Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 24 Februari 2025, Lidah Lebih Tajam dari Pisau

Mari simak renungan harian katolik Senin 24 Februari 2025.Mari simak renungan harian katolik Senin 24 Februari 2025.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA NATAL - Suasana misa hari raya natal di Gereja St.Theresia Mbata, Minggu 25 Desember 2022.Mari simak renungan harian katolik Senin 24 Februari 2025.Mari simak renungan harian katolik Senin 24 Februari 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Senin 24 Februari 2025.

Mari simak renungan harian katolik Senin 24 Februari 2025.

Renungan harian katolik disiapkan untuk pekan biasa VII.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Februari 2025, Mengusir Roh Jahat

 

Senin 24 Februari 2025 merupakan Hari Senin Biasa VII, Santo Montanus dan Lucius dkk, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik Hari Senin 24 Februari 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Sirakh 6:5-17

"Sahabat yang setia, tiada ternilai, dan harganya tiada terbayar."

Tutur kata yang manis mendapat banyak sahabat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut. Mudah-mudahan banyak orang berdamai denganmu, tetapi dari antara seribu hanya satu saja menjadi penasihatmu.

Jika engkau mau mendapat sahabat, ujilah dia dahulu, dan jangan segera percaya padanya. Sebab ada orang yang bersahabat hanya selama menguntungkan, tetapi di kala engkau mendapat kesukaran, ia tidak bertahan.

Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh, lalu menistakan dikau dengan menceritakan percekcokanmu dengan dia. Ada lagi sahabat yang ikut serta dalam perjamuan makan, tetapi tidak bertahan pada hari kemalanganmu.

Pada waktu engkau sejahtera ia sehati sejiwa dengan dikau dan bergaul akrab dengan seisi rumahmu. Tetapi bila engkau mundur ia berbalik melawan dikau serta menyembunyikan diri terhadapmu.

Jauhilah para musuhmu, dan berhati-hatilah terhadap para sahabatmu. Sahabat yang setia merupakan pelindung yang kuat; yang menemukannya, menemukan suatu harta. Sahabat yang setia, tiada ternilai, dan harganya tiada terbayar.

Sahabat yang setia laksana obat kehidupan; hanya orang yang takwa akan memperolehnya. Orang yang takwa memelihara persahabatan dengan lurus hati, sebab sebagaimana ia sendiri, demikianpun sahabatnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 119:12.16.18.27.34.35

Ref. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu.

Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Ketetapan-ketetapan-Mu akan menjadi sumber sukacitaku, firman-Mu tidak akan kulupakan.

Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.

Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.

Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.

Bait Pengantar Injil PS 952

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

Bacaan Injil Markus 9:14-29

"Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!"

Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. 

Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. 

Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?” 

Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada Yesus. Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. 

Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakannya. 

Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus, “Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak, “Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” 

Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya, “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!” 

Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri. 

Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Orang biasa mengatakan bahwa Iidah bisa lebihtajam daripada pisau, panah atau silet. Luka yang diakibatkan Iidah bisa membuat orang hancur dan menderita baik fisik maupun psikis. Ini adalah Iidah orang yang tidak bijaksana. 

Pada dasarnya, Allah sumber kebijaksanaan menciptakan Iidah untuk menyampaikan buah-buah kebijaksanaan yang meneguhkan, menghibur dan mewartakan kebaikan Tuhan. 

Oleh karena itu, orang bijaksana selalu mengeluarkan kata-kata kebenaran, peneguhan, penghiburan, penerangan. 

Kuasa kegelapan kadang mengganggu bahkan menggunakan organ tubuh vital ini [Iidah] untuk tidak berfungsi dengan semestinya, entah itu menjadi bisu atau bahkan menjadi senjata tajam yang menyakitkan. Tuhan Yesus berhadapan dengan roh jahat yang membisukan seorang anak. Tidak hanya membisukan, tetapi juga dia membantingkan anak itu ke tanah, membuatnya kejang, mulut berbusa, dan gigi bekertakan. 

Kadang juga menyeret anak ini mendekati api atau air. Anak ini tidak bisa menggunakan mulut dan Iidahnya sebagaimana mestinya. Namun, dengan kuasa-Nya, Tuhan mengusir roh jahat yang menyebabkan anak muda itu bisu dan tuli. 

Marilah kita selalu mengasah kebijaksanaan kita agar memiliki hati seperti hati kudus Tuhan sehingga dari hati keluarlah kata-kata yang memberikan peneguhan, penghiburan dan penyembuhan bagi sesama. 

Tuhan Yesus, jauhkan dari kami roh yang membisukan dan menyesatkan kami. Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved