Jual Kue Ongkos Kuliah di Maumere

Cerita Sofi Jualan Kue Ongkos Kuliah di Maumere NTT, Ingat Pesan Ayah Jangan Mengeluh dengan Keadaan

Setelah tamat SMA, ia mencari lowongan kerja karena keluarga tidak mampu membiayai dia untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PAMER KUE - Sofi Jelita (25) pamer kue hasil buatanya di Jalan Ahmad Yani Nomor 11 Alok Timur, Kota Maumere, Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu 22 Januari 2025. Hasil jualan kue Sofi ongkos kuliah di Unipa Maumere NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sofiana Jelita (25) merupakan mahasiswi semester VI Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere.

Sofi begitu ia akrab memiliki hobi membuat kue hingga menjualnya kepada sejumlah pelanggan. 

Mahasisiwi asal Mawe, Lambaleda Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini kini bisa meraup keuntungan yang cukup banyak dari kerja kerasnya.

Uang hasil jual kue ia gunakan untuk keperluan dirinya sendiri hingga ongkos kuliah. 

Baca juga: Mahasiswi Unipa Asal Manggarai Timur Ini Bikin dan Jual Kue Biayai Kuliahnya Sendiri

 

Sofi hampir setiap hari membuat kue dan menjual hingga semua laku terjual. Ia benar-benar memanfaatkan waktu setelah kuliah untuk sesuatu yang bermanfaat.
 
Berikut ini adalah cerita Sofi yang menjadi inspirasi bagi semua orang:

"Nama saya Sofiana Jelita. Saya kerap disapa Sofi. Saya berasal dari Mawe Manggarai timur. Nama orang tua saya bapak Mikael Nihang (almarhum) dan mama Antonia Mia. Saya merupakan putri  bungsu dari 3 bersaudra. Bapa meninggal tahun 2002 kala itu saya berusia baru masuk 3 tahun dan pada tahun 2006 saya berpisah lagi dengan mama. Waktu itu saya bersama kedua kaka saya tinggal dengan keluarga,"ujar Sofi Jumat 31 Januari 2025.

"Sejak tahun 2006 ini mental dan keperibadian saya seolah-olah di setting ulang. Dimana saya yang awalnya menjadi putri bungsu yang selalu diberi perhatian khusus oleh mama berubah drastis. Sedih itu pasti, tapi apapun yang terjadi siap  menerima kenyataan yang ada,"kenang Sofi.

"Setelah menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar tahun 2012,keinginana saya untuk melanjutkan Pendidikan di Tingkat SMP mulai bimbang dan ragu hal ini bukan karena saya yang malas sekolah tapi karena faktor ekonomi yang tidak mendukung,"ujarnya.

"Namun hal itu tidak membuat saya patah semangat, doa dan usaha itu selalu saya lakukan. Puji Tuhan, Tuhan mendengar doa saya. Uang pendidikan saya selama SMP di biayai oleh bapak Mikael Adur, beliau merupakan sosok pengganti bapa untuk saya. Uang pendidikan saya selama SMP itu  1.000.000 dari kelas 1-3 SMP,"ungkap dia. 

"Beliau hanya membiayai uang SPP selebihnya untuk uang buku dan lain-lain usaha sendiri tapi saya punya keluarga yang selalu mendidik saya dengan baik mengajarkan saya banyak hal bahwa hidup ini keras. 

"Saya sangat bersyukur karena di didik dengan keras sejak kecil sehingga tidak kaget dengan kejamnya dunia sekarang,"ujarnya.

Ia menyebutkan setelah menyelesaikan SMP dia langsung pindah ke Maumere tahun 2015 dan melanjutkan pendidikan diSMASK Bhatyarsa Maumere.

"Selama sekolah di saya diam-diam menjual nasi bungkus dan jajanan kecil di sekolah karena Bhaktyarsa sangat ketat tidak menerima jualan dari luar. Semuanya diatur dari Yayasan namun saya tidak hilang akal mencari cara agar saya bisa mendapatkan uang peseran,"kenangnya.

Ia mengaku dia bekerja sama dengan kakaknya di rumah. Sang kaka bagian produksi ia bagian pemasarannya dan keuntungannya dibagi dua.

"Berkat hasil jualan ini saya bisa menikmati jajan di kantin sama seperti teman-teman lain. Keluarga saya untuk materi mungki kami kurang tapi untuk ilmu kami sangat kaya,"ujarnya.

Ia ingat betul pesan sang bapak bahwa tidak boleh menyerah dengan keadaaan. Tetap berusaha hingga bisa meraih kesuksesan.

"Bapak Mikel bilang jangan pernah mengeluh dengan keadaan, keadaan bisa dirubah kalau  kita punya kemauan. Kata-kata ini sudah tertanam dalam diri saya bahwa semua keinginan kita bisa terwujud kalau kita punya kemauan,"ujarnya.

Setelah tamat SMA, ia mencari lowongan kerja karena keluarga tidak mampu membiayai dia untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi.

"Setelah tamat SMA bapak Mikel bilang saya tidak bisa biaya kau kuliah, saya sudah tidak punya uang lagi dan saya juga sudah mau pensiun. Mendengar perkataan beliau saya tidak merasa keberatan karena saya merasa bahwa saya sudah cukup mandiri untuk bisa mewujudkan semua mimpi saya,"ujarnya.

"Saya sangat bersyukur karena sudah selesai Pendidikan di Tingkat SMA. Setelah tamat saya melanjutkan bisnis jualan sambil mencari lowongan kerja, selang beberapa bulan saya jualan, saya langsung dapat panggilan kerja di salah satu pusat belanja di Maumere. Bekerja hanya berlangsung 8 bulan saya memutuskan untuk merantau ke ibu kota Jakarta dan bekerja menjadi care giver di Yayasan Mutiara Kasih Carolus. Saya bergabung di Yayasan ini sejak tahun 2019-2022. Saya bekerja merawat Lansia,"tambah dia.

Kata dia, kerasnya hidup di tanah rantau tidak pernah memudarkan semangatnya untuk terus berjuang mengumpulkan pundi-pundi rupiah, agar bisa melanjutkan pendidikan i jenjang yang lebih tinggi. 

Ia mengaku setelah 3 tahun merantau dan merasa bahwa sudah cukup uang untuk melanjutkan kuliah akhirnya memutuskan untuk pulang Maumere dan melanjutkan studi di kampus oranye Unipa.

"Waktu itu Prodi Kewirausahaan baru buka tahun pertama, tanpa berpikir panjang saya langsung daftar karena jurusan ini sangat cocok dengan basic saya di bidang bisnis. Sempat merasa lucu karena masuk kuliah lagi dengan adik-adik yang kelahiran 2003, 2004 tapi tetap santai karena ternyata kuliah itu tidak memandang usia,"ceritanya.

Ia mengaku kuliah mengambil jurusan Kewirausahaan itu atas dasar keinginan sendiri itu sangat asik karena kita menjalankannya dengan penuh rasa Bahagia. 

BUAT KUE - Sofi Jelita (25) sedang membuat kue di rumahnya di Buteng, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Rabu 22 Januari 2025.
BUAT KUE - Sofi Jelita (25) sedang membuat kue di rumahnya di Buteng, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Rabu 22 Januari 2025. (TRIBUNFLORES.COM / GG)

"Setiap hari saya kuliah sambil jualan kue. Di kampus hampir semua dosen sudah menjadi langganan saya, saya jualannya via online namun sering kali saya menjual dari ruangan ke ruangan, saya sangat bahagia karena hampir setiap hari jualan saya selalu laris manis. Sering kali juga banyak dosen yang tidak kebagian karena pesediaan saya tidak cukup,"ujarnya. 

Ia mengaku bangga karena produknya menjadi finalis enterpreneursip award VI LLDKTI wilayah 10.

"Saya tidak pintar tapi saya tidak malas, di tahun pertama kami diberi kesempatan untuk ikut finalis enterpreneursip award VI LLDKTI wilayah 10 dan puji Tuhan produk yang saya buat kala itu adalah batata sweet (olahan ubi ungu) dan saya dan beberapa teman yang ikut kami lolos mengalahkan beberapa universitas. Namun kami gugur waktu kegiatan ekspo karena lokasi eksponya terlalu jauh yaitu di Riau,"ungkap dia.

Ia mengaku usahanya tidak sampai disini, seketika banyak ide-ide yang muncul atas kerja sama dan dukungan full dari keluarga dan dosen kewirausahaan, ia lanjut ikut program pembinaan Mahasiswa wirausaha(p2mw) kali ini di tingkat nasional tahun 2023.

Lagi-lagi prodi kewirausahaan lolos. Mereka mengolah ampas kelapa jadi mie (mienut “mie coconut”) dan ia mendapaktan kesempatan untuk ikut expo di Kota Kupang.

Katanya, Unipa selalu memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengekpresikan diri dengan segala bakat dan minat.

"Saya sangat berterimakasih untuk diri saya sendri yang tidak pernah berhenti untuk berjuang, dan juga untuk semua keluargaku tercinta yang selalu dukung saya juga untuk Unipa yang selalu memebri kesempatan untuk kami mahasiswa,"pungkasnya.

Profil Sofi

NAMA: Sofian Jelita  

ASAL: Mawe, manggarai Timur

TTL : Mawe, 19 juli 1999

Jeni Kelamin : Perempuan 

Agama: katolik


Pendidikan

SDI Mawe     :(2006-2012)
SMPN SATU ATAP MAWE: (2012-2015)
SMAS KHATOLIK BHAKTYARSA MAUMERE (2015-2018)
UNIVERSITAS NUSA NIPA(2022- SEKARANG)

Pengalaman Kerja

1. JUALAN ROTI/KUE KELILING (2018-2019)
2. BEKERJA DI BARATA DEPSTORE MAUMERE (JANUARI-AGUSTUS 2019)  
3. MENJADI CARE GIVER DI YAYASAN MUTIARA KASIH CAROLUS JAKARTA ( 2019-2022)

ORGANISASI

1. BEM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS BIDANG 2. KESEJATERAAN MAHASISWA (2022-2024)
3. KETUA HMPS PROGARAM STUDI KEWIRAUSAHAAN (2023- SEKARANG)
4. KETUA ORANG MUDAH KATOLIK ( 2024-SEKARANG)
5. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ( sebagai anggota)

Dengan tema:  

Digital marketing dan bisnis plan
Cegah stunting dan tingkatkan ekonomi kreatif.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved