Masa Adven 2024
Teks Perayaan Misa Adven IV Minggu 22 Desember 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks perayaan misa adven IV Minggu 22 Desember 2024.Teks perayaan misa lengkap renungan harian katolik. Ikuti misa hari Minggu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks perayaan misa adven IV Minggu 22 Desember 2024.
Teks perayaan misa lengkap renungan harian katolik.
Teks perayaan misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Ledalero, Maumere.
Ikuti perayaan misa adven IV dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Katolik Rabu 18 Desember 2024, Dari Roh Kudus
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Dalam Minggu keempat masa Adven ini, melalui mulut nabi Mikha, kita akan mendengarkan berita
tentang kelahiran seorang raja di Betlehem. Betlehem adalah kampung yang terkecil, tetapi dari kampung inilah lahir seorang raja yang akan memerintah Israel. Kelak, di Betlehem, lahirlah Yesus Penebus kita. Yesus datang bukan hanya menunjukkan jalan kepada kita kepada keselamatan, tetapi juga memberikan seluruh diri-Nya bagi penyelamatan kita. Ia akan menggantikan korban persembahan dengan diri-Nya. Kita bersyukur atas rahmat penebusan ini. Kita pun diajak untuk menyiapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Sang Penebus kita ini. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan tentang Maria yang sedang mengandung Yesus yang mengunjungi Elisabeth yang mengandung Yohanes Pembaptis. Pertemuan keduanya juga merupakan
pertemuan kedua putra mereka. Semuanya bergembira, Yohanes Pembaptis juga melonjak kegirangan dalam kandungan Elisabeth. Mari kita dengan penuh kegembiraan menerima kedatangan Tuhan yang kini sudah kian mendekat. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
[TANPA KEMULIAAN]
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas rencana-Mu menyelamatkan kami, yang terselenggara dengan kedatangan Putra-Mu ke dunia. Semoga kami dapat mempersiapkan hati
kami dengan baik sehingga kami dapat dengan gembira menyambut kedatangan-Nya. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan
Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Mi. 5:1-4a)
L : Bacaan dari Kitab Mikha Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu
akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu
selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan
mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm 80:3)
Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19.
Hai gembala Israel, pasanglah telinga, Ya Engkau, yang duduk di atas para kerub,
tampillah bersinar Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan datanglah untuk menyelamatkan kami. (Refren)
Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini, batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu! (Refren)
Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu,
maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. (Refren)
08. BACAAN KEDUA (Ibr. 10:5-10)
L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani Saudara-saudari, ketika masuk ke dunia, Tuhan berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan
kehendak-Mu, ya Allah-Ku." Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Luk 1:38)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku ini adalah hamba Tuhan; * jadilah padaku menurut perkataanmu itu.
U : Alleluia
10. INJIL (Luk. 1:39-45)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan
terlaksana."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Di hari Minggu terakhir sebelum perayaan Natal ini, kita merenungkan bersama tentang kunjungan Maria kepada Elisabet. Kunjungan ini memiliki makna simbolis tertentu. Mari kita dalaminya untuk menimba kekuatan atau teladan bagi iman kita, terutama dalam persiapan kita menyongsong kelahiran Tuhan. Pertama, pertemuan dua generasi. Kisah Injil
menceritakan bahwa Maria, setelah mendengarkan kabar bahwa Elisabet mengandung, mengambil inisiatif untuk mengunjunginya. Maria ingin merasakan kegembiraan Elisabeth dan Zakaria yang sudah lama menantikan kelahiran seorang anak. Maria yang masih muda, mendatangi saudari tuanya untuk berbagi kegembiraan yang sama atas karya agung Allah. Ada banyak hal yang Tuhan buat dalam hidup kita. Jika kita terbuka, kita akan saling mendukung satu sama lain dalam melahirkan kebaikan bagi sesama. Jika Maria dan Elisabeth memiliki Putra dalam kandungan yang kelak akan berguna bagi sesama, maka setiap kita pun dilengkapi Tuhan dengan kebaikan dalam diri kita. Kita perlu saling mendukung agar kebaikan kita
itu menjadi tampak nyata dalam kehidupan kita, sehingga ia berguna bagi sesama kita. Di tengah dunia yang penuh dengan persaingan dan sikap individualis ini, mari kita eratkan relasi kita untuk saling menolong dan mendukung. Kita semua adalah Maria-Maria untuk Elisabeth di zaman kini. Kedua, pertemuan dua orang muda. Pertemuan Maria dan Elisabeth juga merupakan pertemuan kedua buah kandungan mereka yaitu Yohanes Pembaptis dan Yesus. Injil menyatakan bahwa Yohanes melonjak
kegirangan karena mendengar salam Maria. Yohanes gembira karena Ia menjumpai Yesus yang ada dalam kandungan Maria. Dia sudah mengenal Tuhan sejak dalam kandungan. Kisah ini mengajak kita untuk memperkenalkan anakanak atau bayi yang di dalam kandungan kepada Tuhan dan hal-hal rohani. Pengenalan sejak awal kehidupan mereka kepada Tuhan, akan menuntun mereka kepada cinta akan Tuhan. Mereka akan mengenal juga Sabda Tuhan yang kelak akan menuntun mereka. Di masa persiapan perayaan Natal ini, kita ajak anak-anak kita untuk ikut mempersiapkan hati mereka dengan baik; kita kenalkan mereka pada peristiwa Natal agar mereka pun mengenal bahwa ternyata Tuhan datang juga mengunjungi dan berada bersama kita. Semoga demikian. Tuhan memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, meskipun kita tidak layak, Tuhan tetap mendatangi kita. Mari kita ungkapkan kegembiraan hati kita atas rencana keselamatan Tuhan ini dengan membersihkan hati kita. Untuk itu, marilah kita memohonkan bantuan
Tuhan melalui doa-doa permohonan berikut ini:
P : Semoga para bangsa di dunia bisa mengupayakan penyelesaian konflik dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan atau peperangan. Marilah kita mohon…
P : Semoga kerendahan hati Maria yang menerima rencana Tuhan, menginspirasi penghargaan terhadap kaum perempuan dan peranannya di dalam pembangunan dunia dan manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang yang sakit dan menderita, terutama yang terdampak oleh bencana alam, mendapatkan karunia kesembuhan dan penghiburan di dalam penderitaan mereka. Marilah kita mohon…
P : Semoga kita saling menghargai satu sama lain mengingat bahwa semua orang berharga dii mata Tuhan dan memiliki rencana Tuhan dalam dan melalui hidup mereka. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
Kristus Pembawa Damai [Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus Yesus ke dunia untuk menghadirkan kerajaan damai di tengah kita. Maka marilah kita meluhurkan nama-Nya dengan berseru: Sungguh Agung Kristus, Raja Pembawa damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, karena Kristus, Putra-Mu, yang akan datang. Dialah Raja Damai
yang Engkau janjikan bagi umat kesayangan-Mu. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ia mengajar kami: Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut putra-putri Allah. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Sebelum kembali kepada-Mu, Ia meninggalkan damai sejati bagi kami, agar kami senantiasa hidup dan bertumbuh di dalam damai itu. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Kami memuliakan Engkau, pangkal damai sejati bagi kami. Dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], dan dengan seluruh umat-Mu kami
melambungkan kidung pujian dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI.
Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------
176B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.
20. MENDOAKAN MADAH PUJIAN MARIA [Luk. 1:46-55]
Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orangorang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selamalamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah yang mahakuasa, Engkau selalu mengupayakan agar kami semua selamat. Semoga
kami yang menimba kekuatan dari Santapan Sabda dalam perayaan ini, saling meneguhkan dalam iman agar kami semua dapat memperoleh rahmat keselamatan yang Engkau janjikan. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.