Panduan Perayaan Ekaristi Hari Minggu

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 2 Maret 2025 Hari Biasa Pekan VIII

Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 2 Maret 2025.Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu lengkap renungan harian katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
UMAT IKUT MISA - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 2 Maret 2025.Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu lengkap renungan harian katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 2 Maret 2025.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu lengkap renungan harian katolik.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan biasa VIII tahun C.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 2 Maret 2025, Menjadi Orang yang Berkualitas

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, 
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. 
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 

U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Biasa kedelapan. Kita akan merenungkan bacaan-bacaan yang mengajak kita untuk teguh dalam iman kita dan perlu untuk mengoreksi sertamemperbaiki diri sendiri sebelum kita menilai orang lain. Hal ini akan amat jelas kita dengar dari bacaan Injil. “…keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." Dalam bacaan pertama yang diambil dari kitab Sirakh, kita diundang untuk menghidupi kepribadian yang berkualitas. Cara hidup seperti ini tampak dalam tutur kata dan tingkah laku. Seseorang akan dinilai baik dari caranya berbicara dan isi pembicaraannya yang sesuai dengan tingkah lakunya. Itulah pribadi yang berkualitas. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan ajakan Rasul Paulus agar kita berdiri teguh menghadapi tantangan hidup. Keteguhan kita akan membuat kita mampu beralih dari manusia baru, yang tidak dapat dikalahkan oleh kematian kekal. Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan keselamatan ini. 

[hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Ya Tuhan, kami berterima kasih atas kebaikan-Mu 
yang tak berhingga atas hidup kami. Semoga kami senantiasa teguh dalam cobaan dan selalu mencari Dikau dalam kehidupan kami. Buatlah agar kami selalu menghasilkan buah yang baik di dalam hidup kami, yang berguna bagi diri kami dan sesama kami.  Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Sir. 27:4-7) 

L : Bacaan dari Kitab Sirakh Kalau ayakan digoyang-goyangkan maka sampahlah yang tinggal, demikian pun keburukan manusia tinggal dalam bicaranya.  Perapian menguji periuk belanga penjunan,  dan ujian manusia terletak dalam bicaranya.   Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di  situ,  demikian pula bicara orang menyatakan isi hatinya.  Jangan memuji seseorang sebelum ia bicara,  sebab justru itulah batu ujian manusia.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 92:2a) 

Sungguh baik menyanyikan syukur kepada-Mu,  ya Tuhan  

Mzm. 92:2-3.13-14.15-16. 

Adalah baik untuk menyanyikan syukur  
kepada TUHAN,  dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu,  ya Yang Mahatinggi,memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi  dan kesetiaan-Mu di waktu malam, (Refren) 

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma,  akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita. (Refren) 

Pada masa tua pun mereka masih berbuah,  menjadi gemuk dan segar, 
untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar,  bahwa Ia gunung batuku  
dan tidak ada kecurangan pada-Nya. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:54-58) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus   Saudara-saudari, sesudah badan kita yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan 
yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.  Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Fil. 2:15-16) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Kamu bercahaya seperti bintang-bintang,*  bila kamu berpegang pada firman kehidupan. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 6:39-45) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat 
pelajarannya akan sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN Katolik

Ada dua hal yang ditampilkan dalam bacaan Injil pada hari ini, yang berhubungan erat dengan peningkatan kualitas kepribadian seseorang.  Pertama. Koreksi diri. Bagian pertama dari bacaan ini berbicara tentang mengoreksi diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain. Kalau kita tidak bisa melihat diri kita dengan baik, maka kita juga tidak akan melihat orang lain dengan baik. Tidak mungkin orang buta menuntun orang buta, karena pasti keduanya akan jatuh. Begitu juga, tidak mungkin kita akan bisa melihat orang dengan baik, kalau mata kita sendiri terhalang olehbalok besar. Kita perlu menyingkirkannya agar kita bisa melihat dengan lebih jelas.  Dalam kehidupan, amat sering kita melihat dan mengalami bahwa orang lain lebih banyak menuntut sesamanya berubah. Ia mau orang lain itu berubah menurut dirinya. Kalau orang tidak berubah, maka ia akan marah-marah dan bisa memutuskan relasi. Padahal, perubahan itu harus terjadi pada diri kita sendiri. Jika kita ingin orang lain berbuat lebih baik atau berubah ke arah yang lebih baik, maka kita sendiri harus menunjukkannya dengan sikap dan perilaku kita. Ketika orang melihat teladan hidup kita, maka orang akan memiliki model tentang perubahan itu. Menuntut orang lain berubah tanpa memperbaiki diri sendiri sama dengan menipu diri dan sesama.  Kedua, pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon akan dikenal dari buahnya. Yesus memberikan contoh yang amat jelas yaitu tidak mungkin dari semak berduri orang memetik buah anggur. Artinya, kebaikan itu muncul dari kepribadian orang yang baik.  
Kita tentu berbeda dari pohon, namun pada prinsipnya sama. Perbuatan, tutur kata dan tingkah laku kita merupakan ekspresi atau ungkapan dari apa yang ada di dalam hati kita. Jika kita tingkatkan iman kita dan rajin mendengarkan Sabda Tuhan, maka kita tentu akan diarahkan untuk menghasilkan buah-buah yang baik dalam hidup kita. Kita perlu membentuk pohon yang baik agar bisa menghasilkan buah yang baik. Berbeda dengan pohon yang tidak bisa berubah, maka manusia bisa berubah. Pohon asam tidak akan menghasilkan buah yang manis. Ia akan terus menghasilkan buah yang asam seberapa kuat pun kita memodifikasinya. Kita lebih dari pohon. Kita bisa berubah dari sifat dan tingkah laku yang jahat, jelek dan merugikan diri kita kepada sikap yang baik dan menguntungkan kita dan sesama. Mari kita tinggalkan kejahatan, berubah menuju kebaikan dan bertahan dengan kebaikan dalam hidup kita agar kita selalu menghasilkan buah-buah yang baik dalam hidup kita. 

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, penguasa hidup dan mati. Ia telah menumbuhkan hidup penuh harapan. Maka marilah kita mohon.  
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita memohon agar Allah menurunkan hikmat ilahi kepada mereka agar seluruh ajaran dan teladan hidup ereka dijiwai oleh iman akan Kristus. Marilah kita mohon… 
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kita berdoa agar Tuhan menolong mereka untuk selalu memperbaiki diri terus menerus sehingga dapat meningkatkan karya pelayanan mereka bagi seluruh warga masyarakat. Marilah kita mohon…  
P : Bagi para orangtua. Kita memohonkan kepada Tuhan agar melimpahkan hikmat kebijaksanaan kepada mereka supaya dapat mendidik anakanaknya untu mewujudkan iman di dalam sikap, tutur kata dan perilaku. Marilah kita mohon….  
P : Bagi kita semua. Kita memohon bantuan rahmat Allah supaya iman kita kepada-Nya membuahkan kasih dan kebaikan bagi sesama. Marilah kita mohon….  
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Ya Bapa di surga, kami percaya bahwa Engkau memperhatikan kami umat-Mu, sebagaimana telah Engkau laksanakan dalam diri Yesus, Putra-Mu. Dengarkanlah  doa-doa kami yang kami sampaikan dalam nama Putra-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN   

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]  
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita, umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia selalu membimbing kita dalam segala tingkah dan perbuatan kita. Maka marilah kita memuji Dia: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau. 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Allah yang maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal-ikhwal hidup 
kami.  Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi 
kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami. Bahkan Putra-Mu yang tunggal Engkau serahkan untuk kami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Dan seperti belum cukuplah kebaikan-Mu kepada kami, Engkau masih mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Setiap hari kami Engkau limpahi dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti kepada-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian 
bagi-Mu dengan berseru: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk 
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di 
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari 
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah 
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para 
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman 
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu 
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami 
sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan 
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka 
dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita 
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, 
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa 
dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada 
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena 
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah 
sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan 
mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai. 

21. MENDOAKAN MAZMUR 1  

Berbahagialah orang yang tidak berjalan  menurut nasihat orang fasik,  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya,  dan yang tidak layu daunnya;  apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik:  
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan  
dalam penghakiman,  begitu pula orang berdosa  dalam perkumpulan orang benar; 
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,  tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. 
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari terkasih, kita sudah merenungkan Sabda Tuhan yang meminta kita untuk selalu melihat diri kita sebelum menilai sesama kita. Jika setiap kita melakukan hal seperti ini, maka lingkungan dan dunia kita akan makin baik. Maka marilah kita pertama-tama memperbaiki diri kita sendiri sebelum membantu sesama kita untuk memperbaiki diri mereka juga.   

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, oleh kedekatan kami kepada-Mu, kami tidak merasa cemas dan takut menghadapi segala tantangan dalam kehidupan kami. Semoga kami saling menolong agar kami semua dapat menghasilkan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik di tengah masyarakat kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  
U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved