Masa Adven 2024

Teks Misa Minggu 8 Desember 2024 Advent II Tahun C Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 8 Desember 2024.Teks misa disiapkan untuk advent II tahun C. Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak teks misa Minggu 8 Desember 2024.Teks misa disiapkan untuk advent II tahun C. Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 8 Desember 2024.

Teks misa disiapkan untuk advent II tahun C.

Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 6 Desember 2024, Belajar dari Dua Orang Buta 

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
  
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
 
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu. 

01. TANDA SALIB DAN SALAM  

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA   

P : Hari ini kita merayakan Minggu Kedua Masa Adven. Oleh bacaan-bacaan suci, kita dihantar untuk mempersiapkan diri menghadapi kedatangan Tuhan. Bacaan pertama, dari KitabBarukh,menyuarakan janji Tuhan bahwa bangsa Israel akan bergembira karena Tuhan telah menyelamatkan mereka. Mereka tidak perlu lagi mengenakan kain perkabungan. Itulah juga pesan bagi kita, bahwa Tuhan akan segera datang menyelamatkan kita.  Dalam bacaan kedua, kitadiingatkan oleh Rasul Paulus untuk hidup suci sehingga kita bisa menyambut kedatangan Tuhan dengan baik. Semoga kita hidup suci dan tidak bercacat menjelang hari Kristus. Seperti Rasul Paulus, kita saling mendoakan agar kita dapat memilih yang baik untuk hidup dan untuk iman kita. Bacaan Injil menggemakan kembali suara kenabian Yohanes Pembaptis. Dia berteriak meminta semua orang untuk bertobat agar dengan hati yang bersih, dapat melihat kedatangan Tuhan. Semua jalan yang berlekak-lekuk harus diratakan, jalan hati yang berkelok-kelok harus diluruskan agar orang dapat dengan jelas melihat datangnya Tuhan. Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan keselamatan ini. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui 
segala dosa,  serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu denganDia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. DOA PEMBUKA  

[TANPA KEMULIAAN] 

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur atas karya keselamatan yang selalu kami alami dalam hidup kami. Ketika kami susah dan tidak berdaya, Engkaulah harapan dan kekuatan kami satu satunya. Semoga hati kami terbuka dan iman kamidiperteguh karena janji-Mu untuk selalu menyelamatkan kami.  Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

06. BACAAN PERTAMA (Bar. 5:1-9) 

L : Bacaan dari Kitab Barukh Hendaklah, hai Yerusalem, menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, dan mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seluruhnya serimu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama ini untuk selamanya: "Damai sejahtera hasil kebenaran" dan "Kemuliaan hasil dari takwa". Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus, dari tempat matahari terbenam hingga ke tempat terbitnya, seraya bersukaria karena Allah telah teringat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan, supaya diratakanlah segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi, dan supaya ditimbuslah sekalian jurang menjadi tanah yang rata, sehingga Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya dan dengan belas kasihan dan kebenaran-Nya. Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

07. MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 126:3) 

TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita,  marilah kita bersukacita. 

Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5.6. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion,  keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,  dan lidah kita dengan sorak-sorai. (Refren) Pada waktu itu  berkatalah orang di antara bangsa-bangsa:  

"TUHAN telah melakukan perkara besar  kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkarabesar kepada kita, maka kita bersukacita. (Refren) 

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. (Refren) 

Orang yang berjalan maju dengan menangis  sambil menabur benih,  pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya.  (Refren) 

08. BACAAN KEDUA (Flp. 1:4-6,8-11)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi Saudara-saudari, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian. Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

09. ALLELUIA (Luk 3:4.6) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. 
U : Alleluia 

10. INJIL (Luk. 3:1-6) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang 
berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

11. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengar Injil tentang Yohanes Pembaptis yang berseru-seru di Padang gurun. Kita akan mendalami dua poin berikut ini untuk kehidupan iman kita.  Pertama, berada dan berteriak di padang gurun. Yohanes disebut hidup di padang gurun. Dia juga memenuhi nubuat nabi Yesaya sebagai suara yang berseru-seru di padang gurun. Mengapa ia harus berada di padang gurun? Kalau padang gurun itu kering dan tak berpenghuni, siapakah yang akan mendengarkan dia berteriak-teriak? Sesungguhnya, pemilihan hidup di padang gurun merupakan sebuah pilihan simbolis. Ia mengajak orang Israel untuk melihat kembali perjalanan nenek moyang mereka melewati padang gurun menuju Tanah Terjanji. Hanya mereka yang bertobat dan tidak bersungut-sungutlah yang akhirnya memasuki Tanah Terjanji. Yang lainnya, termasuk Musa, mati sebelum memasuki Tanah Terjanji. Padang Gurun pun menjadi lambang pertobatan dan kepasrahan total kepada Tuhan.  
Kini kita hidup di zaman yang penuh dengan tantangan iman kita. Kita ibarat berada di padang gurun yang menantang dan membuat kita putus asa. Apa pilihan 
kita? Apakah kita mendengarkan suara Tuhan, termasuk lewat sesama, yang memanggil kita? Ataukah kita hanya bersungut-sungut dan mengeluh ketika kita merasa Tuhan jauh dari kita? Kita diajak untuk bertobat dan memasrahkan hidup kita kepada Tuhan agar kita selalu siap memasuki Tanah Surgawi.  Kedua, meluruskan dan meratakan. Yohanes Pembaptis meneriakkan pesan untuk meluruskan jalan dan meratakan bukit. Tujuannya hanya satu yaitu agar semua orang melihat keselamatan yang dari Tuhan. Bagi kita, ajakan Yohanes ini bermaksud agar kita sungguh-sungguh mempersiapkan hati kita dengan baik dalam menyambut kedatangan Tuhan. Hati dan cara hidup kita yang tidak lurus, kita luruskan. Yang berlekak-lekuk, berbelit-belit harus diratakan. Hanya orang yang lurus hatinya yang dapat merasakan dan melihat Tuhan dengan baik karena hatinya yang jernih dan murni. Ketika kita memiliki hati yang berbelokbelok dan memiliki banyak kepentingan duniawi, kita akan semakin susah merasakan kedatangan Tuhan. Mari kita luruskan hidup kita agar dapatmenyambut kedatangan Tuhan dengan baik.   

12. HENING SEJENAK 

13. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

14. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan meminta kita untuk meluruskan jalan hidup kita agar kita bisa dengan mudah merasakan kedatangan-Nya. Mari kita sampaikan doa-doa permohonan kitakepadaNya:  
P : Semoga orang-orang muda memberikan waktu dan mendengarkan Kabar Gembira keselamatan yang mengajak mereka kepada pertobatan dan kepenuhan hidup. Marilah kita mohon…  
P : Semoga semua yang memimpin dalam masyarakat, senantiasa mengupayakan kebaikan bersama dengan tetap menjunjung tinggi kemanusiaan. Marilah kita mohon… 
P : Semoga semua orang yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan, selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani, agar pelayanan mereka mampu membantu mereka yang sedang menderita dan 
berkekurangan. Marilah kita mohon…  
P : Semoga kita sekalian selalu melibatkan Tuhan ketika kita berada di dalam padang gurun hidup kita, terutama ketika kita merasa putus asa, marah, gagal, kecewa atau sakit. Marilah kita mohon… 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

15. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atauAjakan Berbagi.  

16. DOA PUJIAN  

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]   
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasuh kita. Maka marilah kita berseru: 
Terpujilah Engkau di Surga 

U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan 
keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran 
dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak 
disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: 
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

18A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------------------------------------------------- 
176B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

18B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah 
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. 

Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

19B. DOA KOMUNI BATIN    
Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven. 

20. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-11 

P : Marilah kita bersama-sama, mendoakan Mazmur 34 untuk memuji keagungan Tuhan. Yang membawa Alkitab, kita buka Mazmur 34 dan kita doakan bersama-sama, mulai dengan ayat 2, sampai ayat 11. Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;  puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah;  biarlah orang-orang yang rendah hati  
mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku,  marilah kita bersama-sama  memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari TUHAN,  
lalu Ia menjawab aku,  dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,  maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru,  dan TUHAN mendengar;  Ia menyelamatkan dia  dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah  di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia,  lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah,  betapa baiknya TUHAN itu!  Berbahagialah orang yang berlindung padaNya! Takutlah akan TUHAN,  hai orang-orang-Nya yang kudus,  sebab tidak berkekurangan  
orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan,  tetapi orang-orang yang mencari TUHAN,  tidak kekurangan sesuatupun yang baik. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  Dan sepanjang segala abad, Amin. 

21. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari terkasih, kita sudah mendengarkan ajakan Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan. Mari kita pulang, kita luruskan sikap hidup kita dan juga tutur kata kita sehingga kita juga turut mempersiapkan orang lain untuk menyambut kedatangan Tuhan. 
22. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, semoga Sabda-Mu yang kami renungkan dalam perayaan ini menjadi penuntun hidup kami, agar kami dapat menyambut kedatangan-Mu dengan hati yang bersih dan tulus.  Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

23. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  
U  : Syukur kepada Allah.  

24. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

25. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLOES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved