Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu 5 Januari 2025 Perayaan Penampakan Tuhan Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa hari Minggu 5 Januari 2025.Teks misa hari minggu disiapkan untuk perayaan penampakan Tuhan lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari Minggu 5 Januari 2025.
Teks misa hari minggu disiapkan untuk perayaan penampakan Tuhan lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 4 Januari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari Minggu ini, Gereja merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Kita sering mengenal Hari Raya ini dengan nama Pesta Tiga Raja. Gereja mengajak kita untuk kembali melihat fokus utama ini pada Tuhan Yesus yang lahir dan kini menampakkan diriNya kepada dunia yang lebih luas, dan karenanya disebut dengan Hari Raya Penampakan Tuhan. Dia tidak hanya lahir bagi Israel namun bagi semua bangsa. Bacaan pertama dan kedua yang akan kita dengarkan sebentar berbicara tentang bagaimana Tuhan menampakkan diri-Nya kepada umat manusia. Dalam bacaan pertama, Tuhan tampak sebagai terang kemuliaan, yang menuntun orang yang melihatnya kepada kelimpahan hidup. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan bagaimana Rasul Paulus memberikan kesaksian bagaimana Tuhan menampakkan diri kepadanya dan membuatnya menjadi pewarta Sabda Allah yang luar biasa. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan kisah orang-orang Majus yang datang menyembah Yesus. Mereka dituntun oleh bintang yang mereka lihat di Timur. Marilah kita siapkan hati kita untuk merayakan perayaan keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya hati kita kian layak untuk mendengarkan dan meresapkan Sabda Tuhan.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang mahamulia, pada hari ini dengan bimbingan bintang, Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa. Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dalam iman, kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan. Bimbinglah kami selalu
supaya dapat merasakan kehadiran-Mu dan mampu melihat kemuliaan-Mu dalam hidup kami setiap hari.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan, agar kita memiliki pedoman iman dalam hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 60:1-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan
berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsabangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (72:11)
Kiranya segala bangsa menyembah Engkau, ya Tuhan
Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13.
Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! (Refren)
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! (Refren)
Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya,
dan segala bangsa menjadi hambanya! (Refren)
Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ef. 3:2-3a,5-6)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus Saudara-saudari, kamu telah mendengar tentang
tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, yang pada zaman angkatanangkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak
anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya
yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan
anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat 2:2)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kami telah melihat bintang-Nya di Timur, * dan kami datang untuk menyembah Dia.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 2:1-12)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orangorang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanyatanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia
beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, menggembalakan umat-Ku Israel." yang akan Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orangorang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata
raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang orang majus dari Timur yang datang menemui Yesus yang lahir dengan petunjuk bintang. Kita dalami dua hal berikut ini yaitu tentang siapa itu orang majus dan mengapa mereka melihat petunjuk bintang? Pertama, Orang Majus. Kata majus diterjemahkan dari kata Yunani magos, memiliki arti sebagai pesulap (magician), peramal, orang bijak atau sarjana. Dari kata ini kemudian muncul kata magic. Karena itu, orang majus adalah orang yang memiliki kemampuan lebih atau yang terpelajar. Mereka memakai kemampuan mereka untuk mengetahui hal-hal yang lebih dalam. Oleh kemampuan mereka itu, maka mereka mengetahui tentang kelahiran Yesus, Raja Israel. Karena itulah mereka datang membawa hadiah emas, kemenyan dan mur sebagai tanda penghargaan tertinggi bagi Raja Israel ini..
Kisah ini mengajak kita untuk mencoba menemukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita dan memberikan penghargaan yang selayaknya bagi-Nya. Dalam hal iman, orang yang bijak (majus) adalah orang yang selalu berupaya mencari dan menemukan Tuhan dalam setiap kegiatannya.Orang majus juga adalah orang yang selalu menempatkan Tuhan sebagai hal yang utama dalam hidupnya. Sama seperti orang majus yang berjalan jauh mencari Tuhan, kita pun diajak untuk senantiasa mengarahkan hidup kita kepada Tuhan. Dia akan menuntun kita kepada-Nya. Kedua, bintang. Kisah injil menyatakan bahwa orang majus itu melihat bintang-Nya di timur. Orang-orang majus ini pasti orang terpelajar dan karenanya tahu akan ilmu perbintangan. Mereka pasti melihat tanda tertentu dari kemunculan bintang di timur, yang mengarahkan mereka pada kesimpulan bahwa pasti ada seorang raja lahir di wilayah Yehuda. Tidak mudah untuk menempuh perjalanan dari Timur ke Yehuda di masa itu.
Pasti mereka melakukannya dalam satu rombongan besar. Sayangnya, mereka tidak tahu pasti akan keberadaan Sang Raja itu. Berkat berbagai usaha, termasuk bertanya kepada orang-orang di Yerusalem, mereka pun akhirnya bisa bertemu dengan Yesus, Sang Raja yang lahir di Betlehem. Kita semua diajak juga untuk melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Tanda-tanda itu tidak perlu yang besar-besar. Tuhan pasti selalu memberikan tanda bahwa Dia sedang hadir dalam hidup dan perjuangan kita. Dia sedang menampakkan diri-Nya kepada kita. Apakah kita merasakan dan melihat kehadiran-Nya? Kadangkala, kita cukup sibuk dengan diri kita sehingga kita tidak menyadari kehadiran-Nya. Kadangkala pula kita mengharapkan kehadiran-Nya sesuai dengan keinginan kita; padahal kadangkala Tuhan hadir dalam hal atau kesempatan yang tidak kita duga. Semoga di awal Tahun Yang Baru ini, kita bisa mulai membuka hati kita untuk melihat tanda-tanda kehadiran-Nya yang selalu menyertai hidup kita. Dia Immanuel, Allah-beserta-kita. Semoga kita mampu merasakan tanda-tanda kehadiran-Nya dalam hidup dan perjuangan kita.
13. HENING SEJENAK
14 SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan, Sabda Allah yang telah kita dengar memperkuat keyakinan kita akan belas kasih Allah Karena itu, dengan penuh kepercayaan, marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kepada Allah Bapa kita:
P : Bagi para pewarta iman. Kita mendoakan para misionaris, katekis, Pembina iman, dan pemuka umat. Semoga mereka sanggup mewartakan iman dengan setia dan konsekuen agar kerasulan mereka berhasil baik. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga mereka bersikap rendah hati dalam melayani dan mengabdi bagi kepentingan orang banyak. Semoga mereka tetap berusaha mencari dan menemukan
kebijaksanaan dan cinta kasih sebagai landasan utama. Marilah kita mohon…
P : Semoga mereka yang secara diam-diam meninggalkan Gereja, kembali menemukan cahaya keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Marilah kita mohon…
P : Semoga kita sekalian selalu membuka hati kita terhadap tanda-tanda kehadiran Tuhan di dalam hidup kita yang mengantar kita dan sesama untuk lebih dekat kepada-Nya. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita memuji dan memuliakan Allah, karena begitu besar kasih setiaNya. Ia telah menganugerahkan Putra-Nya yang tunggal sebagai Cahaya bagi dunia. Oleh sebab itu,
marilah kita berseru kepada-Nya: Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Allah Bapa surgawi, Yesus Kristus adalah Cahaya sejati yang bersinar di tengah kegelapan dan menerangi bangsa-bangsa yang diam di dalamnya. Semua orang yang menyambut Dia, Engkau angkat menjadi warga Kerajaan SUrga. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Bangsa-bangsa akan berjalan dalam terang-Nya dan menggabungkan diri berarak menuju Cahaya Abadi. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Orang-orang buta disembuhkan-Nya, sehingga dapat menyaksikan indahnya karya-Mu, terlebih dapat bertatap muka dengan Kristus, Sang Cahaya sejati. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Ia senantiasa menyertai Gereja-Nya, sehingga kami hidup dalam terang Sabda dan karya-Nya, serta menjadi tanda kehadiran-Nya yang menyelamatkan. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Allah Bapa yang mahabaik, bersama Bunda Maria yang dengan penuh iman memuliakan Engkau, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur yang sesuai]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -----------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Natal.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Juru selamat telah datang ke dunia dan menampakkan diri-Nya kepada bangsa-bangsa dari berbagai suku dan bahasa. Ia datang sebagai manusia, supaya Diri-Nya dan pola hidup-Nya menjadi pola hidup manusia. Jalan hidupNya harus menjadi jalan hidup manusia. Kita sudah berjumpa dengan Yesus, bahkan sudah mengenalNya. Mari kita menempuh jalan hidup baru, yaitu jalan cinta kasih kepada Allah dan kepada sesama.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, kami bersyukur atas anugerah yang Engkau berikan untuk menghidupkan kami, yaitu Yesus Putra-Mu, Sabda yang menjadi manusia. Dengan terang surgawi, berjalanlah selalu di depan kami, agar kami dituntun kepada keselamatan. Semoga seluruh dunia menikmati kehangatan cinta.Mu dan menemukan kesembuhan dan keselamatan di dalam-Nya.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. PENGUMUMAN PASKAH DAN PESTA-PESTA YANG
BERUBAH TANGGALNYA
[teks lihat pada Lampiran]
Pada hari Penampakan Tuhan, untuk memelihara praktek kuno Gereja Kudus, setelah Injil dinyanyikan, diakon atau solis mengumumkan dari mimbar, pesta-pesta yang berubah tanggalnya sepanjang tahun ini dengan rumusan berikut:
Hendaknya kalian ketahui, saudara-saudari terkasih, bahwa setelah kita bersukacita pada Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, dan karena belaskasih Allah, maka dengan sukacita, kami memaklumkan Kebangkitan Penyelamat kita.
Pada tanggal 5 Maret 2025, hari Rabu Abu dan mulailah puasa. Empat puluh hari yang amat suci.
Pada tanggal 20 April 2025, Paskah Kudus Tuhan kita Yesus Kristus yang kita rayakan dengan gembira.
Pada tanggal 29 Mei 2025, akan dirayakan Kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada tanggal 8 Juni 2025 pesta Pentakosta Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada tanggal 22 Juni 2025, pesta Tubuh dan Darah Kristus yang amat kudus.
Pada tanggal 30 November 2025, Minggu Pertama Adven Tuhan kita Yesus Kristus yang kepada-Nya hormat dan
kemuliaan sepanjang segala masa. Amin.
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Teks Misa Hari Minggu 5 Januari 2025
Perayaan Penampakan Tuhan
Misa Minggu 5 Januari 2025
Tribun Flores.com
Injil Katolik Sabtu 4 Januari 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Sabtu 4 Januari 2025, Pesta Fakultatif Beata Elisabeth Bayley Anna Seton Janda |
![]() |
---|
Peringatan Santo dan Santa Pelindung Sabtu 4 Januari 2025 |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Sabtu 4 Januari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Sabtu 4 Januari 2025 Masa Dalam Oktaf Natal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.