Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Ini Minggu 19 Januari 2025 Pekan Biasa II Tahun C
Mari simak teks misa hari ini Minggu 19 Januari 2025. Teks misa hari ini minggu lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan Injil tentang Yesus yang mengubah air menjadi anggur. Mari kita ambil satu dua poin untuk kita dalami dan kita ambil pesannya untuk kehidupan iman kita. Pertama, kerja sama dengan sesama. Ada banyak orang yang terlibat dalam peristiwa ini. Ketika anggur habis, Ibu Yesus mendekati Yesus . Yesus kemudian meminta para pelayan untuk mengisi tempayan dengan air. Lalu mereka diminta untuk membawa air yang kemudian berubah menjadi anggur itu kepada Tuan Pesta. Masalah kekurangan anggur pun teratasi dengan baik. Dari kisah ini kita belajar untuk bekerja sama. Masingmasing kita tentu memiliki tugas atau peran tertentu. Kesuksesan hanya bisa terjadi jika kita bisa bekerja sama dan mendengarkan saling Ibu-Nya mendengarkan. dan Yesus para pelayan mendengarkan Yesus. Itulah prinsip dasar dari kerja
sama. Kita memainkan peranan kita masing-masing sesuai dengan karunia yang diberikan kepada kita agar kita bisa melayani kebersamaan kita. Ketika kerja sama kita berjalan dengan baik, maka pesta kehidupan kita akan terus berjalan dan kita sungguhsungguh menikmatinya. Kedua, kerja sama dengan Tuhan. Para pelayan diminta mengisi enam tempayan dengan air, yang setiap tempayannya bisa terisi dengan 100 liter air. Semula air dalam tempayan itu dipakai untuk mencuci kaki para tamu. Kini, air itu malah menjadi anggur yang enak. Perubahan air menjadi anggur itu hanya terjadi ketika Yesus mengendalikan semuanya. Tuhan membutuhkan kerja sama kita untuk karya agung-Nya. Kita pun membutuhkan Tuhan agar karya kita menjadi sempurna. Sekuat-kuatnya para pelayan bekerja, jika Yesus tidak ada, maka air itu tetap menjadi air. Air menjadi anggur karena Yesus ada. Kita pun belajar dari kisah ini bahwa kita tetap membutuhkan Tuhan dalam setiap usaha dan karya kita. Kita tidak bisa bekerja sendirian. Ketika kita menghadirkan Tuhan dalam setiap usaha kita, maka Ia akan menyempurnakannya. Pesta kehidupan kita hanya akan menjadi lengkap kalau Tuhan, Pemilik Kehidupan, kita undang dan hadir bersama kita. Tuhan selalu ada, namun Dia selalu mengharapkan kerja sama dari pihak kita. Jika kita bekerja sama dengan Tuhan, maka mukjizat kehidupan selalu ada. Mari kita lanjutkan pesta kehidupan kita dengan mengundang Tuhan menjadi Tuan Pestanya. Selamat berpesta.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan menaruh cinta kasih kepada kita, Gereja-Nya, yang diangkat sebagai mempelai-Nya, maka marilah kita berdoa.
P : Bagi para imam dan biarawan-biarawati. Kita berdoa agar mereka hidup sesuai dengan panggilan
yang mereka terima dari Allah dan senantiasa mengasihi umat yang mereka layani. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kita berdoa supaya cara hidup mereka menjadi teladan yang baik bagi seluruh warga masyarakat. Marilah kita mohon…
P : Bagi keluarga-keluarga muda. Kita berdoa agar mereka, khususnya di paroki kita, yang telah menerima rahmat Sakramen Perkawinan selalu hidup setia dalam cinta kasih sampai akhir hayat.
Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita berdoa agar Allah melimpahkan rahat kasih-Nya sehingga kita
mampu menampakkan kasih Allah kepada sesama.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Allah Bapa di surga, dengarkanlah doa-doa yang kami sampaikan kepada-Mu karena percaya bahwa Engkau senantiasa mengasihi kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
Kidung Zakaria
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu setia mendampingi umat-Nya. Dari sejarah keselamatan menjadi jelas betapa mengagumkan usaha Allah untuk menyelamatkan kita. Maka marilah kita berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar semua orang mengenal kebenaran dan menjadi selamat. Untuk itu berulang kali Engkau berbicara kepada nenek moyang kami dengan perantaraan para nabi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, kebaikan-Mu tampak paling nyata dalam peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Putra
Mu. Peristiwa Paskah inilah yang Engkau jadikan sumber keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau juga tetap setia mendampingi hidup kami setiap hari. Engkau hadir bila kami berkumpul dalam
nama-Mu. Engkau juga hadir bila kami memuji
Engkau dan berdoa bersama. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau selalu menawarkan pengampunan kepada orang yang bertobat. Dan bagi mereka yang telah
selesai tugasnya di dunia, Engkau menyediakan tempat dalam rumah-Mu yang abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai.
20. MENDARASKAN MAZMUR 19:1-10
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana supaya pesta itu dapat terus berlangsung tanpa kesulitan. Semoga kita bisa melanjutkan karya Yesus ini dengan saling membantu agar kehidupan kita dan sesama kita dapat terus berjalan dengan baik. Ketika kita saling membantu, kita saling meringankan beban satu sama lain. Mari kita saling menolong.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang penuh kasih, dalam pesta perkawinan di Kana, Putra-Mu telah menolong keluarga mempelai. Dalam perayaan ini, Ia memberikan diri-Nya untuk keselamatan kami.
Bantulah keluarga kami terutama bila menghadap kesulitan, dan bukalah diri kami agar selalu dapat bersyukur atas kebaikan-Mu dalam kehidupan berkeluarga. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.