiburan kepada mereka yang menderita. Janji ini mencerminkan kasih dan perhatian Tuhan yang mendalam terhadap umat-Nya, meskipun mereka telah berpaling dari-Nya. Maka refleksi kita atas nubuat nabi Yesaya ini yakni ketika kita menghadapi tantangan dalam hidup, apakah kita dapat mengingat janji-janji Tuhan? Apakah kita percaya bahwa Tuhan akan memulihkan keadaan kita? Dalam masa-masa sulit, penting untuk mengingat bahwa Tuhan selalu hadir dan siap memberikan pertolongan. 

Iman kita kepada-Nya adalah kekuatan yang mendorong kita untuk terus melangkah maju. Sedangkan dalam Injil Matius (Mat. 9:27-31), kita melihat dua orang buta yang memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan mereka. Mereka berseru, “Ya Tuhan, kami percaya.” Iman mereka yang tulus dan teguh menyentuh hati Yesus, dan Dia pun menyembuhkan mereka sesuai dengan iman mereka. Ini menunjukkan bahwa iman bukan hanya tentang percaya, tetapi juga tentang bertindak berdasarkan kepercayaan tersebut. Kisah kedua orang buta ini memberi kita permenungan: Apakah kita berseru kepada Tuhan dengan iman yang sama? Ketika kita menghadapi kesulitan, apakah kita datang kepada-Nya dengan kepercayaan penuh bahwa Dia dapat menyelesaikan masalah kita? Iman yang sejati mendorong kita untuk tidak hanya berharap, tetapi juga untuk bertindak—baik dalam doa maupun tindakan nyata. Atau bahkan kita mencari kekuatan lain di luar Tuhan?

Hari ini, kita diajak untuk merenungkan seberapa besar iman kita kepada Tuhan. Keyakinan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa kita adalah kunci untuk mengalami pemulihan dan penyembuhan dalam hidup kita. Mari kita berdoa agar Tuhan menguatkan iman kita, sehingga kita dapat berseru dengan penuh keyakinan, “Ya Tuhan, kami percaya,” dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:  setiap kita telah hidup dalam kasih Tuhan lewat iman kita akan Allah lewat pembaptisan kita. Karena di dalam pembaptisan kita diteguhkan sekaligus dimeteraikan oleh Allah Roh Kudus menjadi jemaatNya. Kedua, maka satu-satunya yang menjadi pegangan hidup kita hanyalah Tuhan. Ini bisa terjadi ketika kita hidup oleh iman kita kepada Allah. Ketiga, dan iman itu harus ditunjukkan kepada Tuhan dan sesama lewat seluruh langkah laku hidup kita.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved