Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 26 Januari 2025 Pekan Biasa III Tahun C Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 26 Januari 2025 pekan biasa III tahun C.Teks misa lengkap renungan harian katolik dan perayaan minggu sabda Allah.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA CENTRUM DANGA - Gereja Katolik Centrum Paroki Stellamaris Danga di Kota Mbay, Nagekeo, Flores, NTT.Mari simak teks misa Minggu 26 Januari 2025 pekan biasa III tahun C.Teks misa lengkap renungan harian katolik dan perayaan minggu sabda Allah. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 26 Januari 2025 pekan biasa III tahun C.

Teks misa lengkap renungan harian katolik dan perayaan minggu sabda Allah.

Teks misa disiapkan oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Katolik Jumat 24 Januari 2025, Hidup dalam Komunitas 

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, 
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu  

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  

U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  

U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga dalam Masa Biasa. Gereja Katolik merayakan Minggu Sabda Allah. Melalui bacaan pertama dan bacaan Injil, kita diajak untuk meluangkan waktu dalam keseharian kita untuk membaca dan merenungkan Sabda Tuhan. Dalam bacaan pertama kita akan mendengarkan kisah orang Israel, di bawah bimbingan imam bernama Ezra, membaca kitab Taurat dengan meriah. Mereka semua gembira sekaligus terharu karena mereka kini bisa mendengarkan lagi Sabda Tuhan.  Dalam bacaan Injil kita akanmendengarkan Yesus yang pada hari Sabat datang ke rumah ibadah. Ia membacakan Kitab Suci bagi yang hadir dan memberikan komentar atas bacaan tersebut. Hal ini mengajak kita untuk memaknai hari Minggu kita 
dengan berkumpul mendengarkan Sabda Tuhan. Pada bacaan kedua, kita diajak untuk saling menolong satu sama lain sebagai tanda nyata keakraban kita dengan Sabda Allah. Masing-masing kita memiliki tugas atau peran tertentu yang berguna bagi kebersamaan kita. Kita tidak dapat berjalan sendirian. Kita semua anggota satu tubuh, yang mesti saling menolong. Itulah tanda nyata dari mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda 
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya 
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat 
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  

P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Allah yang mahakuasa dan kekal, kami berterima kasih atas penyelenggaraan-Mu yang maha bijaksana untuk menyelamatkan kami. Putra-Mu menjadi manusia dan mengajarkan kami Sabda Kehidupan Kekal. Semoga kami senantiasa tekun mendengarkan Sabda-Mu itu dan dengan setia menghidupinya dalam hidup harian kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan 
berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Neh. 8:3-5a,6-7,9-11) 

L : Bacaan dari Kitab Nehemia. Pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi 
sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu.  Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah. Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu. Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang 
tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Yoh. 6:63c) 

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan

Mzm. 19:8,9,10,15. 

Taurat TUHAN itu sempurna,  menyegarkan jiwa;  peraturan TUHAN itu teguh,  
memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja. (Refren) 

Titah TUHAN itu tepat,  menyukakan hati;  perintah TUHAN itu murni,  membuat mata bercahaya. (Refren) 

Takut akan TUHAN itu suci,  tetap ada untuk selamanya;  hukum-hukum TUHAN itu benar,  adil semuanya. (Refren) 

Mudah-mudahan Engkau berkenan  akan ucapan mulutku dan renungan hatiku,  ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 12:12-30) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus  Saudara-saudara, sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, 
demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: "Karena akubukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang tampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita 
berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggotaanggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masingmasing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Luk. 4:18-19) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Tuhan Allah telah mengutus Aku, *  untuk menyampaikan kabar baik kepada semua 
orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 1:1-4; 4:14-21) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut 
kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, 
kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita telah mendengarkan bacaan-bacaan suci pada hari ini dengan penuh perhatian. Dari tiga bacaan ini, kita renungkan satu dua poin yang dimunculkan dalam bacaan Injil.  Pertama, menyajikan berita yang benar. Bagian pertama dari Injil ini berbicara tentang usaha dari Penginjil Lukas untuk menuliskan kisah tentang Yesus. Ia melakukan penelitian yang baik dan teliti sehingga apa yang dituliskannya itu sungguh-sungguh benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia tidak mau menyebarkan berita yang salah, yang kemudian menyesatkan banyak orang.  Apa yang dibuat oleh Penginjil Lukas ini merupakan pelajaran yang amat penting bagi kita semua, terutama di zaman sekarang ini. Tak dapat kita sangkal bahwa kadangkala kita mendapatkan berita
berita palsu atau hoax, yang menyesatkan. Berita-berita seperti itu tidak memiliki sumber yang jelas dan tidak dapat diketahui kebenarannya. Ketika kita meneruskannya, kita pun turut menyebarkan berita palsu yang menyesatkan. Kita diajak untuk teliti dan bijak menyebarkan berita sehingga kita tidak menyesatkan orang lain. Sejauh kita tidak dapat mengecek kebenaran beritanya, maka kita tidak wajib menyebarkannya. Kita belajar untuk menyebarkan kebenaran dan bukan kepalsuan.  Kedua, kebiasaan berkumpul untuk berdoa. Dalam bacaan Injil ini kita mendengarkan kesaksian Penginjil bahwa Yesus meneruskan kebiasaan-Nya untuk masuk rumah ibadat pada hari Sabat. Bahkan Ia diberikan Kitab Suci untuk dibacakan. Ia melakukannya dengan 
baik dan semua orang memperhatikannya dengan seksama.  Kisah ini mengajak kita untuk meluangkan waktu 
untuk berkumpul bersama merenungkan Sabda Tuhan. Jika Yesus sangat terbiasa dengan berkumpul pada hari Sabat di rumah ibadat, maka kita pun mesti termotivasi untuk berkumpul bersama di Gereja pada hari Minggu. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Kebiasaan seperti ini adalah kebiasaan yang amat baik. Kita menjawabi undangan Tuhan untuk mendengarkan Sabda-Nya. Mari kita terus menjalankan kebiasaan baik ini bersama dengan anggota keluarga kita. Kita ajak semua anggota keluarga kita untuk mempertahankan kebiasaan yang baik ini. Semoga Tuhan meneguhkan keluarga-keluarga kita dalam menghidupi kebiasaankebiasaan baik di dalam keluarga demi meningkatkan kualitas iman kepada-Nya. Amin.  

13. HENING SEJENAK 

14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, sadar bahwa kita pun dipanggil untuk mewartakan kabar gembira, maka beranilah kita dengan rendah hati memanjatkan doa kepada Bapa di surga. 
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita berdoa agar mereka tetap tekun dan setia menjalankan tugasnya membimbing umat memahami kehendak Allah. Semoga teladan hidup mereka menyemangati umat yang dipanggil menjadi pengikut Kristus. 
Marilah kita mohon… 
P : Bagi para misionaris. Kita berdoa agar Allah mengobarkan semangat mereka yang diutus untuk mewartakan Injil, supaya tetap setia pada tugas perutusan mereka, sekalipun harus menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Marilah kita mohon…  
P : Bagi para orangtua. Kita berdoa agar Allah melimpahkan kebijaksanaan dan kekuatan bagi para orangtua. Semoga mereka mampu membimbing putra-putri mereka untuk semakin mengenal Kristus dan menghayati iman mereka dengan setia. Marilah kita mohon….  
P : Bagi kita sekalian. Kita berdoa agar Allah menggerakkan hati kita untuk tekun mendalami Sabda Tuhan dan mengobarkan kasih untuk melaksanakannya dengan setia. Marilah kita mohon….  
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang maha pemurah, siapa saja yang berseru kepada-Mu tak akan dibiarkan tanpa 
bantuan. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang kami sampaikan kepada-Mu, peliharalah kesetiaan kami dalam Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN   

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.] 

P : Saudara-saudari yang terkasih, Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Marilah kita memuji Dia: 
Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, Engkau telah mengatur alam semesta 
dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu Kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal cinta-Mu dan semua 
orang hidup rukun sebagai saudara. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Engkau telah menampilkan Yesus sebagai Kebijaksanaan-Mu yang nyata. Dialah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan. Hanya melalui Dia kami dapat sampai ke kemuliaan abadi. Maka kami  memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh kebijaksanaan yang berasal dari dunia, dan kuasa kejahatan. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, 
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 

P : Tubuh Kristus. 

U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari 
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, 
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini 
di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai. 

21. MENDARASKAN MAZMUR 1 

Berbahagialah orang yang tidak berjalan  menurut nasihat orang fasik,  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya,  dan yang tidak layu daunnya;  apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik:  mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik  tidak akan tahan dalam penghakiman,  begitu pula orang berdosa  dalam perkumpulan orang benar; 
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,  tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Satu pesan yang kita dengar dari bacaan kedua tadi adalah kesediaan kita untuk saling memperhatikan satu sama lain. Kita memiliki karunia-karunia atau kemampuan yang berbeda satu sama lain. Itu diberikan oleh Tuhan agar kita saling melengkapi. Mari kita saling menolong satu sama lain terutama mereka yang susah karena kita semua adalah anggota satu keluarga Allah.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami bersyukur atas kehadiran-Mu dalam perayaan ini. Kami telah merenungkan Sabda-Mu. Kuatkanlah hati kami agar kami mampu menghayati apa yang kami peroleh dalam perayaan ini di dalam kehidupan kami setiap hari.  
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved