Unika Santu Paulus Ruteng
Kemenkes Dorong Unika St. Paulus Ruteng Jemput Peluang Pembangunan Nasional di Bidang Kesehatan
Kementerian Kesehatan mendorong Unika St Paulus Ruteng untuk menjemput peluang rencana pembangunan pemerintah Indonesia di bidang kesehatan.
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Staf Khusus Kementerian Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Tranformasi Ronaldus Mujur mendorong Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santo Paulus Ruteng untuk menjemput peluang rencana pembangunan pemerintah Indonesia di bidang kesehatan.
"Semoga Unika St. Paulus Ruteng bisa mengupdate dan menjemput peluang ini," papar Ronaldus Mujur, saat memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Fakultas Kesehatan Unika St Paulus Ruteng di Aula Gut lantai lima, Sabtu, 4 Januari 2025.
Ronaldus menjelaskan bahwa Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.
Ia menyebutkan Kemenkes akan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan pada 515 rumah sakit, 7.230 puskesmas, 85.000 pustu di desa dan kelurahan, 300.000 pelayanan posyandu di dusun dan RT, serta melakukan kegiatan pelayanan kunjungan rumah kurang lebih 273,5 juta penduduk.
Baca juga: Unika St. Paulus Ruteng Dukung Transformasi Kesehatan Nasional yang Tangguh & Berkelanjutan
Selain itu untuk menunjang efektivitas pelayanan kesehatan yang produktif dan militan, Ronaldus menekankan tentang pentingnya perluasan sumber daya manusia bagi tenaga kesehatan.
"Kita masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan selain bidan dan perawat. Dokter dan Tenaga spesialis masih begitu banyak kurang, termasuk spesialis Keperawatan," ujar Ronaldus.
Ronaldus membeberkan data yang dirilis Kemenkes terkait kekurangan nakes berjumlah 7.552 untuk mengisi kekosongan di puskesmas.
"Puskesmas belum memiliki jumlah sesuai standar 9 jenis tenaga kesehatan. Ada 71 % puskesmas di DTPK belum memiliki jumlah sesuai standar tersebut,"papar anak muda asal Cancar Manggarai, NTT itu.
Baca juga: Mahasiswa HMPS PBSI Unika Ruteng Gelar Kegiatan PKM di Gereja Stasi Ketang
Lanjutnya, Kemenkes juga masih membutuhkan 1.053 dokter spesialis untuk mengisi kekosongan di seluruh provinsi di Indonesia.
"Kemenkes bekerjasama dengan Menteri Keuangan RI berkomitmen untuk siap menerima dokter spesialis di berbagai rumah sakit. Kami fokus kepada putra-putri daerah,"tambahnya.
Staf Khusus Kemenkes itu menyarankan agar Unika St Paulus Ruteng mulai merencanakan program studi (prodi) yang belum dimiliki. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kesehatan spesialis di berbagai pelayanan Kesehatan.
"Jika bisa, Unika St Paulus Ruteng harus memikirkan dari sekarang prodi-prodi tersebut, khususnya Prodi Farmasi dan Spesialis Keperawatan,"kata Ronaldus.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unika St. Paulus Ruteng, RD. Dr. Manfred Habur menyampaikan harapan besar bahwa sebagai komunitas akademis, Fakultas Ilmu Kesehatan Unika Santu Paulus Ruteng siap menjemput peluang pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan.
"FIKes Unika Ruteng dipanggil menjadi agen perubahan yang terus belajar dan berinovasi. Sebagai komunitas yang kolaboratif, Unika Santu Paulus Ruteng siap ditantang untuk berkolaborasi dengan banyak pihak", tandas RD. Dr. Manfred Habur.
Penulis; Hardy Sungkang, Dosen Fakultas Kesehatan Unika St Paulus Ruteng
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.