Breaking News

Wisata di Ngada

6 Destinasi Wisata Kampung Adat di Ngada NTT, Selain Kampung Bena

Kabupaten Ngada tak hanya memiliki panorama alam yang indah. Kabupaten yang terkenal dengan suhu dingin itu juga kaya warisan budayanya.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
DESTINASI- Kampung Bena, daya tarik wisata Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA- Kabupaten Ngada tak hanya memiliki panorama alam yang indah. Kabupaten yang terkenal dengan suhu dingin itu juga kaya akan warisan budaya yaitu kampung adat.

Bagi sebagian besar pengunjung mengenal Ngada dari Gunung Inerie dan Kampung Bena. Ternyata selain Bena, ada sejumlah kampung adat di Ngada yang menarik untuk dikunjungi.

Uniknya beberapa kampung adat ini memiliki arsitektur yang khas dan mirip. Kampung-kampung itu berada di sekitar kaki Gunung Inerie. 

Baca juga: 54 Tempat Wisata Religi Katolik di Pulau Flores dari Ujung Barat hingga Timur

 

 

Dilansir dari laman resmi portal.ngadakab.go.id ada empat destinasi wisata kampung adat di Ngada yang sayang untuk dilewatkan:

1. Kampung Bela

Kampung Bela berada tepat di sisi timur kaki Bukit Watunariwowo Sehingga kelihatan jelas saat kita berada di atas bukit itu. 

Di kampung ini ada jajaran rumah tradisional yang mengitari halamn kampung. Halaman kampung ini biasa dipakai untuk aktivitas warga kampung seperti menjemur hasil kebun hingga tempat bermain sejumlah permainan tradisional.

2.  Kampung Luba

Kampung  Luba letaknya tak jauh dari Kampung Bena dan termasuk wilayah Desa Tiworiwu.  Kampung tradisional ini berada di lereng yang cukup miring sehingga struktur kampung berundak-undak dengan latar Gunung Inerie. 

Baca juga: Wae Rebo, Kampung Tradisional Terindah di Ketinggian 1.200 Mdpl Pulau Flores NTT

Kampung Luba memiliki 17 rumah adat. Kampung ini kerap jadi ‘pelarian’ bagi pejalan asing yang mendamba suasana sepi dan bersahaja, jauh dari kesan turistik. 

3. Kampung Bena

Kampung Adat Bena diperkirakan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Pesona kampung zaman batu ini berdiri di sebelah timur kaki Gunung Inerie sekitar 785 di atas permukaan air laut di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere.

Wisatawan harus menempuh jarak sekitar 22 kilometer sebelah selatan dari Kota Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Nagda.

Berada di puncak bukit dengan latar Gunung Inerie membuat suasana kampung semakin eksotis. Dengan luas wilayah Kampung Bena kurang lebih 3 hektar dan sekilas menyerupai perahu.

Arsitektur bangunan rumah yang sangat sederhana disebut Sa'o. Kampung Adat Bena imemiliki keunikan dalam bentuk kepercayaan.

4. Kampung Tololela

Kampung Tololela adalah kampung tradisional yang letaknya yang tersembunyi dan kerap didatangi dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak. 

Meskipun cuma 1 km dari Gurusina, namun lokasinya yang di ketinggian memisahkannya dari hiruk pikuk. Secara administratif Tololela terletak di Desa Manubhara, Kecamatan Inerie. 

Warganya setia menjaga budaya dan tradisi, termasuk melestarikan penggunaan alat musik tradisional dari bambu, Bombardom, dari generasi ke generasi. Bombardom ini membuat nama Tololela tersohor kemana-mana.

5. Kampung Maghilewa

Kampung Maghilewa sudah ada berabad-abad di selatan Gunung Inerie. Jika datang dari kota Bajawa, perjalanan ke kampung tradisional ini agak mirip dengan perjalanan ke Waerebo, bergerak dari pegunungan lantas turun ke tepian pantai, kemudian naik lagi menanjaki pegunungan. 

Maghilewa subur akan tanaman komoditi seperti cengkeh, vanili, kakao, pala. Saat ini kampung tersusun atas deretan 26 
buah rumah adat yang mengelilingi halaman luas berundak-undak seperti terasering sawah di Bali. 

Maghilewa punya catatan istimewa juga karena di kampung ini menjadi cikal bakal gereja dan sekolah tertua di wilayah selatan Ngada. 

6. Kampung Watu

Di sebelah barat kaki Gunung Inerie ada Kampung Watu. Kampung tradisional ini yang layak untuk dikunjungi karena merupakan kampung tradisional tertinggi dan terdekat dengan puncak Inerie. 

Itulah sebabnya wilayah ini memakai nama Inerie sebagai nama desa dan kecamatan sekaligus. 

7. Kampung Belaraghi

Butuh waktu 1 1/2 jam berkendara untuk melibas jarak sejauh 45 km dari kota Bajawa ke arah barat, dekat tapal 
batas Kabupaten Manggarai Timur, mengarah ke Keligejo-Aimere, di sana bertahta Belaraghi. 

Dari model bangunan dan pola kampung, Belaraghi sama seperti kampung tradisional yang lain Ngada. Tapi letaknya, paling jauh dari jalan raya. Tapi jangan kuatir, sudah ada jalan setapak dari beton menuju ke Belaraghi untuk dilalui kendaraan. 

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved