Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 4 Januari 2025, Apa yang Kamu Cari?

Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 4 Januari 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu Apa yang Kamu Cari?.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 4 Januari 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu Apa yang Kamu Cari?. 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 4 Januari 2025.

Tema renungan harian Katolik yaitu Apa yang Kamu Cari?.

Renungan harian katolik disiapkan untuk masa oktaf Natal oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu Januari 2025 Pesta Penampakan Tuhan

 

Sabtu 4 Januari 2025, Kalender Liturgi Sabtu 4 Januari 2025 merupakan Hari Sabtu Imam, Beata Elisabeth Bayley Anna Seton, Janda, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 4 Januari 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama 1 Yohanes 3:7-10

"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya.

Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 98:1,7-8,9

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.

Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil Ibrani 1:1-2

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil Yohanes 1:35-42

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."

Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus.

Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?”

Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.

Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya,”Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”

Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Pertanyaan “Apa yang kamu cari?” mengandung arti nilai pada motivasi kita dalam mencari tujuan hidup kita atau secara khusus Tuhan. Banyak diantara kita mencari Tuhan hanya karena ingin memenuhi kebutuhan kita semata. Maka sebenarnya kita perlu mencari Tuhan dengan satu motivasi yang benar baik di hadapan manusia terlebih di hadap Tuhan sendiri.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Tema "Apa yang kamu cari?" mengajak kita untuk merenungkan motivasi dan tujuan dalam hidup kita sebagai pengikut Kristus. Dalam bacaan Injil, Yesus menanyakan pertanyaan ini kepada dua murid Yohanes yang mengikuti-Nya. Pertanyaan ini bukan hanya sekadar untuk mengetahui apa yang mereka inginkan, tetapi juga untuk mengajak mereka merenungkan lebih dalam tentang pencarian spiritual mereka. Dalam bacaan I (1 Yoh. 3:7-10) ini, Santo Yohanes menekankan pentingnya hidup dalam kebenaran dan kasih. Ia mengingatkan kita bahwa sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan menjauhi dosa.

Yohanes menegaskan bahwa tindakan kita mencerminkan identitas kita sebagai anak-anak Allah. Jika kita hidup dalam kebenaran, kita akan menunjukkan bahwa kita adalah milik-Nya. Ini mengajak kita untuk merenungkan apakah hidup kita mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus dalam setiap aspek kehidupan kita. Sedangkan dalam Injil (Yoh. 1:35-42), Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus kepada murid-muridnya dengan menyebut-Nya "Anak Domba Allah." Ketika Yesus melihat mereka mengikuti-Nya, Ia bertanya, "Apa yang kamu cari?" Pertanyaan ini mengundang mereka untuk merenungkan motivasi mereka dalam mengikuti-Nya.

Murid-murid tersebut menjawab dengan pertanyaan lain, "Di manakah Engkau tinggal?" Ini menunjukkan kerinduan mereka untuk lebih mengenal Yesus dan mengalami kehadiran-Nya secara langsung. Yesus mengundang mereka untuk datang dan melihat, yang merupakan langkah awal dalam perjalanan pemuridan mereka. Dalam konteks ini, kita diingatkan bahwa mengikuti Yesus bukan hanya tentang mengetahui informasi tentang-Nya, tetapi juga tentang mengalami hubungan yang intim dengan-Nya.

Andreas, salah satu murid yang mengikuti Yesus, segera membagikan pengalaman ini kepada saudaranya, Simon Petrus, menunjukkan bahwa pertemuan dengan Kristus harus menghasilkan kesaksian dan penginjilan kepada orang lain. Permenungan kita: Apa yang kita cari?: Pertanyaan Yesus mengajak kita untuk merenungkan tujuan dan motivasi kita dalam hidup. Apakah kita mencari kebahagiaan, pengakuan, atau hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan? Hidup dalam Kebenaran: Bacaan I mengingatkan kita untuk hidup sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak Allah. Apakah tindakan kita mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus? Kesaksian dan Pemuridan: Seperti Andreas, kita dipanggil untuk membagikan pengalaman kita dengan Kristus kepada orang lain. Bagaimana kita dapat menjadi saksi kasih Allah di tengah masyarakat?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Mari kita kuatkan komitmen untuk menjawab pertanyaan Yesus dalam hidup kita “Apa yang kamu cari? Kedua, dengan percaya kepada-Nya, mari kita hidup dalam kebenaran dan kasih, serta menjadi saksi bagi dunia akan pengorbanan-Nya yang membawa keselamatan. Ketiga, semoga kita selalu siap untuk menjawab panggilan-Nya dan mewujudkan kasih Allah di mana pun kita berada.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved