Ibadah Sabda Hari Minggu
Teks Ibadah Sabda Minggu 9 Februari 2025 Pekan Biasa V Tahun C dan Renungan Harian Katolik
Mari simak teks ibadah sabda Minggu 9 Februari 2025 lengkap renungan harian katolik.Teks ibadah sabda disiapkan untuk pekan biasa V tahun C.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks ibadah sabda Minggu 9 Februari 2025 lengkap renungan harian katolik.
Teks ibadah sabda disiapkan untuk pekan biasa V tahun C lengkap renungan harian Katolik.
Teks ibadah sabda disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti ibadah sabda dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 8 Februari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Biasa kelima. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang berbicara tentang panggilan untuk menjadi utusan Tuhan. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan Nabi Yesaya yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi orang yang diutus oleh Tuhan. “Ini aku, utuslah aku!”, demikianlah kata Nabi Yesaya. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan kisah pertobatan Paulus. Ia berusaha sekuat tenaga untuk lebih mendalami Tuhan sehingga ia bisa menjadi utusan-Nya ke tengah bangsa-bangsa. Paulus meyakini bahwa semuanya itu terjadi karena kuasa Allah yang mahatinggi. Dia berusaha menjawab-Nya dengan kemampuan yang ia miliki. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah panggilan para murid di tepi danau Galilea. Yesus datang ke pantai lalu mengajar mereka dan akhirnya meminta Simon untuk menebarkan jala. Mereka yang semula tidak menangkap apa-apa, kini menangkap banyak sekali ikan. Yesus pun mengajak mereka bukan untuk menjadi nelayan penangkap ikan, tetapi menjadi seorang penjala manusia. Mari kita siapkan batin kita untuk perayaan keselamatan ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan, demi menyelamatkan hidup kami, Engkau mengutus Yesus Putra-Mu untuk mengajarkan kami jalan kepada keselamatan kekal. Semoga sama seperti nabi Yesaya, kami pun senantiasa siap untuk menjadi utusan-Mu di tengah dunia ini, melanjutkan karya keselamatan yang
diwartakan oleh Yesus, Putra-Mu. Dialah, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 6:1-2a,3-8)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengahtengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 138:1c)
Di hadapan para dewata aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.. Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5,7c-8.
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus. (Refren)
Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. (Refren)
Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN. (Refren)
Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu! (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:1-11)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 4:19)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, * dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 5:1-11)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada temantemannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita sudah mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang panggilan para murid Yesus di tepi pantai danau Galilea. Mari kita dalami satu dua poin untuk kehidupan iman kita. Pertama, Yesus datang ke pinggir pantai lalu naik ke perahunya Simon. Yesus datang ke pinggir pantai tepat ketika Simon dan kawan-kawannya sedang
membereskan jala. Mereka pasti kecewa, letih dan tidak bergairah karena sepanjang malam mereka tidak menangkap apa-apa. Mereka sudah bekerja keras, tetapi mereka tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Saat itulah Yesus datang dan meminta Simon menebarkan jala. Mereka pun menangkap banyak ikan. Kita mungkin juga mengalami hal yang sama. Kita kecewa dan putus asa ketika kita bekerja amat keras, tetapi hasilnya tidak memuaskan atau malah gagal. Kita merasa jengkel dan marah. Tetapi kisah hari ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap ada bersama kita dalam kegagalan hidup kita. Hanya kalau kita bersedia mendengarkan-Nya, maka kita akan bisa bangkit lagi untuk menebus kegagalan kita. Tuhan tidak menghendaki kita gagal dalam hal kebaikan. Ketika kita belum berhasil, itulah saatnya kita semakin kuat melibatkan Tuhan di dalam perjuangan kita. Kedua, bertolak lebih dalam dan kemudian meninggalkan segalanya. Ketika Yesus datang ke pantai, Simon dan kawan-kawannya sedang membereskan jala. Yesus pun meminta mereka masuk kembali ke laut, secara perlahanlahan hingga akhirnya Dia meminta Simon untuk maju lebih dalam lagi. Setelah perahu mereka yang berisi penuh ikan ditarik ke darat, mereka pun melepaskannya dan mengikuti Yesus. Kali ini mereka bertolak lebih dalam untuk mengenal Yesus lebih dekat. Hidup kita adalah sebuah ziarah iman. Tuhan selalu berjalan bersama kita. Sama seperti Dia berjalan di pantai dan perlahan-lahan mendekati Simon, Tuhan pun datang kepada kita danberjuang bersama kita. Kita diajak oleh bacaan suci ini untuk meluangkan waktu kita untuk berada bersama Tuhan sehingga kita bisa mengenal Dia lebih baik. Mungkin kita tidak seperti Simon yang secara radikal melepaskan segalanya agar bisa mengenal Yesus secara lebih khusus dan tidak direpotkan dengan urusan lain. Kita bisa memulainya dengan berdoa, merenungkan Sabda-Nya dan mengikuti perayaan ekaristi sejauh bisa. Itulah sarana bagi kita untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Mari kita juga bertolak lebih dalam di
dalam kehidupan iman kita, agar kita bisa merasakan kebaikan Tuhan bagi kita. Kita ajak juga anggota keluarga kita untuk bertolak bersama-sama ke tempat yang lebih dalam untuk mengenal Tuhan secara lebih dalam. Selamat berjalan bersama Tuhan.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita panjatkan doa bersama kepada Bapa, yang telah memanggil kita untuk mengabdi kepada-Nya.
P : Bagi Gereja kudus. Semoga Allah mencurahkan kasih-Nya kepada seluruh Gereja agar selalu setia
menjalankan panggilannya sebagai tanda keselamatan di tengah dunia. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga mereka senantiasa mau bekerja keras membangun masyarakatnya menuju damai sejahtera sejati. Marilah kita mohon…
P : Bagi para biarawan-biarawati. Semoga Allah menolong mereka agar hidup setia pada panggilan mereka di dalam menghadirkan kasih Allah di tengah tantangan dunia ini. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita. Semoga Allah membantu kita dalam melaksanakan panggilan hidp sebagai pengikut Kristus dan melimpahkan rahmat-Nya supaya kita saling memahami, menghormati, dan mendukung peran serta setiap anggota Gereja. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Marilah kita memuji Dia:
Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, Engkau telah mengatur alam semesta
dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu Kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal cinta-Mu dan semua orang hidup rukun sebagai saudara. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau telah menampilkan Yesus sebagai Kebijaksanaan-Mu yang nyata. Dialah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan. Hanya melalui Dia kami dapat sampai ke kemuliaan abadi. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh kebijaksanaan yang berasal dari dunia, dan kuasa kejahatan. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. U : Bapa kami yangada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai.
21. MENDOAKAN MAZMUR 34
P : Marilah kita bersama-sama, mendoakan Mazmur 34 untuk memuji keagungan Tuhan. Yang membawa Alkitab, kita buka Mazmur 34 dan kita doakan bersama-sama, mulai dengan ayat 2, sampai ayat 11. Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia
dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya!
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu Dan sepanjang segala abad, Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Ketika Petrus merasa tidak menangkap apa-apa, Yesus memintanya untuk bertolak lebih dalam lagi sehingga bisa menangkap ikan. Kita sekalian diundang Yesus untuk tetap berada bersama-Nya dalam perjuangan hidup kita. Bahkan Tuhan selalu mau agar kita semua selalu berusaha untuk membina relasi yang lebih dalam dengan-Nya. Kita bisa tingkatkan hal ini dengan berdoa dan merenungkan Kitab Suci secara bersama di rumah.
Mari kita bertolak lebih dalam.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami berterima kasih untuk Sabda-Mu yang sudah kami dengarkan dan renungkan bersama dalam perayaan ini. Semoga Engkau meneguhkan hati kami untuk melaksanakannya di
dalam hidup kami setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.