Wisata Religi Katolik Pulau Flores

5 Destinasi Wisata Religi Katolik di Sikka NTT Penuh Nilai Sejarah yang Wajib Dikunjungi

Kabupaten Sikka dalam peta destinasi wisata religi Katolik di Pulau Flores NTT memiliki sejumlah destinasi wisata religi yang menarik dikunjungi.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
ISTIMEWA
Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. 

Patung Kristus Raja ini dibangun kembali pada tahun 1989 pada masa kepemimpinan Bupati A.M. Konterius. Patung ini dibuat oleh pematung asal Sikka, Magnus B. Solapung di Jakarta dan diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II ketika berkunjung ke Maumere pada 11 Oktober 1989.

Patung ini diyakini sebagian warga Kabupaten Sikka sebagai pelindung saat terjadi gempa tektonik dan tsunami melanda Maumere pada 12 Desember 1992.

Diketahui Patung Kristus Raja adalah peninggalan Raja Don Thomas da Silva yang dibangun tahun 1925. Patung ini semat rusak ketika terjadi Perang Dunia II.

3. Salib Watu Kruz

Salib Watu Kruz merupakan salah satu objek wisata rohani yang menceritakan kehadiran Bangsa Portugis pertama kali menginjakkan kaki di pesisir Selatan Maumere tepatnya di Desa Bola, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dari Kota Maumere menuju Watu Kruz harus menempuh jarak sekitar 26 kilometer di peisir selatan. Keberadaan Watu Krus (Batu Salib) yang terletak tepat di Bola, Pantai Selatan Maumere berdiri kokoh meski kerap dihantam ombak.

MasyarAkat Desa Bola meyakini Watu Kruz bagian dari jejak sejarah dan peninggalan suci Portugis yang harus terus dijaga dan dirawat.

4. Wisung Fatima Lela

Wisung Fatima terletak di Desa Lela, Kecamatan Lela, 24 kilometer ke arah pantai selatan dari Kota Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka. Di Wisung Fatima Lela terdapat Patung Bunda Maria, relief-relief Peristiwa Rosario dan Stasi Jalan Salib. Setiap tahun pada 13 Oktober, Wisung Fatima Lela selalu dikunjungi peziarah.

Taman Doa Rosario Wisung Fatima Lela memiliki sejarah yang panjang. P.Herman Bolscher SVD,Pastor Lela 1939-1963 dalam tulisannya mencatat,” Pada tahun 1942 ketika Perang Dunia II sedang berkecamuk, Paus Pius XII menyerahkan dunia kepada Hati Maria.

Dilansir dari Katolikku.com, situs rohani Sanctuarium Wisung Fatima Lela mempunyai sejarah yang cukup panjang. Saat perang dunia berkecamuk, Paus Pius XII menyerahkan dunia ke dalam Hati Maria.

Paroki St. Maria Imacculata Lela, yang kemudian menjadi tempat situs ini berada, menjadi salah satu Paroki yang menyerahkan diri dalam perlindungan Bunda Maria.

Tepat tanggal 05 Oktober 1947, umat Paroki St. Maria Imacculata Lela melakukan upacara penyerahan ini di bawah pimpinan Pastor Herman Bolscher, yang saat itu bertugas sebagai Pastor Paroki di wilayah setempat.

Pada 16 Agustus 1949, setelah upacara penerimaan sakramen Krisma untuk 1161 orang, tempat tersebut dan patung Maria diberkati oleh Mgr. H Leven SVD dengan nama “Wisung Fatima”.

Sebetulnya, penyerahan kepada Bunda Maria menjadi semarak setelah dunia mendengar pesan Bunda Maria kepada Lusic, Fransisco dan Jacinta, tiga anak gembal di Fatima, Portugal pada tahun 1917.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved