Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 29 Desember 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Minggu 29 Desember 2024 lengkap Renungan harian katolik.Teks misa disiapkan untuk Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 29 Desember 2024 lengkap Renungan harian katolik.
Teks misa disiapkan untuk Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf.
Teks misa Pesta Keluarga Kudus disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa keluarga kudus dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Misa Minggu 29 Desember 2024 Pesta Keluarga Kudus Lengkap Renungan Harian Katolik
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari Minggu ini, Gereja mengajak kita semua untuk merayakan Pesta keluarga kudus. Pada malam dan hari Natal, kita merayakan kehadiran Yesus ke dalam dunia, untuk menebus dosa-dosa kita. Yesus hadir dalam satu keluarga yaitu keluarga Yusuf dan Maria. Untuk itu, perayaan hari ini pun disebut sebagai Pesta Keluarga Kudus, yang mengingatkan kita bahwa Yesus hadir di dalam keluarga dan menguduskan keluarga Yusuf dan Maria. Pada saat yang sama, Gereja juga mengajak kita sekalian untuk menyadari bahwa Tuhan hadir dalam keluarga-keluarga kita. Tuhanlah yang mempertemukan suami-istri, bapak dan ibu. Tuhan pula yang mempercayakan buah hati ke dalam keluarga itu. Dengan kata lain, keluarga tidak pernah berjalan sendirian. Tuhan hadir dan tinggal di dalam keluarga kita semua. Itulah natal yang sesungguhnya. Perayaan ini pun mengingatkan kita untuk melihat lagi situasi dalam keluarga kita. Apakah kita menyadari kehadiran Tuhan dalam keluarga kita? Bagaimana kita mengupayakan agar anggota keluarga kita menyadari kehadiran Tuhan? Mungkin kita putus asa dan melihat bahwa Tuhan tidak ada dalam keluarga kita. Namun, sesungguhnya Tuhan sedang berjuang bersama kita sekalian. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang mempertemukan keluargakeluarga dan kita sekalian di tempat ini, marilah kita mengakui kesalahan dan dosa kita, agar kita layak mengikuti perayaan kudus ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas kehadiran Putra-Mu di tengah dunia dan dalam keluarga kudus Nazareth. Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga di tengah situasi dunia yang amat menantang ini, kami mampu merasakan kehadiran-Mu yang meneguhkan kami dan keluarga kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita sekarang membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan, sumber hidup kita, agar kita mampu menghadirkan-Nya di dalam keluarga kita sekalian.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07 BACAAN PERTAMA (1Sam. 1:20-22,24-28)
L : Bacaan dari Kitab Pertama Samuel Setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN." Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada TUHAN. Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebabkatanya kepada suaminya: "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya." Setelahperempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli; lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari padaNya. Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN;
seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (128:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, Yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya Mzm. 128:1-2,3,4-5.
Berbahagialah setiap orang takwa kepada TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! (Refren)
Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu! (Refren)
Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 3:1-2,21-24)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes.
Saudara-saudari, lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita
adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari padaNya, karena kita menuruti segalaperintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu:supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihisesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menurutisegala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Kol. 3:15a,16a)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu,* semoga Sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 2:41-52)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakanNya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibuNya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan kisah satu-satunya dalam Injil yang berbicara tentang Keluarga Kudus Nazareth secara utuh, khususnya ketika Yesus sudah beranjak dewasa. Di dalamnya digambarkan momen orangtua mencari dan menemukan kembali anak mereka. Kita refleksikan satu dua hal dari kisah ini untuk kehidupan iman dan keluarga kita. Pertama, orangtua dan tanggungjawab kehidupan iman anak. Dalam Injil diceritakan bahwa Keluarga Kudus Nazaret melakukan kewajiban ziarah ke Yerusalem pada hari raya. Tidak disebutkan hari raya apa, namun mereka diwajibkan untuk berziarah setidak-tidaknya untuk merayakan tiga dari tujuh pesta besar keagamaan Yahudi. Ziarah ini terjadi karena hanya ada satu Bait Allah di seluruh Israel yaitu di Yerusalem. Itulah sebabnya, semua orang terutama lelaki dewasa, diwajibkan mengunjungi Yerusalem. Kita pun bisa mengerti perjuangan keluarga Nazaret karena jarak antara Nazaret dan Yerusalem sangat jauh (diperkirakan mencapai 140 km). Namun demikian, mereka tidak menyerah. Yesus pun diperkenalkan kepada hal-hal keagamaan ini yang memang membutuhkan perjuangan. Apa yang diperbuat oleh keluarga Kudus Nazaret ini bisa menjadi teladan bagi kita dalam membangun iman keluarga dan iman anak. Di zaman kini, keluarga keluarga mendapatkan tantangan yang amat berat dalam kehidupan berkeluarga. Kemajuan teknologi digital yang mencengangkan, membuat banyak orang melupakan kebiasaan berdoa dan kegiatan-kegiatan rohani lainnya yang dirasakan kurang menarik lagi. Situasi ini bisa membuat keluarga terutama orangtua menjadi putus asa atau tidak peduli dengan kehidupan iman dalam keluarga atau kehidupan iman anak. Kita diajak untuk kembali memperhatikan hal ini. Kita bisa berdoa bersama dalam keluarga dan memperkenalkan anak-anak dengan hal-hal rohani. Kita ajak anak-anak kita untuk berdoa. Kadangkala kita juga mesti mengajak pasangan kita (suami atau istri) untuk berdoa. Keluarga hanya akan bisa bertahan kalau keluarga itu mendekatkan diri kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang mempersatukan suami dan istri. Keluarga yang berdoa bersama akan bertahan bersama melewati tantangan hidup. Kedua, orangtua dan anak yang hilang. Injil menceritakan dengan amat jelas bahwa Yesus ketinggalan di Yerusalem. Ketika pulang dari perayaan, masing-masing mengira bahwa Yesus bisa berada di antara rombongan anak-anak yang berjalan di depan, atau pada rombongan ibu-ibu yang menyusul anak-anak atau pada rombongan bapak-bapak yang berjalan bagian paling belakang. Yusuf dan Maria baru mengetahui bahwa Yesus tertinggal ketika mereka berupaya mencari-Nya. Mereka tidak saling mempersalahkan satu sama lain, tetapi dengan tekun mencari-Nya. Mereka harus kembali ke Yerusalem dengan harapan akan menemukan Yesus. Tentu mereka kelelahan tetapi demi menemukan anak, mereka berkorban. Ternyata, baru pada hari ketiga mereka menemukan Yesus. Kisah ini mengajarkan keluarga-keluarga kita untuk saling mencari untuk bersatu. Kadangkala kesibukan harian kita membuat kita melupakan satu sama lain. Dunia kita yang fokus pada ekonomi, membuat kita kelelahan ketika kita berjumpa di rumah. Kita kurang memiliki waktu bersama dalam keluarga. Kalau pun waktu bersama itu ada, bisa jadi semua kita sibuk dengan urusan masing-masing. Anak-anak kita pun hilang dari kita karena mereka sibuk dengan urusan dunia online. Mereka lebih aktif di dunia online daripada berada bersama keluarga. Semoga keluargakeluarga kita dan kita semua kembali menemukan cara untuk bersatu, berbincang bersama, makan bersama dan tertawa bersama-sama. Kebersamaan dalam keluarga akan menyatukan keluarga itu sendiri dan akan membuat keluarga saling mengenal dengan baik. Semoga Tuhan menguatkan niat keluargakeluarga terutama yang sekarang sedang berada dalam situasi sulit untuk saling mencari, saling memaafkan dan saling membangun lagi. Tuhan memberkati.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari, sebagai satu keluarga besar, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kita:
P : Bagi Gereja Kristus. Kita berdoa bagi Gereja agar berkembang menjadi keluarga besar yang dilandasi oleh cinta kasih dan persaudaraan. Marilah kita mohon….
P : Bagi para bapak dan ibu. Kita mohonkan kepada Tuhan agar para bapak dan ibu sanggup bertahan menghadapi berbagai kesulitan, dalam usaha mendidik dan memenuhi kepentingan hidup dan masa depan anak-anak mereka. Semoga para suami-istri tetap memelihara ikatan cinta kasih dan kesetiaan satu sama lain. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang muda. Semoga orang muda kita tetap setia akan nilai-nilai Injil di tengah arus zaman yang amat pesat ini. Semoga mereka membangun pandangan hidup dan sikap pribadi untuk mempersiapkan masa depan dengan bebas dan bertanggung jawab. Marilah kita mohon…
P : Semoga orangtua tunggal tidak merasa sendirian dalam membesarkan anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Dan semoga anak-anak yang ditelantarkan mendapatkan kasih sayang dari semua orang di sekitarnya. Marilah kita mohon…
P : Bagi keluarga kita masing-masing. Kita mohon berkat Tuhan agar dengan tuntunan-Nya dan teladan Keluarga Kudus Nazaret, kita selalu membangun niat-niat yang baik untuk menciptakan suasana rumah yang beriman, akrab, terbuka, dan penuh kasih. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah, Bapa yang mahabaik, demikianlah permohonan yang kami sampaikan kepada-Mu sebagai ungkapan harapan dan cita-cita kami akan keluarga bahagia seperti yang Engkau kehendaki. Berkenanlah mengabulkannya, ya Bapa, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada SyukurKepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, Sang Juru selamat kita, telah lahir. Ia hidup dan tinggal di dalam Keluarga Kudus Nazaret. Bersama Keluarga Kudus ini, mari kita memuji dan memuliakan Allah, dengan berseru: Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Allah, Bapa, kami memuji Engkau dan meluhurkan nama-Mu, karena Engkau berkenan memercayakan keluarga Nazaret untuk mendidik dan membesarkan Yesus Kristus, Putra-Mu sendiri. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Dia mau hidup di dalam keluarga sederhana yang menjadi gambaran umat Allah yang sejati bagi kami. Dengan demikian Engkau menguduskan keluargakeluarga kami juga. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi pusat kehidupan rumah tangga kami. Dialah yang menaungi kami, mempersatukan, memberi kedamaian, cinta kasih, dan kegembiraan bagi keluarga kami. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Kehadiran-Nya menampakkan Allah-Beserta-Kami, dan menjadi berkat melimpah bagi keluarga kami. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Allah Bapa kami, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu yang sesuai, misalnya Santo Yosef Yang Menjaga]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Heningsejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------
176B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Natal.
20. DOA PENYERAHAN KELUARGA KEPADA TUHAN YESUS
(Satu orang peserta dapat membawakan doa berikut ini mewakil keluarga) Tuhan Yesus, Engkau menguduskan hidup berkeluarga dengan hidup sendiri dalam keluarga Santo Yusuf di
Nazaret. Kami semua berkumpul di hadapan-Mu untuk membaharui penyerahan seluruh keluarga kami kepada-Mu, raja dan pusat segala hati. Kami mohon, tinggallah di rumah kami dan kuasailah kami. Ya Yesus Kristus, semoga kami hidup menurut pedoman injil-Mu, rukun, bijaksana, sederhana, dengan sayang menyayangi, dengan hormat-menghormati, tolong menolong dengan senang hati. Berilah supaya keramahan dan cinta kasih, semangat pengorbanan, kerajinan, dan penghasilan yang cukup selalu berada dalam keluarga kami. Semoga keluarga kami dapat menjadi garam dan terang bagi keluarga-keluarga di sekitar kami. Berkatilah kami agar janganlah seorang di antara kami menjauh dari pada-Mu, satu-satunya sumber kebahagiaan kami. Dikau kami puji bersama Bapa dan Roh Kudus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Bapak Kami.... Salam Maria... Kemuliaan...
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Yesus memilih hidup di dalam keluarga sederhana,
keluarga Maria dan Yusuf. Yesus menjadi pusat Keluarga Kudus itu. Maka dari itu, kita hendaknya senantiasa menyadari kehadiran-Nya di dalam keluarga kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Bapa, Engkau sudah menyegarkan kami dengan santapan Sabda Ilahi. Semoga kami senantiasa mengikuti teladan hidup Keluarga Kudus Nazaret. Bantulah kami untuk senantiasa menyadari kehadiran-Mu di dalam pekerjaan dan di dalam keluarga kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Jadwal Misa Hari Minggu Agustus 2025 di Gereja Paroki Santo Yosef Mautapaga Ende |
![]() |
---|
Teks Misa Minggu 10 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Teks Misa Sore Minggu 3 Agustus 2025 Hari Biasa Pekan XVIII |
![]() |
---|
Teks Misa Hari Minggu 3 Agustus 2025 Pekan Biasa XVIII tahun C |
![]() |
---|
Teks Misa Minggu 3 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.