Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 23 Februari 2025, Pantaskan Kita Menjadi Orang Katolik?

Mari simak renungan harian Katolik Minggu 23 Februari 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu pantaskah kita menjadi orang katolik?

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
DOA - Seseorang tampak sedang berdoa.Mari simak renungan harian Katolik Minggu 23 Februari 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu pantaskah kita menjadi orang katolik? 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Minggu 23 Februari 2025.

Tema renungan harian Katolik yaitu pantaskah kita menjadi orang katolik?

Renungan harian katolik disiapkan untuk pekan biasa VII.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 23 Februari 2025 Pekan Biasa VII Tahun C 

 

Minggu 23 Februari 2025 merupakan hari biasa pekan VII, pesta fakultatif Santo Polikarpus, Uskup dan Martir, Santo Willigis, pengaku iman, dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 23 Februari 2025 adalah sebagai berikut:Buku Katolik.

Bacaan Pertama 1Sam. 26:2.7-9.12-13.22-23

Pada waktu itu, berkemaslah Saul dan turun ke Padang Gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun itu.

Pada suatu malam ketika Saul dan para pengiringnya sedang tidur, datanglah Daud dan Abisai ke tengah’ mereka.

Dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan dengan tombaknya terpancang di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat berbaring sekelilingnya.

Lalu berkatalah Abisai,‘ ‘Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuh;…“ Oleh sebab itu, izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini.

Sekali tikam saja sudah cukup, tidak usah dia kutancapkan dua kali. ” Tetapi kata Daud kepada Abisai, “Jangan memusnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi Tuhan dan bebas dari hukuman?”

Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi raja dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur; Tuhan telah membuat mereka tidur lelap.

Setelah Daud sampai ke seberang, berdirilah ia jauh-jauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara dia dan mereka.

Lalu Daud berseru kepada Raja Saul, “Inilah tombak Tuanku Raja! Baiklah salah seorang dari para pengiring Tuanku menyeberang untuk mengambilnya.

Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab pada hari ini Tuhan menyerahkan Tuanku ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 103:1-2.3-4.8.10.12-13

Ref. Kita memuji Allah kar’na besar cinta-Nya.

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikan-Nya!”

Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya, seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang bertakwa.

Bacaan Kedua 1Kor. 15:45-49

Saudara-saudara, seperti ada tertulis, ‘Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi Roh yang menghidupkan.

Yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah. melamkan yang alamiah; barulah kemudian datang yang rohaniah; manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani; manusia kedua berasal dari surga.

Makhluk-makhluk alamiah sama dengan yang berasal dari debu tanah, dan makhluk-makhluk surgawi sama dengan Dia yang berasal dari surga.

Jadi seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia yang alamiah, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bacaan Injil Luk. 6:27-38

"Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya."

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. 

Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. 

Dan sebagaimana kalian kehendaki orang berbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. Kalau kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? 

Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. [Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.] Lagipula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? 

Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya. Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah yang maha tinggi. 

Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. 

Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. 

Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saya pernah dikatai orang secara langsung, "Kok ndak pantas jadi orang Katolik." Saya juga pernah dirundung habis-habisan soal iman kekatolikan saya. Syukur kepada Tuhan Iuka itu sudah sembuh. Pada waktu retret agung, dalam doa dan kontemplasi, wajah orang-orang tersebut hadir dan saya bisa mengatakan dengan sukacita, "Terima kasih ya kalian sudah memberikan pengalaman rahmat ini kepadaku." 

Mengampuni dan mendoakan orang memang tidak mudah karena pada dasarnya sikap manusia adalah ketika terlukai oleh kata-kata dan perbuatan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan bisa melakukan hal yang sama pada orang lain. Sikap mengampuni ada pada Allah, maka mengalirlah kekuatan mengampuni ini pada orang yang terbuka kepada Allah. 

Kita dapat belajar dari pengalaman Daud yang dilukai dan dikejar oleh Saul. Ada kesempatan untuk membalas dan bahkan membunuh, tetapi itu tidak dilakukannya karena ia mengingat Allah. la tidak akan berani melukai orang yang diurapi Allah. Begitu pula pesan Tuhan Yesus kepada kita dalam Injil hari ini supaya kita mengasihi orang-orang yang melukai kita dan berbuat baik kepada mereka bahkan memintakan berkat bagi mereka yang mengutuk kita dan berdoa bagi yang mencaci maki kita. 

Kemampuan ini di luar kemampuan manusia. Kemampuan ini ada dalam diri Allah dan Tuhan memberikannya kepada orang-orang yang terbuka pada kekuatan Allah. Kita ingat di atas kayu salib, Tuhan memohonkan ampun bagi mereka yang menghendaki la disalib. Kita ingat Santo Stephanus yang juga mendoakan orang yang merajam dirinya. Kita juga ingat Santo Yohanes Paulus Il yang mengampuni dan mendoakan orang yang menembaknya dan hampir membuatnya mati. Bagi pribadi-pribadi yang dekat dan terbuka pada kekuatan Allah akan dimampukan untuk mengampuni dan berdoa bagi yang melukai dan memusuhi. Inilah sukacita sejati. 

Lalu bagaimana dengan kita? Sikap mengampuni hanya pada diri Allah. Karena itu, mengolah rasa sakit dan Iuka pertama-tama adalah melalui doa agar kekuatan mengampuni dari Allah mengalir dalam diri kita. Mengampuni juga menyembuhkan Iuka dalam diri kita. Dalam doa, kita bisa membayangkan wajah-wajah mereka dan dengan sukacita memohonkan berkat bagi mereka. Hendaklah kamu murah hati seperti Bapa-Mu adalah murah hati. 

Allah Yang Maha Kasih, kami sering terluka dan melukai. Sembuhkanlah kami. Ampunilah kami. Bukalah hati kami untuk mengampuni sesama. Ringankanlah tangan kami untuk menolong mereka yang berkekurangan. Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved