Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Maret 2025, Bercermin pada Ratu dari Selatan & Orang-orang Niniwe  

Mari simak renungan harian Katolik Rabu 12 Maret 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu bercermin pada Ratu dari Selatan   dan orang-orang Niniwe.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak renungan harian Katolik Rabu 12 Maret 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu bercermin pada Ratu dari Selatan   dan orang-orang Niniwe. 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Rabu 12 Maret 2025.

Tema renungan harian Katolik yaitu bercermin pada Ratu dari Selatan  
dan orang-orang Niniwe.

Renungan harian katolik disiapkan oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan harian Katolik disiapkan untuk pekan I Prapaskah.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Rabu 12 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Rabu 12 Maret 2025 merupakan Hari Rabu biasa Pekan I Prapaskah, Santo Theofanus, Biarawan dan Sejarahwan, Santo Gregorius I, Paus dan Pujangga Gereja, Santo Maximilianus, Martir, Beata Yustina dari Arezzo, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 12 Maret 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Yunus 3:1-10

"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."

Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.

Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu.

Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.

Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya.

Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."

Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-4.12-13.18-19

Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil Yoel 2:12-13

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil Lukas 11:29-32

"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.

Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!

Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio: 

Tidak ada salahnya kalau kita bercermin pada orang lain. Kita belajar dari 
orang lain, dengan harapan kita bisa berubah dan bertambah menjadi 
hidup lebih baik dan lebih berkenan kepada Allah. Mau belajar dari orang 
lain adalah salah satu bentuk kerendahan hati yang sehat. 
Hari ini kita bercermin pada ratu dari Selatan dan pada orang-orang 
Niniwe.  

Pertama, bercermin pada ratu dari Selatan. Dia, yang juga disebut ratu dari Syeba ini mencari Raja Salomo untuk mendengarkan hikmatnya. Setelah berjumpa dengan sang raja di kerajaannya, dikisahkan demikian: 
Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayanidan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

Berbahagialah para istrimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan 
menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan 
kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta 
kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama
lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk 
melakukan keadilan dan kebenaran (1Raj 10:4-9). Ratu ini begitu terbuka 
hatinya akan hikmat Salomo; itulah sebabnya dia mau datang 
menjumpainya dan mendengarkan langsung hikmatnya. Keterbukaan hati 
inilah yang perlu dicontoh. 

Kedua, kita bercermin pada orang-orang Niniwe yang berbondongbondong mendatangi Yunus untuk mendengarkan khotbahnya, sebagaimana dapat kita baca atau dengar dalam Kitab Yunus (3:1-10). 
Mereka ini juga memiliki keterbukaan hati untuk mendengarkan dan 
menerima Yunus serta melakukan apa yang dimintanya, yakni bertobat, 
berbalik dari perlilaku mereka yang jahat.

Maka, ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah 
lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapelata yang telah 
dirancangkannya terhadap mereka dan Ia pun tidak jadi melakukannya 
(Yunus 3: 10). 

Intinya, pertobatan itu menyelamatkan. Tapi masalahnya, keterbukaan 
hati seperti ratu dari Selatan dan orang-orang Niniwe tersebut justru 
tidak dimiliki oleh orang-orang Yahudi, para pendengar Yesus waktu itu. 
Mereka tidak mau percaya. Mereka tidak mau membuka hati. Mereka 
tidak mau membuka pikiran, tidak mau mengerti. Bahkan mereka malah 
a priori menolak Pribadi Yesus dan karya-Nya yang menyelamatkan. 

Padahal, yang ada di depan mereka, yang ada di tengah-tengah mereka 
lebih hebat dari Salomo, juga lebih hebat dari Yunus. Yesus sendiri 
menegaskan, Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit 
bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka. Sebab 
ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan 
sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu 
penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan 
mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat 
waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang 
ada di sini lebih daripada Yunus! (Luk 11:31-32). 

Masa Prapaskah adalah masa yang tepat untuk berubah. Kita memeriksa 
diri, mengakui dosa kita mulai dari hal-hal kecil dan berbalik kepada 
Tuhan dengan hati tulus. Kita percaya bahwa Allah senantiasa hadir 
dalam diri orang-orang di sekitar kita terutama yang membutuhkan. 

Missio: 

Kita menanggapi panggilan Tuhan dengan pertobatan sejati dan 
membuka hati untuk rahmat-Nya yang menyelamatkan. Kita bercermin 
pada Ratu dari Selatan dan Orang-orang Niniwe 

Doa: 

Ya Allah, bantulah aku untuk semakin peka melihat tanda-tanda 
kehadiran-Mu dalam hidupku, sehinga aku memperoleh pengampunan 
dan keselamatan. Amin 

Sahabatku yang terkasih, Selamat  Hari Rabu, Pekan I Prapaskah. Salam 
doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan 
Putera dan Roh Kudus...Amin. (kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved